![]() |
UJIAN : Salah seorang Siswi kelas 9 MTs Salafiyah Kajen, sedang menjalani ujian akhir Tahfidz dan Kitab sebagai syarat kelulusan dari yayasan. |
Ujian tersebut diikuti sebanyak 328 peserta dari siswa-siswi yang duduk di bangku kelas 9.
Kepala MTs Salafiyah, Ahmad Ruman Masyfu', S.H., MSi., mengatakan testing kitab ini merupakan penentuan lulus atau tidaknya para siswa yang telah menempuh proses pembelajaran selama tiga tahun.
Ujian tahfidz dan kitab itu dilaksanakan pada Minggu (26/2), di MTs setempat.
Bagi siswa atau siswi yang belum bisa lulus dalam ujian kali ini, pihak madrasah memberikan waktu 4 bulan yang dapat dijadikan sebagai evaluasi apabila siswa-siswi terkait tidak mampu mencapai nilai minimal yang ditentukan.
"Untuk yang sudah target dan selesai tetap jangan ditinggalkan dan dijaga hafalannya. Keilmuan sekarang ini, penilaian yang paling murni adalah di tahfidz quran dan qiroah kitab. Nilainya pun tetap murni, kalau semisal dapat 3 ya harus ditulis 3. Jika ada peserta ujian yang belum mencapai nilai minimal yang ditentukan, maka belum bisa dinyatakan lulus," ujar Masyfu'.
Masyfu' juga menyampaikan permohonan maaf apabila ada siswa-siswi yang tidak lulus testing tahfidz dan kitab, terpaksa tidak mendapatkan ijazah Yayasan Salafiyah. Tetapi masih bisa mendapatkan ijazah dari Kemenag dengan syarat harus mengikuti proses pembelajaran dari awal sampai akhir.
Sementara itu, perwakilan dari pihak Yayasan Salafiyah, Drs.Ulin Nuha, M.Si., memberikan tanggapan terhadap Program Unggulan Tahfidz dan Kitab di Madarasah Tsanawiyah Salafiyah, Kajen, yang sudah semestinya dijalankan sedemikian rupa untuk mengikuti perkembangan zaman.
Menurutnya, Program Unggulan Tahfidz dan Kitab merupakan tantangan bagi MTs Salafiyah, sebagai madrasah yang menerapkan sistem pembelajaran bermetode hafalan.
"Zaman semakin maju, berkembang, kita juga harus mengikuti, mau tidak mau," kata Ulin.
Selain semakin kompleks dan memudahkan, metode pembelajaran kurikulum terintegrasi antara pondok pesantren dengan madrasah, merupakan salah satu solusi praktis agar waktu mendidik anak oleh para guru pengajar tidak terlalu terhalang jarak yang jauh.
Sistem dan teknologi canggih telah mulai merambah ke ranah pendidikan formal. MTs Salafiyah, Kajen, turut serta membangun budaya madrasah yang dapat membawa anak didik berkompeten mengikuti perubahan zaman pada era milenial.
Mayoritas calon wali murid mendaftarkan anaknya di Kelas Unggulan Madrasah Tsanawiyah Salafiyah, Kajen, karena adanya sistem "boarding" yang bisa mengawal pembelajaran siswa/siswi sepanjang 24 jam, sebab kurikulum di madrasah dan pondok terintegrasi.
Adanya program digitalisasi yang telah berjalan akhir-akhir ini membuat masyarakat semakin tertarik mendaftarkan anak-anaknya ke MTs Salafiyah, Kajen.
"Siapapun orang tua berharap ketika anak baca Alquran tentu menginginkan anaknya dapat membaca dengan baik dan benar. Anak merupakan anugerah dari Allah SWT sehingga harus kita jaga," ujar Ulin.
Untuk diketahui, MTs Salafiyah adalah salah satu madrasah yang berada di Kajen, Margoyoso, Pati.
Sebagai lembaga pendidikan formal, MTs Salafiyah mengutamakan ciri khas Agama Islam (Ahlus-Sunnah Wal Jama’ah). Dan selalu menanamkan akidah Islam ala Ahlus Sunnah Wal Jama’ah an-Nayang kepada siswa-siswinya, melalui pembiasaan kegiatan keagamaan bidang ubudiyah maupun muamalah.
MTs Salafiyah memiliki visi untuk membawa siswa/siswi memiliki kualitas pribadi individu religius, mahir, dan berwawasan global, dan memiliki pribadi yang berakhlaqul karimah.
Di MTs Salafiyah menyediakan kelas unggulan untuk para calon hafiz dan hafizah. Kelas khusus tersebut adalah Program Unggulan Tahfidz untuk mencetak generasi penghafal Al-quran.
Program Unggulan Tahfidz atau menghafal Al-quran menjadi sarana jalannya proses untuk memelihara, menjaga, dan melestarikan kemurnian Al-quran yang diturunkan kepada Baginda Nabi Rasulullah SAW. Dengan cara menghafal di luar kepala agar tidak terjadi perubahan dan pemalsuan serta dapat menjaga dari kelupaan baik secara keseluruhan maupun sebagiannya.
Selain hafalan Al-quran, setiap siswa yang belajar di kelas uggulan ini juga ditarget dapat menguasai kitab-kitab kuning serta keahlian dalam berbahasa Arab dan Inggris secara aktif.
Peserta didik kelas ini dibatasi dengan kuota maksimal hanya 36 siswa. proses seleksinya melalui tes PPDB yang dilaksanakan pihak madrasah.
Para peserta didik yang masuk ke dalam kelas Unggulan Tahfidz ini harus tinggal di Pondok Pesantren Bunyanun Marshush. Sistem pembelaran di pondok (boarding) ini kurikulumnya sudah terintegrasi dengan sistem pendidikan serupa di MTs Salafiyah.
Selain Program Unggulan Tahfidz, MTs Salafiyah juga menyediakan kelas khusus bagi para calon ulama pengkaji kitab. Kelas tersebut adalah Program Unggulan Kitab yang merupakan kelas khusus bagi siswa/siswi untuk pendalaman Kitab Kuning. Selain pendalaman materi kitab, Kelas Unggulan Kitab juga mempunyai target tertentu dalam penguasan tahfidz Al-quran serta keahlian dalam berbahasa Arab dan Inggris secara aktif.
Seperti di Kelas Unggulan Tafidz, peserta didik di kelas ini juga dibatasi dengan kuota maksimal hanya 32 siswa saja.
Para peserta didik kelas ini harus tinggal di Pondok Pesantren Hajroh Basyir. Keunggulan kelas ini adalah siswa/siswi mampu membaca kitab taqrib mulai dari muqaddimah sampai khatam, mampu menghafalkan bait-bait materi nahwu dan sharaf di kitab al-miftah, hafal al-quran, juz ‘amma, surat al-waqiah dan yasin. Anak didik memiliki keterampilan berbahasa Arab dan Inggris dengan aktif dan siap berperan dalam kompetisi olimpiade atau sejenisnya. (ril/gus)
EmoticonEmoticon