PATI - Anggota Komisi B DPRD Pati, M Nur Sukarno mengaku khawatir melonjaknya harga Gabah Kering Panen (GKP) di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani.
"Harga GKP menurut Sukarno sejak awal tahun terus mengalami peningkatan, dari mulai Rp5.000 per Kg, kini menginjak Rp7.000 per Kg," ungkapnya, Senin (6/2/2023).
Bahkan berkenaan ini, pihaknya telah melakukan survey langsung ke lapangan untuk memastikan kenaikan harga.
"Harga beras itu melambung tinggi saya kemarin survei langsung di pasar-pasar. Bahkan gabah kering panen sekarang saja sudah mencapai harga Rp7.000 per Kilogram, padahal itu rendemen hanya 55-60%,” ucapnya.
Politisi dari Partai Golongan Karya (Golkar) itu menjelaskan, kenaikan GKP tersebut seharusnya bisa diantisipasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati sejak jauh hari.
Yang mana, sejak Pati terendam banjir awal tahun pemerintah menurutnya harus mulai berpikir terkait harga kebutuhan pokok terutama gabah dan beras. Sehingga hal seperti ini tidak terjadi terus menerus.
“Jeleknya pemerintah itu tidak antisipasi dan prediksi disitu, terlalu banyak aturan jadinya keduluan sama keadaan dan kebutuhan,” tegasnya.
Lantas ia berharap, dengan semakin tingginya harga GKP di Kabupaten Pati saat ini, bisa menjadi evaluasi atau pembelajaran bagi Pemkab supaya kedepannya lebih proaktif lagi dalam menghadapi dinamika kehidupan masyarakat.
“Saya berharap dengan kasus seperti ini kedepannya pemerintah bisa mengantisipasi secara maksimal supaya Rakyat tidak merasa keberatan,” pungkasnya. (adv)
EmoticonEmoticon