PATI - Minimnya bantuan untuk korban banjir di Kabupaten Pati, menggelitik Anggota DPRD Kabupaten Pati, Warsiti untuk buka suara.
"Ini terjadi karena dipengaruhi karena kondisi ekonomi masyarakat yang juga sedang mengalami masa kesulitan," ujarnya.
Warsiti menyebut banyak bencana alam yang sering terjadi di wilayah Kabupaten Pati juga berdampak tingkat masyarakat dalam memberikan bantuan khususnya korban banjir yang terjadi.
“Untuk saat sekarang memang banyak masyarakat dalam kondisi sulit dan banyak juga korban bencana yang harus menerima bantuan mas,” katanya.
Lebih lanjut, pihaknya juga menyinggung susahnya akses jalan sebagai upaya masyarakat untuk memberikan bantuan secara langsung.
“Untuk minimnya bantuan ke lokasi terdampak saya rasa mungkin karena faktor akses jalannya yang juga agak lumayan sulit,” imbuhnya.
Anggota komisi A DPRD tersebut, juga berharap kepada dinas-dinas terkait agar cepat tanggap dalam merespon kondisi warga terdampak.
Ia menuturkan perlunya realisasi pemberian bantuan logistik yang saat ini dibutuhkan oleh masyarakat, seperti makanan siap saji dan kebutuhan lainnya.
“Namun bantuan untuk warga sekeliling Silugonggo yang mana sulit untuk keluar dark pemukiman misalnya, maka dinas terkait harus tanggap dan realisasi bantuan yg dibutuhkan warga,” tandasnya.
Sebagai informasi kejadian banjir yang menerjang sebanyak 7 Kecamatan di Kabupaten Pati sudah terjadi selama 4 hari.
Dari keseluruhan kecamatan yang terdampak, mayoritas masyarakat mengaku belum menerima bantuan logistik.
Salah satunya yang terjadi di Desa Banjarsari Kecamatan Gabus, melalui Sudiman selaku Kepala Desa mengatakan masih menunggu yang dibutuhkan oleh masyarakat seperti makanan cepat saji.
“Iya mas, kemungkinan baru besok bantuan datang dan kami distribusikan, tapi untuk saat ini belum ada bantuan yang kami terima. Ya untuk saat ini ya kayak mie instan, makanan yang siap makan seperti itu” jelasnya. (adv)
EmoticonEmoticon