PATI - Dinas Peternakan dan Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati diminta mensosialisasikan serta mengedukasi para peternak akan adanya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) gelombang kedua.
Ihwal tersebut diutarakan oleh Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, M Nur Sukarno.
“Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ternyata belum sirna di bumi Indonesia, di Kabupaten tetangga yaitu Kabupaten Blora dan Rembang sudah ada ternak yang terinfeksi virus yang menyebabkan PMK,” katanya.
Lebih dari itu, Sukarno menekankan supaya sosialisasi ini dilancarkan oleh Dispertan secepat mungkin, supaya para peternak bisa melakukan pencegahan dini terhadap virus yang menyerang para ternak terutama sapi dan kerbau.
“Pemerinta Kabupaten Pati harus bergerak cepat untuk mengantisipasinya. Supaya menjaga kesehatan hewan ternaknya (terutama Sapi),” jelas dia.
Sedangkan di sisi lain, Dispertan Kabupaten Pati, melalui Kabid Peternakan Andi Hirawadi mengimbau para peternak sapi untuk tetap waspada.
Pasalnya, saat ini PMK banyak menjangkiti sapi di wilayah Kabupaten Rembang dan Blora. Sehingga besar kemungkinan masuk ke wilayah Pati.
“Perkembangan PMK saat ini memang ada serangan kedua. Terutama Yang diserang adalah ternak yang tidak divaksin, kalau di vaksin aman. Kemarin kami mengambil sampel di Desa Kletek, Kecamatan Pucakwangi karena dekat dengan Kecamatan Todanan Blora. Disana, sapi yang sudah divaksin aman yang belum kena semua,” ujar Andi.
Untuk saat ini, para peternak diimbau untuk tidak membeli sapi dari luar daerah sebagai bentuk antisipasi penyebaran PMK di Pati. Terlebih, dikhawatirkan virus kedua ini lebih ganas ketimbang gelombang pertama dulu. Meskipun tidak separah dulu, pihaknya sudah menerima laporan ratusan sapi yang tewas akibat PMK.
“Kami ambil sampel darah dan swab untuk diuji virus lewat PCR baik yang sakit atau sehat. Saya khawatir virusnya lebih ganas dibandingkan lalu,” pungkasnya. (ADV)
EmoticonEmoticon