PATI - Banjir menggenangi Kabupaten Pati selama dua pekan lamanya. Meski begitu pemerintah daerah belum menetapkan status tanggap bencana darurat.
“Tanggap darurat bencana, kita belum menetapkan. Tanggap darurat harus ada evaluasi yang jelas. Saat ini kan sudah kita tangani dan kita yakin bisa menangani ini tanpa status tanggap darurat,” kata Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro.
Meski demikian orang nomor satu di Bumi Mina Tani tersebut akan memastikan bahwa seluruh wilayah terdampak banjir akan mendapatkan suplai logistik baik dari pemerintah maupun pihak eksternal.
Menanggapi hal tersebut, Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Muntamah juga mengaku memaklumi jika Pemkab tidak menetapkan status tanggap darurat dalam bencana banjir tahun ini.
Pasalnya kejadian ini tidak memakan korban dan kerugian materiil yang besar. Terlebih banjir genangan sudah sering terjadi saat cuaca ekstrim.
Namun demikian, politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu tetap menekan kebutuhan pokok masyarakat selama masa banjir harus terpenuhi.
“Oleh karena itu, perlu ada perhatian dari pemerintah, bagaimana agar kebutuhan hidup warga yang dilanda banjir tetap terpenuhi,” ujarnya.
Terlebih, bantuan berupa obat-obatan karena pada saat banjir mulai surut, makin banyak kuman penyebab penyakit yang menginfeksi terdampak banjir. Sehingga pihak Dinas Kesehatan harus tanggap meminimalisir kemungkinan terburuk.
“Kondisi seperti ini, sangat riskan menimbulkan penyakit, seperti gatal-gatal, demam berdarah, dan sebagainya. Perlu didirikan pos-pos pelayanan kesehatan di area banjir,” tandasnya. (adv)
EmoticonEmoticon