PATI- Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, M. Nur Sukarno menyebutkan eceng gondok di Pati sangat mungkin menyebabkan banjir.
"Sehingga perlu ditangani. Agar tidak menimbulkan Bencana. Khususnya eceng gondok yang memenuhi aliran sungai Simo di sepanjang Jalur Pantura Juwana," terangnya.
Masyarakat juga bisa memanfaatkan tumbuhan ini untuk menghasilkan barang kerajinan dengan nilai ekonomi tinggi. Untuk mengurangi jumlahnya.
Misalnya, tumbuhan eceng gondok itu bisa disulap menjadi kerajinan tangan seperti dompet, tas dan yang lainnya supaya berpotensi menghasilkan pundi-pundi rupiah.
“Seharusnya fenomena seperti ini harus bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar dengan memanfaatkan eceng gondok yang memenuhi aliran sungai menjadi Handycraft seperti kerajinan tas, dompet dan aksesoris lainnya,” ucap Sukarno.
Tak hanya itu, politisi yang berkecimpung dalam dunia perikanan dan pemerhati UMKM tersebut mengungkapkan bahwa eceng gondok juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan campuran makan ternak.
Lantas dirinya menceritakan, sebenarnya ia tidak tahu jika tanaman eceng gondok ini bisa dimanfaatkan sebagai campuran pakan ternak, setelah melihat warga yang mencari tanaman itu dan menceritakan semuanya itu sangatlah penemuan yang luar bisa.
Pasalnya, dengan bisa dicampurkannya salah satu hama yang memadati sungai tersebut bisa mengurangi populasi eceng gondog.
“Kemudian kalau di Wedarijaksa eceng gondok ini dimanfaatkan oleh sebagian warga sebagai campuran pakan ternak bebek mas, saya pernah menanyai warga yang sedang mencari eceng gondok disana dan dia bilang memang untuk campuran pakan ternak,” kagumnya.
Ia menyarankan, supaya ada penelitian lebih lanjut terkait campuran pakan ternak dari eceng gondok ini, supaya masyarakat luas bisa semakin mengetahui dan memanfaatkan keberadaannya.
“Nah ini kan fenomena baru ya, seharusnya ada penelitian lebih lanjut tentang pemanfaatan eceng gondok sebagai campuran pakan ternak supaya bisa mengurangi tanaman tersebut,” pungkasnya. (adv)
EmoticonEmoticon