![]() |
Audensi Para Pekerja Honorer dengan Anggota DPRD Pati |
PATI - Gonjang-ganjing bakal dihapusnya tenaga honorer di Kabupaten Pati, membuat sejumlah masyarakat gamang. Khususnya yang bernasib sebagai honorer di sejumlah instansi di Bumi Mina Tani.
Menanggapi hal ini, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Rosyidi memberikan pengertian, jika penghapusan tenaga pemerintahan sudah pernah terjadi di masa lampau.
"Jika tenaga honorer tahun ini akan dihapus, diharapkan para honorer untuk memakluminya dan tetap produktif mencari karir yang lain," terangnya.
Peristiwa yang dimaksud Rosyidi adalah peristiwa pembubaran Kementerian Penerangan oleh Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
“Itu (Kementerian Penerangan) malah dinas tiap kabupaten ada bahkan tingkat kecamatan ada. Tapi ketika presiden gus dur dihapus ya sudah,” ujar politisi dari Partai PPP itu.
Hal ini ia sampaikannya saat beraudiensi bersama eks Forum Komunikasi Promotor Kesehatan yang baru saja diputus kontraknya per 31 Desember tahun 2022 lalu.
Diceritakannya, pada era Orde Lama dan Orde Baru, Departemen Penerangan ditugaskan mengatur dan membina pers, media massa, televisi, film, radio, grafika, percetakan, dan penerangan umum.
Departemen Penerangan dibubarkan oleh Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pada 1999. Ketika dibubarkan, otomatis seluruh pekerjanya dihapus status kepegawaiannya.
“Setelah dihapus pegawainya kemana saja itu, bagaimana caranya tetap produktif. Apalagi ini adalah promotor kesehatan yang didanai dari BOK Pusat,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, puluhan tenaga medis yang tergabung dalam forum Komunikasi Promotor Kesehatan Kabupaten Pati pada Kamis (5/1/2023) mendatangi Kantor DPRD untuk audiensi, menanyakan kejelasan nasib pasca kontraknya tidak diperpanjang.
Para eks promotor juga meminta agar Pemkab Pati mengangkat mereka menjadi tenaga harian lepas (THL) lainnya.
Namun hingga akhir audiensi, DPRD Pati tidak bisa berbuat banyak mengingat mulai tahun lalu, Kemenpan RB melarang instansi pemerintah daerah untuk mengadakan rekrutmen tenaga non ASN. (adv)
EmoticonEmoticon