![]() |
Dalang cilik asal Kabupaten Pati, Gandrung Swara Alghifari |
JAKARTA - Dalang cilik asal Kabupaten Pati, Gandrung Swara Alghifari berhasil menyabet juara 1 dalam Festival Dalang Anak/Remaja tahun 2022.
Gandrung dinobatkan sebagai dalang cilik terbaik pada festival pedalangan tingkat nasional yang diselenggarakan di Plaza Fatahilah Kota Tua, Jakarta.
Festifal Kesenian Budaya itu dilaksanakan pada 22-24 September 2022. Ada sebanyak 32 kontestan dalam lomba dalang cilik yang datang dari berbagai provinsi. Gandrung sendiri mewakili Provinsi Jawa Tengah.
Pelatih yang juga sekaligus ayah kandung Gandrung, Tri Luwih Winarto mengaku sangat bangga atas prestasi yang diraih anak bungsunya dari empat bersaudara itu.
Menurutnya, sebelum meraih juara tingkat nasional, sejumlah prestasi telah diraih Gandrung. Seperti pada tahun 2020 silam, Gandrung menyabet juara pertama dalam lomba dalang anak di Pati. Kemudian mendapatkan juara tingkat Keresidenan Pati pada tahun 2021.
Gandrung juga tercatat masuk lima besar gaya sabet Surakarta tingkat nasional. Dan pada tahun 2022, siswa yang duduk di bangku SMP 1 Kayen ini mewakili Keresidenan Pati untuk maju dalam lomba dalang anak tingkat Provinsi Jawa Tengah di Sragen pada pertengahan September kemarin.
Menurut Tri Luwih, perlombaan dalang anak tingkat nasional ini merupakan ajang yang sangat bergengsi. Karena pesertanya datang dari hampir segala penjuru di Nusantara.
"Ajang ini sangat wibawa (bergengsi) untuk nama daerah, hampir semua provinsi mengirimkan kontestan. Hanya Provinsi Papua dan beberapa provinsi sekitarnya yang tidak mengikuti," jelas Tri.
Tri Luwih berharap, dengan prestasi dari Gandrung ini bisa menjadi momentum untuk kemajuan kesenian di Kabupaten Pati khususnya dan di lingkup Jawa Tengah pada umumnya.
"Yang sudah-sudah perlombaan kesenian budaya seperti ini pemenangnya didominasi oleh perserta dari Jawa Timur. Tapi tahun ini Alhamdulilah juaranya dari Jawa Tengah. Tentu ini bisa dijadikan momentum untuk kebangkitan kesenian di Jawa Tengah secara umum dan di Kabupaten Pati secara khususnya," ujar Tri.
Pada perlombaan kemarin, Gandrung mementaskan wayang kulit dengan lakon 'Anoman Obong'. Memanfaatkan waktu 45 menit yang diberikan, penampilan Gandrung bisa memukau para juri. Sehingga dia dinobatkan sebagai dalang anak terbaik untuk usia 12-15 tahun.
Selain Gandrung, tentu ada yang patut diapresiasi, yakni anak-anak yang tergabung dalam kelompok karawitan anak 'Mangku Bumi Nusantara' yang mengiringi pentas wayang kulit yang dilakonkan Gandrung saat berlomba.
"Kelompok karawitan ini semua dimainkan oleh anak-anak dari Pati. Meski mereka masih SD dan SMP namun bisa memain alat musik gamelan dengan baik," ungkap Tri Luwih.
Dan sebagai apresiasi atas prestasinya, para penabuh gamelan cilik ini juga mendapat piagam dari Pepadi Pusat dan Kemendikbud. (gus)