Harga Bawang Anjlok Petani di Pati Wadul Dewan

Saturday, April 02, 2022

 

PATI – Para petani yang tergabung dalam Paguyuban Bawang Merah Pati (PBMP), mengadakan audiensi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Kamis (31/3/2022). Hal itu berkaitan dengan anjloknya harga bawang merah di Kabupaten Pati.

Perwakilan dari PBMP yang juga merupakan Kepala Desa Ngurenrejo, Kasnawi mengungkapkan,  harga bawang merah di tingkat petani saat ini berada di angka Rp13.800  per kilogramnya. Tentunya dengan harga tersebut, dipastikan para petani hanya bisa menutup ongkos produksinya bahkan bisa saja merugi.

Anjloknya harga bawang merah di pasaran ini disebabkan karena stok yang melimpah pascapanen bawang di bulan ini.

“Tentunya kami datang ke sini untuk mencari solusi terkait anjloknya harga bawang merah di Kabupaten Pati dalam beberapa waktu terakhir ini,” kata dia.

Sementara itu, Sunardi yang juga merupakan anggota Paguyuban Petani Bawang Pati menambahkan, anjloknya harga bawang merah di tingkat petani ini disebabkan karena rantai distribusi perdagangan yang teramat panjang. “Mengapa ada perbedaan di Pati, hasil panen tidak langsung ke pasar, melainkan dijual pedagang kecil yang kemudian ke pengepul sedang, lalu pengepul besar kemudian baru ke pedagang besar. Banyaknya rangkaian ini yang menyebabkan petani rugi,” ujar Sunardi.

Lanjutnya, penyebab anjloknya harga bawang merah tahun ini karena melimpahnya stok bawang merah di Kabupaten Pati. Yang kemudian membuat para petani kesulitan untuk menjual komoditas bawangnya pascapanen.

Untuk itu, pihaknya juga sudah membuat 10 rekomendasi untuk selanjutnya bisa ditindaklanjuti oleh Pemerintah Daerah, baik itu eksekutif maupun legislatif. Sepuluh rekomendasi tersebut di antaranya, meminta Pemerintah untuk menetapkan harga acuan bagi petani dan konsumen. Kemudian mendorong Bulog dan BUMN di bidang pangan untuk mengadakan penyerapan bahan pokok serta perlu adanya gudang penyimpanan yang dilengkapi dengan teknologi yang mumpuni.

“Pemerintah juga kami minta untuk meningkatkan ekspor bawang merah dan memperbanyak pembangunan gudang konvensional full storage untuk menyimpan bawang merah saat over produksi, dilengkapi pengering,” Jelas dia.

Menanggapi permasalahan tersebut, ketua Komisi B DPRD Kabupaten Pati Soetarto Oenthersa juga menyampaikan bahwa pihaknya akan membuat rekomendasi kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Pati untuk mewajibkan ASN membeli bawang merah hasil panen dari para petani lokal. Sebelumnya, gerakan ASN membeli bawang merah ini juga telah dilakukan di tahun 2018 silam, dan telah terbukti efektif bisa mengoptimalkan harga standar bawang merah di pasaran.

“Kami dari Komisi B akan mendukung para petani bawang merah di Kabupaten Pati, kami akan laporkan hal ini ke pimpinan DPRD agar disampaikan ke pihak eksekutif supaya gerakan ASN membeli bawang merah ini bisa dilakukan lagi seperti tahun 2018 kemarin,” Ungkap Politisi PDI Perjuangan tersebut.

Tambahnya, tidak ada salahnya jika program yang sama dilakukan lagi ditahun ini. Terlebih lagi Pemkab Pati saat ini juga sedang menggencarkan program pemulihan ekonomi di masa Pandemi. (awe) 

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »