PTM Terbatas, SMPN 1 Kayen Bagi Waktu Masuk Sekolah Shift Pagi dan Siang

Monday, March 14, 2022
Pelaksanaan PTM terbatas di SMPN 1 Kayen. 

PATI - SMP Negeri 1 Kayen memberlakukan dua shift waktu belajar kepada siswanya saat mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Pembagian waktu belajar pagi dan siang itu diterapkan untuk membatasi jumlah siswa saat belajar di dalam kelas.

Karena sesuai Surat Edaran (SE) Bupati Pati Nomor 440 / 700 mengintruksikan kepada seluruh sekolah di Kabupaten Pati untuk kembali menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terhitung sejak Senin (7/3). Namun, dalam pelaksanaannya PTM harus dilaksanakan secara terbatas yakni 50% dari jumlah peserta didik.

Kepala SMPN 1 Kayen, Farid Suhanto melalui Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Hema Nurfarida mengatakan, kebijakan pembagian shift pagi dan siang ini sengaja diterapkan pihak sekolah agar seluruh siswa setiap hari dapat masuk ke sekolah untuk mengikuti PTM.

" Kalau dari dinas (Dinas Pendidikan Kabupaten Pati) sebenarnya arahannya adalah membagi siswa yang masuk sehari separuh dari jumlah siswa, baru hari berikutnya yang separuhnya lagi baru masuk, jadi digilir setiap harinya," ungkap Hema.

Namun cara itu, lanjut Hema, dinilai kurang efektif, sehingga pihak SMPN 1 Kayen memilih membagi sihft pagi dan siang.

" Sebenarnya cara ini justru menambah jam mengajar. Karena guru harus mengajar dua sihft setiap harinya. Tetapi guru di sini tidak mempermasalahkan itu," ujar Hema.

Masih menurut Hema, pembagian sihft ini bertujuan untuk membiasakan siswa agar setiap hari bisa masuk ke sekolah.

" Siswa-siswa di sini juga lebih senang masuk ke sekolah setiap hari. Dari pada harus belajar daring di rumah," imbuhnya.

Untuk pembagian sihft sendiri disesuaikan dengan no absen siswa. Pada minggu pertama nomor absen 1-16 yang masuk pagi dari pukul 07:00 wib sampai pukul 09:30 wib. Untuk nomor absen 17-32 masuk siang dari pukul 10:00 wib sampai pukul 12:00 wib.

Pada minggu ke dua dibalik, absen yang tadinya masuk pagi ganti masuk siang begitu pula sebaliknya.

Dari pantuan wartawan koran ini, pelaksanaan PTM di SMPN 1 Kayen juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Setiap siswa yang akan masuk ke lingkungan sekolah dilakukan tes suhu tubuh terlebih dahulu. Jika ada yang kedapatan memiliki suhu tubuh di atas 37 derajat celcius, maka orang tua siswa yang bersangkutan diminta untuk menjemput anaknya agar bisa istirahat di rumah.

Setelah dites suhu tubuh, siswa lalu diarahkan untuk cuci tangan sebelum masuk ke dalam kelas. Semua siswa, guru, serta karyawakan sekolah diwajibkan selalu memakai masker penutup hidung dan mulut saat berada di dalam sekolah. (gus)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »