Dewan Pati Waspadai Ada Cukong Permainkan Harga Lahan

Wednesday, March 23, 2022

PATI - Masyarakat wilayah Kecamatan Trangkil takut ada cukong bermain soal harga lahan yang akan didirikan pabrik di sana. Pasalnya, belum ada sosialisasi mengenai kebenaran rencana PT HWI berdiri di Trangkil. Oleh sebab itu, pada Selasa (22/3) audiensi dengan pihak terkait pun digelar. 

Berdasarkan kabar yang berkembang di masyarakat, ada beberapa desa di Kacamatan Trangkil yang akan didirikan pabrik. Desa-desa ini yakni, Pasucen, Tegelharjo, Ketaten dan Mojoagung. 

Adanya kabar tersebut, audiensi digelar pihak DPRD setempat di ruang Paripurna mengundang dinas terkait dan pihak PT HWI selaku produsen. 

Perwakilan warga Ahmad Sohan mengatakan, pihaknya tidak tahu soal kejelasan adanya pabrik yang akan berdiri di Trangkil. Soalnya, sosialisasi soal rencana pabrik berdiri sejak awal belum pernah disampaikan.

”Kami meminta kejelasan terkait kabarnya pabrik sepatu di Trangkil itu. Karena sosialisasi kepada masyarakat yang terkena dan terdampak tidak ada. Takutnya ada kongkalikong soal pembebasan lahan di sana. Jadi saya minta jawaban yang real agar kami pulang bawa hasil yang bisa disampaikan kepada warga,” ujarnya. 

Sementara itu, perwakilan PT HWI Sugito membenarkan soal rencana mendirikan pabrik di Kecamatan Trangkil. Namun pabrik itu bukan untuk sepatu merk Adidas. Melainkan aparel seperti topi. 

Ia mengungkapkan, rencana ini ada setelah pihaknya mendapatkan informasi soal kawasan peruntukam industri (KPI) di Kecamatan Trangkil. Awalnya pihaknya Desa Tegalharjo, Pasucen, Desa Ketanan dan Desa Mojoagung. 

”Kami minta difasilitasi dan mengumpulkan yang mempunyai lahan oleh kepala desa. Semisal ada lahan untuk pabrik akan didirikan, kalau tidak ada akan cari wilayah lain. Kami akan sosialisasi ke pihak desa,” ungkapnya. 

Ketua DPRD Pati Ali Badruddin menambahkan, pihaknya menerima persoalan yang dihadapi masyarakat dan mengadakan audiensi. Oleh sebab itu, pihaknya mengundang HWI untuk memberikan penjelasan. 

”Dari masyarakat tak tahu kejelasan soal pabrik itu. Sampai hari ini, masyarakat menilai belum ada sosialisasi soal pendirian pabrik. Takutnya, ada cukong yang memainkan harga lahan untuk pabrik. Lahan dibeli pabrik, tapi sampai ke masyarakat harganya murah,” tuturnya. 

Oleh sebab itu, pihak DPRD Pati akan menyelidiki persoalan ini lebih dalam. Tujuannya, dampak negatif tidak diterima oleh masyarakat. 

”Kami mengundang kembali pihak eksekutif melalui pansus soal lahan untuk pabrik itu. Nantinya, biar ada kejelasan yang lebih gamblang,” ujarnya. (awe) 

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »