WAYANGAN : Pementasan Ngaji Wayangan Nusantata dengan lakon “Sirnaning Ampak-Ampak Pandawa” oleh KH Ilham Supriyanto bersama Dalang Cilik Hammam Haidar. |
PATI - Bertempat di Aula Sasono Kencono Roso Asih, Rumah Makan Saptorenggo Baru, Pati, Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, Endro Dwi Cahyono, menggelar pementasan Ngaji Wayang Nusantara, Kamis (10/2/2022) .
Pementasan tersebut dibawakan oleh KH Ilham Supriyanto bersama Dalang Cilik Hammam Haidar dengan lakon “Sirnaning Ampak-Ampak Pandawa”. Pagelaran ini disiarkan secara virtual.
Endro mengatakan, pementasan seni tradisional perlu digalakkan untuk melestarikan kebudayaan nasional. Sebab menurutnya, eksistensi budaya nasional sedang menghadapi tantangan yang tidak ringan.
“Seiring disrupsi teknologi informasi, Indonesia di tataran global hanya jadi konsumen kebudayaan asing. Ada ketimpangan pertukaran budaya,” kata dia.
Dengan itu, lanjut Endro, dirinya menggelar kesenian tradisional sebagai upaya mengatasi hal tersebut.
“Kami pilih kesenian tradisional ini karena saya wong Pati, cinta Pati. Jadi saya cari yang khas Pati tapi tetap menggambarkan kemajemukan budaya nasional,” jelas dia.
Anggota Dewan dari Partai PDIP itu menyebut, era sekarang ini banyak anak muda yang lebih suka menyaksikan kebudayaan luar ketimbang budaya lokal. Ia menyontohkan, drama korea.
“Supaya budaya kita tetap eksis, tidak dilindas budaya luar, perlu komitmen bersama. Pemerintah memikirkan bagaimana membina, memajukan budaya supaya tetap dicintai anak cucu kita. Masyarakat juga harus secara mandiri nguri-uri,” ujarnya.
Endro menuturkan, kesenian tradisional perlu ditampilkan dengan inovasi tertentu namun tidak merusak substansi aslinya. Langkah ini agar pementasan seni tradisional lebih atraktif dan kian diminati. Menurut dia, jika para pelaku budaya tidak inovatif maka kesenian yang dibawakan akan membosankan.
“Kami tampilkan kesenian seperti Ngaji Wayang Nusantara ini. Ada inovasi, ada budaya, ada syiar agama juga. Menarik dan tidak monoton. Saya harap hal semacam ini juga dilakukan pegiat seni yang lain. Memodifikasi tanpa merusak substansi,” ungkap Endro.
Ia meyakini hal sekecil apapun harus dilakukan sebagai bentuk kepedulian pada budaya bangsa agar tidak memudar. Meski dirinya menyadari, hal yang ia lakukan ini masih sangat kurang.
Endro juga menambahkan, pementasan yang ia gelar ini juga dalam rangka membantu para pekerja seni yang selama pandemi Covid-19 ini mengalami kesulitan.
“Meskipun sedikit, mudah-mudahan bisa meringankan. Supaya orang-orang yang terlibat di dalamnya bisa bertahan pada masa pandemi ini. Kemudian ketika situasi sudah normal, nanti bisa berkarya lebih maksimal lagi,” tandasnya. (gus)
EmoticonEmoticon