DPRD Pati mengundang sejumlah perusahaan untuk mendukung Persipa di Liga 3.
PATI – Sejumlah perusahaan diundang pimpinan DPRD Pati siang kemarin. Perusahaan-perusahaan itu diharapkan bisa menyokong Persipa Pati musim ini. Para wakil rakyat itu merasa prihatin atas kondisi Persipa menjelang bergulirnya Liga 3.
"Belakangan ini kami iba dengan kondisi Persipa yang kesulitan dana. Kondisi ini perlu kebersamaan untuk membantu, termasuk kalangan perusahaan. Baik swasta, BUMN dan BUMD," terang Ketua DPRD Pati Ali Badrudin seusai rapat koordinasi dengan pengusaha dan tokoh, pagi kemarin di ruang banggar DPRD Pati.
Politikus PDI Perjuangan itu mengajak pengusaha berkontribusi bagi Persipa agar tetap dapat berkompetisi secara ideal. Mengingat, menjelang bergulirnya Liga 3 Jateng, klub kebanggaan warga Pati itu kesulitan aggaran.
"Tahun ini support APBD untuk Persipa hanya Rp 1 miliar. Daerah belum bisa memberi lebih dari itu karena adanya refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19," imbuhnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, pandemi covid-19 berdampak besar terhadap semua sektor, termasuk program pembinaan olahraga. Karena itu, APBD tidak bisa membantu Persipa seperti beberapa tahun lalu yang bisa mencapai Rp 3,7 miliar.
Sebagai bagian dari Kabupaten Pati, perusahaan diminta ikut memiliki klub yang menjadi ikon Bumi Mina Tani. "Kalau hanya mengandalkan APBD, jelas tidak mampu. Jadi, butuh partisipasi dan dukungan perusahaan untuk ikut memajukan Persipa," tandasnya.
Wakil Ketua I DPRD Pati Joni Kurnianto mengaku, pimpinan DPRD mendapat informasi jika Persipa mengalami pembengkakan anggaran lantaran jadwal Liga 3 Jateng tertunda beberapa kali sehingga mundur beberapa bulan. Liga 3 Jateng baru diputar November.
"Selama ini tampaknya ada salah persepsi, bahwa persipa sudah di-handle APBD. Informasi itu tidak sepenuhnya benar. Persipa memang didukung APBD tetapi tidak bisa maksimal. Apesnya lagi, pelaksanaan Liga 3 Jateng mundur sampai 3 bulan, jadi terjadi pembengkakan anggaran," jelasnya.
Legislator yang juga direktur utama PSIS ini mengatakan, peran perusahaan sangat dibutuhkan dalam mengangkat ikon kebanggaan daerah. Menurutnya, perusahaan baik swasta maupun BUMD dan BUMN memiliki tanggung jawab untuk pembinaan lingkungan, termasuk dalam pembinaan serta kemajuan sepak bola.
Dalam kesempatan itu, pimpinan DPRD mengabsen perusahaan yang diundang. Pihaknya menyoroti sejumlah perusahaan besar di Pati yang tidak hadir, yakni PT Garudafood Putra Putri Jaya, PT Dua Kelinci, PT Seijin Fashion, PT Dua Putra, PT Gudang Garam, dan Swalayan Luwes.
"Kami memberi catatan khusus kepada perusahaan yang tidak hadir. Karena niat kami tulus untuk bersama-sama mengangkat Persipa yang merupakan kebanggaan daerah, bukan untuk kepentingan lain," tegas Ali.
Terpisah, manajemen Persipa Pati butuh suntikan dana segar untuk bisa berbicara lebih dalam kompetisi Liga 3 musim ini. Paling tidak dari zona Jawa Tengah sampai nasional butuh tambahan anggaran sekitar Rp 1 miliar.
"Saat ini sudah dapat dana APBD Rp 1 miliar. Butuh tambahan Rp 1 miliar lagi. Karena kompetisi mundur dan kami sudah persiapan sudah enam bulan lebih. Karena itu kami butuh dukungan semua pihak termasuk perusahaan-perusahaan yang ada di Pati ini," jelas Manajer Persipa Pati Dian Dwi Budianto. Dian mengakui, saat ini keuangan timnya sedang minus. (30)