![]() |
Ketua Fraksi Nurani Keadilan Rakyat Indonesia (NKRI), Narso |
Pati – Ketua Fraksi Nurani Keadilan Rakyat Indonesia (NKRI), Narso berharap selain pemerintah mengeluarkan uang untuk penanganan banjir berupa sembako, anggaran tersebut juga diberdayakan untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat dalam menghadapi bencana.
Apalagi dengan kondisi
pandemi Covid-19 yang sampai sekarang belum mereda dan diketahui memukul mundur
sektor ekonomi. Dalam kondisi padat bencana ini, pemerintah dituntut memutar
otak agar perekonomian rakyat bisa pulih kembali.
Dari
pantauannya, dampak banjir yang menggenangi jalan ternyata meninggalkan
kerusakan yang cukup parah. Belum lagi infrastruktur pedesaan juga banyak yang
rusak seperti tanggul dan jembatan. Momen inilah menurut politisi dari Partai Keadilan Sejahtera
(PKS) menjadi saat yang tepat agar dijadikan program padat karya di area
banjir, agar masyarakat sekitar mendapatkan tambahan penghasilan.
Dengan program ini,
penggunaan anggaran dari Pemerintah akan lebih efektif, pasalnya tidak hanya
pembangunan saja yang jalan namun perekonomian rakyat juga tercover.
“Ada padat karya tapi di
daerah di lokasi bencana, bisa masuk pembangunan jalan memutus pengangguran
juga jalan, menambah pendapat masyarakat dan ekonomi bisa bergerak,” kata
Anggota DPRD dari Komisi B
Program padat karya adalah
kegiatan pembangunan atau proyek infrastruktur yang mengedepankan tenaga
manusia yang lebih banyak dibandingkan dengan tenaga mesin.
Sebagai catatan, program
padat karya di Pati dicanangkan pada penggunaan anggaran Dana Desa (DD). Di
sisi lain hingga akhir tahun 2021 Dispermades Pati mengungkapkan dana DD
sekitar 75 persennya harus dimanfaatkan untuk mengcover dana
bantuan langsung tunai (BLT) lantaran pandemi Covid-19 belum berakhir.
Kendati demikian, ada sana
yang disisihkan untuk program padat karya bagi yang tidak masuk kriteria
terdampak Covid-19.(Adv)
EmoticonEmoticon