DPRD Pati : Perlu Pengelolaan SDA Pertanian Untuk Dukung Ekonomi Lokal

Wednesday, February 03, 2021

 

Kantor DPRD Kabupaten Patu

Pati – Pemerintah dan masyarakat perlu bersinergi memanfaatkan potensi sumber daya lokal, terutama pengelolaan komoditas pertanian ke berbagai sektor. Pengelolaan komoditas pertanian dapat disesuaikan dengan potensi sumber daya alam pertanian di masing-masing wilayah.

Hal ini diungkapkan oleh Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Dimas Thole Danu Tirto pada Rabu (3/2/2021). Menurutnya, masyarakat Pati dapat memanfaatkan komoditas pertanian bergantung pada hasil bumi di berbagai wilayah.

“Kalau di daerah saya di daerah Pati Selatan banyak penghasil padi dan jagung. Lalu di daerah timur banyak menghasilkan kacang-kacangan dan tebu. Kemudian, di daerah utara banyak menghasilkan ketela, kopi, dan bawang,” ungkap Dimas Thole Danu Tirto.

Merespons situasi seperti ini, Dimas mengungkap perlu adanya pemberdayaan program untuk masyarakat di wilayah pertanian. Tujuannya supaya mampu memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat agar tidak menganggur dan memperoleh tambahan penghasilan dari sektor tersebut.

Seperti sektor pengolahan ke arah industri maupun pertanian itu sendiri. Pasalnya, sumber daya alam di Kabupaten Pati sangat mendukung untuk diolah menjadi kesempatan menciptakan harapan ekonomi masyarakat, khususnya masyarakat desa.

“Masyarakat di Kabupaten Pati banyak diuntungkan dengan adanya sumber daya alam yang mereka miliki, terutama pertanian. Hal tersebut menjadi daya dukung perekonomian masyarakat. Kita bisa lihat pabrik olahan kacang, pabrik olahan tebu, dan masih banyak lagi,” imbuh politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut.

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati disepanjang tahun 2019 produksi pertanian padi mencapai 574.097 ton, di tahun 2020 hasil produksi pertanian bertambah menjadi 619.187 ton.

Dari fakta tersebut, Dimas menyarankan kepada pemerintah dan elemen masyarakat agar menggenjot sektor pangan (pertanian, peternakan, dan perikanan) untuk membangkitkan ekonomi masyarakat dan mengurangi jumlah pengangguran.

Menurutnya, sektor pertanian di Kabupaten Pati atau secara nasional tidak terimbas buruk akibat pandemi Covid-19. Oleh karena itu, sektor pertanian harus dintensifkan untuk mengangkat perekonomian.

“Sebenarnya, pemanfaatan sumber daya pertanian bisa dengan dikonsumsi sehari-hari, tetapi bisa juga diperjualbelikan. Layaknya beras, apabila hasil panen gabah melipah dan harga jual di pasaran mendukung maka bisa dijual juga untuk keuntungan petani,” ungkapnya. (Adv)

 

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »