![]() |
Sawah Terendam Banjir di Pati |
Pati – Ketua Fraksi Nurani Keadilan Rakyat Republik Indonesia (NKRI) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Narso menyoroti fenomena gagal panen padi di 6 kecamatan Kabupaten Pati.
Sejak awal bulan Februari lalu petani
Pati harus menelan kenyataan pahit lantaran padinya terendam banjir. Padahal
tinggal beberapa minggu lagi padi-padi tersebut sudah dapat di panen.
Data dari BPBD Pati menyebutkan banjir
telah merendam sebanyak 250 hektare sawah dan
Narso menyayangkan asuransi usaha tani
padi (AUTP) tidak bisa maksimal mengcover gagal panennya para petani Pati. Di
daerah juga diketahui belum ada aturan khusus yang menjamin kegagalan tanam dan
panen padi.
Untuk menindaklanjuti banjir tahunan
yang selalu merugikan petani, politisi dari partai PKS ini mengaku akan usulkan
raperda (rancangan peraturan daerah) tentang Perlindungan Petani.
“Nanti kita diskusi lagi tentang
perlindungan petani. Dari DPRD sudah lama ingin mengajukan Perda perlindungan
petani,” kata Anggota Komisi B DPRD Pati itu saat diwawancara beberapa waktu
lalu.
Namun dengan banyaknya agenda raperda
yang harus di bahas, wacana Raperda perlindungan petani selalu tertunda.
“Tapi memang program pembahasan
Raperda sangat terbatas jumlahnya jadi ada peraturan dari kementerian dalam
negeri membatasi jumlahnya,” imbuh Narso.
Ia berharap dalam pembahasan Raperda
selanjutnya, wacana ini dapat direalisasikan untuk meminimalisir kejadian
banjir dan bencana lain. (ADV)
EmoticonEmoticon