![]() |
Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Teguh Bandang Waluyo. |
PATI - Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Teguh Bandang Waluyo berharap rakyat kecil tidak menjadi korban dalam pemberlakuan kebijakan Jateng di Rumah Saja yang rencananya berlaku Sabtu (6/2) dan Minggu (7/2).
Teguh berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati tidak kukuh seperti surat edaran dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang menutup pasar, PKL, swalayan dan sebagainya selama dua hari.
“Terkait dengan edaran Pak Gubernur Kami berharap Pemerintah Kabupaten Pati sebaiknya mengambil langkah tegas mengikuti itu atau seperti Kabupaten lain yang pasar bisa tetep jalan,” ujar Teguh saat ditemui di Gedung DPRD Kabupaten Pati, Kamis (4/2).
Menurutnya pasar, toko swalayan tidak harus ditutup, namun kegiatanya bisa diawasi dengan ketat dan diberi fasilitas kesehatan yang lebih memadai.
Menurutnya lagi, anggaran penanganan Covid-19 di Kabupaten Pati cukup besar dan dapat digunakan untuk lakukan pengawasan dibandingkan melakukan penutupan.
“Kami berharap ada tanggapan yang serius dari Bupati Pati jangan sampai rakyat ini jadi korban. Kalau mau pasar di buka pintu pintu diberi petugas Satpol PP,” tuturnya.
Teguh berharap tidak ada penutupan pasar maupun PKL. Ia tidak mau para pedagang menjadi korban pemberlakuan kebijakan ini. Apabila ditutup, menurutnya hal itu tidak tepat. Terlebih surat edaran Gubernur itu tidak mencantumkan sanksi bagi pelanggar.
“Kalau ditutup kasian rakyat kecil. Ini kebijakan yang kurang pas. Kebijakan yang kiranya ini menjadi dilema. Tanggal 6-7 tidak boleh keluar tapi sanksinya apa, ini kan ndak ada sanksinya hanya imbauan,” tandasnya. (adv)
EmoticonEmoticon