![]() |
Anggota Komisi B DPRD Pati, Narso |
Hal tersebut salah satunya melalui kerjasama dengan perusahaan
sepatu PT. Hwaseung Indonesia (PT HWI). Perusahaan asal Korea Selatan ini telah
menyumbang PAD di Pati melalui pembayaran membayar retribusi izin mendirikan
bangunan (IMB) sebesar Rp1,669 miliar.
“DPMPTSP telah berupaya membantu akses perizinan PT HWI, sehingga
berdampak positif bagi peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten,”
ujar anggota Komisi B DPRD Pati, Narso, saat dihubungi pada hari Rabu
(10/2/2021).
Menurutnya, kerjasama antara pemerintah Kabupaten Pati dengan
investor asal Korea Selatan itu dapat menjadi pemantik laju peningkatan
perekonomian daerah.
“Kami berpesan kepada pemerintah dan investor supaya adanya
sinergitas berinvestasi memberikan dampak positif bagi kemajuan ekonomi
Kabupaten Pati,” ujar Narso.
Sebelumnya, Kepala BPKAD Kabupaten Pati Turi Atmoko mengatakan
bahwa peningkatan pendapatan pajak dipengaruhi oleh meningkatnya tren investasi
yang masuk ke Kabupaten Pati baik dari lokal maupun asing.
Ia menyebut, 3 pembayaran investor pembayar pajak BPHTB yang cukup
menonjol. Diantaranya, investor lokal dari Pabrik Gula Trangkil. Sedangkan dua
dari perusahaan asing asal Korea.
Pabrik seluas 20 hektar tersebut akan menanamkan modal bertahap
selama 4 tahun dengan nilai yang besar. Yakni mencapai 200 juta US Dollar atau
setara Rp2,9 trilyun. Pabrik tersebut berlokasi di Kecamatan Batangan, tepatnya
di Desa Bumimulyo dan Ketitang Wetan.
Berdirinya pabrik ini diproyeksikan akan menyerap tenaga kerja
mencapai 13 ribu karyawan baik dari lokal Pati atau karyawan yang sebelumnya
bekerja di pabrik yang sama berlokasi di Jepara, Karawang, Bekasi, dan
Tangerang.
Selain PT HWI perusahaan asing yang menanamkan modal di Pati
pabrik garmen asal Korea Selatan, PT. Sejhin Fashion yang berlokasi di
Kecamatan Margorejo. (Adv)
EmoticonEmoticon