PLT Direktur UPT RSUD Raa Soewondo Pati H. Pirno mengatakan, ruang tersebut sudah diresmikan pada Jumat (09/10) lalu. Sebelumnya pun sudah ada namun masih kurang karena tren penyebaran Covid-19 di Pati meningkat.
“Kami akan berupaya dengan maksimal, agar tidak terjadi pulang paksa atau Atas Permintaan Pasien (APS). Karena kami menganggap kondisi APS ini diakibatkan karena fasilitas ruang isolasi yang kurang mencukupi. Sehingga pasien tidak nyaman dengan kondisi ini, sehingga memutuskan pulang paksa,” ungkapnya Rabu (14/10) kemarin.
APS ini, lanjutnya memang menjadi perhatian khusus bagi rumah sakit dan pemantauan penuh, dengan harapan APS tidak menjadi kluster penularan Covid-19. Sehingga UPT RSUD Raa Soewondo saat ini menyediakan 30 ruang isolasi dengan 60 tempat tidur.
“Misal ada pasangan suami istri kan bisa dalam satu ruang dua orang. Misalkan ada yang menghendaki dalam satu ruang hanya diisi satu orang juga tidak masalah,” katanya.
Pihak rumah sakit juga telah membagi ruang isolasi ini menjadi dua. Untuk ruang WK-III digunakan untuk ruang isolasi perempuan dan ruang WK-IV digunakan untuk ruang isolasi laki-laki.
“Kami memperbolehkan dalam satu ruangan ada laki-laki dan perempuan yang terpenting mereka adalah suami istri,” imbuhnya.
Pirno juga berpesan kepada para tenaga medis, agar tetap semangat dan tidak take down karena isu yang beredar dimana rumah sakit mengcovidkan pasien.
“Kita doakan mereka agar tersentuh hatinya bahwa kita sebagai tenaga medis yang professional,” pungkasnya.(mel/gus)
EmoticonEmoticon