![]() |
Anggota DPRD Kabupaten Pati, Narso. |
PATI - Kalangan Anggota DPRD Kabupaten Pati mengapresiasi sekaligus mendukung langkah Bupati Pati Haryanto yang telah menyurati Presiden Joko Widodo untuk meminta alokasi tambahan pupuk bersubsidi untuk warganya.
“Tentu kami
mendukung apa yang telah diupayakan Pak Bupati Haryanto. Menurut kami dengan
berkirim surat langsung ke Presiden adalah salah satu tanggung jawab sebagai
kepala daerah saat melihat banyak warganya yang membutuhkan pupuk bersubdi
namun alokasinya terbatas," kata
anggota DPRD Kabupaten Pati Narso Sabtu (26/9/2020).
Diketahui
hingga akhir Agustus lalu cadangan pupuk bersubsidi di Kabupaten Pati tinggal
20 persen dan tidak bisa memenuhi kebutuhan para petani.
Hal ini
dikarenakan, alokasi pupuk bersubsidi dari Pemerintah Pusat sangat jauh dari
Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Karena setiap tahunnya pasti ada
pengurangan dari RDKK yang telah di ajukan.
“Setiap
tahun ada pengurangan dari RDKK yang kita ajukan, sehingga Kebutuhan pupuk
jenis urea berdasarkan RDKK petani di Bumi Mina Tani sebesar 42.688,270 ton,
tetapi hanya mendapatkan jatah 31.700 ton, atau hanya 74,25 % dari data yang
diajukan,” terang Narso.
Sedangkan
pupuk SP36, lanjutnya, alokasi yang diberikan hanya 18,94% saja, atau
mendapatkan alokasi 2.730 ton dari 14.411,256 ton. Sementara pupuk ZA, RDKK
yang diajukan sebesar 22.867,031 ton, tetapi hanya mendapatkan alokasi 10.621
ton atau 46,45%. Kemudian, pupuk jenis NPK kebutuhan petani sebesar 58.122,680
ton, hanya mendapatakan 26.690 ton atau 46,43%. Dan pupuk Organik RDKK petani
adalah 4.694,034 ton, tetapi alokasi yang ada hanya sekitar 2.300 ton atau
48,99%.(gus)
EmoticonEmoticon