 |
CINDERAMATA: Kapolres Kudus AKBP Aditya Surya Dharma (kiri) menerima cinderamta berupa sebuah buku dari Pimpinan Ponpes Tahfidh Yanbu'ul Quran KH Ahmad Faiz.
|
KUDUS - Pondok Pesantren Tahfidh Yanbu'ul Quran Kabupaten Kudus ditunjuk menjadi pilot projek untuk program Ponpes dan Wisata Tangguh Nusantara Candi 2020. Program tersebut untuk mencegah penularan wabah virus Corona di ponpes dan lokasi wisata di Kota Kudus.
Pimpinan Ponpes Tahfidh Yanbu'ul Quran, KH Ahmad Faiz mengatakan, untuk memutus rantai penularan virus korona di lingkungan ponpesnya, pihaknya mengaku telah memperhatikan protokol kesehatan secara ketat. Bahkan sudah menyiapkan ruang isolasi berkapasitas 200 orang untuk santrinya yang sakit.
‘’Sejak Juli 2020, sudah dilakukan skrining untuk santri yang baru datang,’’ jelasnya.
Kedatangan santri, kata Faiz juga dibatasi yakni 40 orang per hari. Selama di lingkungan pondok, juga diwajibkan memakai masker. Dianjurkan setiap santri memiliki 20 masker kain yang bisa dipakai berulang kali.
Lebih lanjut, santri yang mengikuti rapid test dan hasilnya non reaktif, baru diperbolehkan masuk ke lingkungan pondok. Sebaliknya, jika hasilnya reaktif diminta untuk balik dan singgah di rumah sampai sembuh.
‘’Selama pandemi, pihak keluarga juga tidak diperkenankan berkunjung,’’ tandasnya.
Diketahui, total santri yang mondok di Yanbu’ul Quran saat ini sebanyak 860 santri, 50 persennya berasal dari luar kota. Dan ada satu santri yang datang dari luar negeri. Sehingga pengasuh memperketat protokol kesehatan sesuai anjuran dari pemerintah.
Sementara Kapolres Kudus, AKBP Aditya Surya Dharma mengatakan, Pondok Yanbu'ul Quran Kudus dinilai sudah mampu menerapkan protokol kesehatan yang baik, di tengah adaptasi kebisaan baru. Untuk itu pihaknya memberikan apresiasi kepada pengelola pondok setempat.
‘’Harapannya pondok pesantren lainnya bisa meniru dan mencontoh ponpes ini (Yanbu’ul Quran) terkait penerapan protokol kesehatan,’’ ujarnya. (han/gus)
Share this
EmoticonEmoticon