Pekerja Seni di Kudus Unjuk Rasa

Monday, August 31, 2020 Add Comment

UNJUK RASA: Ratusan pekerja seni di Kota Kretek menggelar unjuk rasa di kawasan Alun-alun Simpang Tujuh Kudus, Senin (31/8).

KUDUS - Ratusan pekerja seni di Kabupaten Kudus menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Alun-alun Simpang Tujuh Kudus, Senin (31/8). Aksi tersebut sebagai bentuk protes atas kebijakan Pemkab Kudus yang melarang adanya kegiatan hiburan karena disebut dapat menjadi sumber penularan virus korona.

"Kebijakan larangan adanya hiburan itu mematikan sumber penghasilan pekerja seni,’’ jelas Ketua Dewan Pengurus Cabang Persatuan Artis Musik Melayu (DPC PAMMI) Kudus, Sony.

Sony menjelaskan, kebijakan yang diterapkan oleh Pemkab Kudus tentang pembatasan penyelenggaran hiburan di Kota Kretek selama pandemi covid-19, juga mendiskriminasikan para pekerja seni Kota Kretek. Mulai dari penyanyi, pengusaha sound sistem dan panggung, tratak, katering hingga pelaku seni barong.

Akibat adanya kebijakan itu, sambungnya, sudah enam bulan terhitung sejak bulan Maret 2020, para pekerja seni tersebut tidak mendapat job. Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, para pekerja seni tersebut terpaksa menjual perabot rumah tangga. Sehingga dia berharap kepada pemerintah segera mengizinkan kembali adanya kegiatan hiburan di Kudus.   

‘’Jika pemerintah tidak segera mengijinkan adanya hiburan, pekerja seni ini akan mati. Bukan karena covid-19 tetapi karena kelaparan,’’ tegasnya.

Sementara, salah satu pemilik organ tunggal, Mardi menambahkan, para pekerja seni ini adalah manusia yang masih membutuhkan makan. Dia juga menegaskan, pekerja seni tidak membutuhkan bantuan sembako dari pemerintah, tetapi butuh solusi yang tepat dari Pemkab Kudus.

‘’Kami cuma ingin solusi bagi pekerjaan kami, bukan bantuan untuk menyambung hidup,’’ ujarnya.

Menanggapi tuntutan pendemo, Plt Bupati Kudus HM Hartopo mengaku sudah memberikan izin adanya kegiatan seni hiburan. Namun didalam pelaksanaannya, panitia atau pemilik hajat harus mengedepankan protokol kesehatan covid-19.

‘’Jika tidak dilakukan, bukan salah kami jika nanti yang membubarkan,’’ tegas Hartopo usai menemui pekerja seni di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus.

Adapun kegiatan hiburan di lapangan atau di tempat terbuka lainnya, Hartopo meminta kepada panitia memasang garis pembatas dan membatasi jumlah pengunjung atau hanya tamu undangan saja. Tujuannya agar pengunjung atau tamu undangan yang hadir dapat didata, serta untuk menghindari kedatangan orang asing.  

Lebih lanjut, kata Hartopo, di dalam Peraturan Bupati (Perbup) Kudus Nomor 41 Tahun 2020 tentang penerapan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan, sebenarnya Pemkab Kudus sudah mengizinkan masyarakat menggelar kegiatan hiburan atau kesenian di lingkungannya.

"Tetapi harus ada yang berani bertanggung jawab soal protokol kesehatan,’’ ujarnya.

Sambung Hartopo, di dalam Perbup itu juga diatur, sebelum menggelar kegiatan, pihak penyelenggara untuk mengajukan izin kepada Tim Gugus Tugas Pecepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kudus.

‘’Kalau sudah mengantongi surat izin, baru boleh menggelar kegiatan kesenian atau hiburan,’’ pungkasnya. (han/gus)

13.000 Ekor Ayam Hangus Terbakar

Monday, August 31, 2020 Add Comment

LUDES TERBAKAR: Sebuah kandang ayam di Desa Honggosoco, Kecamatan Jekulo Kudus ludes terbakar, Senin pagi.

KUDUS - Sebanyak 13.000 ekor ayam jenis pedaging ludes terbakar di Desa Honggosoco, Kecamatan Jekulo, Kudus, Senin (31/8) pukul 07.00. Peristiwa kebakaran tersebut pertama kali diketahui oleh Edi Susilo Kartono (50) penjaga kandang setempat.

"Saya sedang memberi pakan di kandang sebelah barat saat kebakaran,’’ jelas Edi di lokasi.

Dia menjelaskan, saat kejadian kebakaran tersebut, Ia mengaku sedang memberikan pakan ayam di kandang bagian barat. Saat melihat kandang bagian timur, terlihat ada kepulan asap dan kobaran api yang semakin membesar.

Spontan, warga Desa Margorejo, Kecamatan Dawe itu langsung berteriak minta pertolongan kepada rekannya, Sumirin (30), untuk memadamkan api dengan peralatan seadanya.            

Karena keterbatasan peralatan, amukan si jago merah itu tidak dapat dipadamkan, dan sebaliknya justru semakin besar. Kemudian Edi bersama rekannya sesama penjaga kandang ayam melaporkan peristiwa kebarakan itu ke Polsek Jekulo dan BPBD Kudus.

"Sekitar pukul 09.00 empat unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi dan langsung turut memadamkan api,’’ jelasnya.

Namun sayang, kobaran api itu terlanjur membakar ribuan ekor ayam yang ada di dalam kandang milik Jumini itu. Diperkirakan total ayam yang terbakar mencapai 13.000 ekor. Selain itu, sejumlah peralatan seperti blower dan oger (tempat pakan ayam), juga ikut ludes terbakar.

Kerugian diperkirakan mencapai Rp 1 miliar,’’ tandasnya.

Terpisah, Kapolsek Jekulo, AKP Supartono menyebut, kebakaran kandang ayam di Desa Honggosoco itu diduga akibat dari korseleting listrik di dekat gudang pakan ayam. Kemudian percikan apinya merembet melalui kabel dan plastik yang terdapat di dalam kandang.

‘’Kobaran api kian membesar dan langsung membakar kandang yang terbuat dari kayu dengan sekam-sekam yang berceceran dan sekitarnya,’’ tuturnya. (han/gus)

NasDem dan Demokrat Mantab Usung Harno-Bayu

Saturday, August 29, 2020 Add Comment



REMBANG - Langkah Harno, S.E dan Bayu Andriyanto, S.E semakin mantab untuk mengikuti kompetisi memperebutkan kursi bupati dan wakil bupati Rembang pada Pilkada yang akan dilaksanakan Desember 2020  mendatang.

Pasangan calon bupati dan wakil bupati itupun telah mendapat rekomendasi dari DPP Nasdem, Jumat (28/8). Rekomendasi itu diserahkan langsung oleh Ketua DPW Nasdem Jawa Tengah Setiyo Maharso  di Hotel Patrajasa bersamaan 15 kabupaten atau kota di seluruh Jawa Tengah.

Penyerahan rekom disaksikan oleh Ketua DPP Nasdem Sugeng Suparwoto didampingi oleh segenap pengurus DPW Nasdem Jawa Tengah.

Ketua DPW Nasdem Jawa Tengau Setiyo Maharso mengatakan, Surat Keputusan (SK) DPP Nasdem, hari ini diserahkan kepada pasangan calon bupati dan wakil bupati, calon walikota dan calon  wakil walikota yang diusung oleh partai Nasdem di Jawa Tengah.

"Ada 15 kabupaten/kota yang hari ini (kemarin_red) menerima SK rekomendasi dari DPP Nasdem untuk maju sebagai Bakal Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati," kata Maharso.

Ke lima belas kabupaten/kota di Jawa Tengah yang menerima rekomendasi dari Nasdem di antaranya Kabupaten Semarang, Kota Semarang, Kabupaten Sukoharjo,  Kabupaten Rembang, Purworejo, Magelang, Klaten, Blora, Demak, Kebumen, Sragen , Purbalingga , Wonosobo dan Pemalang.

Mahasro menyampaikan, tugas kontestasi sudah mendekati akhir perjalan tahap awal di KPU yang akan dimulai pada tanggal 4 September mendatang  DPW Partai  Nasdem  juga sudah bekerja keras untuk menyaring aspirasi dari  Dewan Pimpinan Daerah , selanjutnya DPP untuk membuat rekomendasi dan SK diturunkan.

"Mudah-mudahan Alloh SWT mensukseskan dalam menjalankan amanah di wilayahnya masing-masing-masing. Selamat datang bapak-ibu di keluarga besar partai Nasdem," harapnya.

Yang kedua, pihaknya  menitipkan kepada ke Dewan Pimpinan Daerah agar bisa bekerjasama dengan para Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati di wilayah masing-masing.

"Mudah-mudah kita bisa bersinergi untuk membangun Jawa Tengah yang lebih baik. Kita ingin meraih kemenangan ini dengan cara bermartabat," tandasnya.
Bakal Calon Wakil Bupati Rembang yang juga Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Rembang Bayu Andriyanto menyampaikan, hari ini (kemarin_red) kita resmi menerima rekomendasi dari Nasdem dan partai pendukung lainnya. Artinya pasangan Harno-Bayu siap untuk maju dalam kontestasi Pilkada Rembang 2020.

"Usai menerima rekomendasi ini, kita akan segera melakukan deklarasi dan menggerakkan mesin politik ke bawah untuk memenangkan kontestasi Pilkada," ucapnya.


Sebelumnya pasangan Harno-Bayu juga mendapat rekomendasi dari Partai Demokrat. Surat rekomendasi itu diserahkan langsung oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) didampingi Ketua DPD Demokrat Jawa Tengah Rinto Subekti, di Jakarta, Selasa (25/8). (gus)

Toko Modern Diminta Tampung Produk UMKM

Thursday, August 27, 2020 Add Comment

SINERGITAS: Melalui kegiatan seminar dan pelatihan, di Pendapa Museum RA Kartini, toko retail modern diharapkan dapat mengakomodir pemasaran produk lokal Kabupaten Rembang.

REMBANG - Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Rembang menjalin sinergitas dengan salah satu toko modern (Indomaret) . Sinergitas tersebut antara lain dengan kegiatan seminar UMKM yang diselenggarakan oleh PT.Indomarco Prismatama di Pendapa Museum RA Kartini, Kamis (27/8).

Bupati Rembang Abdul Hafidz dalam kesempatan itu menyampaikan, UMKM merupakan salah satu tulang punggung perekonomian di Kabupaten Rembang. Produk dan kualitas hasil UMKM sekarang juga sudah berkembang melalui pelatihan yang difasilitasi Pemkab Rembang.

Namun dalam perjalanannya, UMKM menghadapi banyak permasalahan, salah satunya di pemasaran produk. Sinergitas yang dijalin dengan salah satu toko modern ternama di Indonesia ini, diharapkan dapat menjadi solusi dalam pemasaran produk-produk UMKM.

Hal itu juga sesuai dengan peraturan Menteri Perdagangan yang baru terkait sinergitas UMKM dengan Toko modern untuk mengangkat produk-produk lokal. Dengan sinergitas yang terjalin ini dirinya berharap konsistensi tetap dijaga dalam hal kesanggupan menerima produk-produk hasil UMKM.

"Kami ini mencoba untuk bersinergi, bagaimana UMKM kita ini bersinergi dengan pasar moderen. Apalagi dengan peraturan Menteri Perdagangan yang baru ini kan memang itu yang diharapkan. Bagaimana pasar-pasar moderen ini mampu mengangkat produk-produk lokal. Dan Alhamdulillah Indomaret bersinergi dengan kita. Mereka sudah menyampaikan secara gamblang dan tulus tanpa kepentingan lain kecuali hanya ingin bekerja sama dengan UMKM yang ada di Rembang," jelasnya.

Bupati Hafidz menambahkan terus berupaya untuk membangkitkan UMKM yang terpuruk akibat pandemi Covid-19. Melalui program yang telah disiapkan Pemerintah pusat, sebanyak 8000 UMKM di Kabupaten Rembang mendapat bantuan sebesar Rp. 2.400.000. Tanpa hutang maupun kredit, murni bantuan untuk permodalan.

Kegiatan yang diikuti puluhan pelaku UMKM tersebut menghadirkan sejumlah narasumber. Di antaranya Ketua TP PKK Kabupaten Rembang Hasiroh Hafidz, kemudian dari pihak Indomaret, serta Dinas Kesehatan dan Bank Jateng.(sov/gus)

Dukungan untuk Harno-Bayu Menguat

Thursday, August 27, 2020 Add Comment

DEKLARASI : Dukungan dari Rambo  (Relawan Ora Mblenjani Ora Mbodoni) untuk memenangkan pasangan Harno-Bayu pada Pilkada 2020.

REMBANG - Dukungan kembali mengalir kepada Bakal Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Harno-Bayu untuk maju dan memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak yang digelar pada bulan Desember mendatang.

Kali ini, dukungan untuk Harno-Bayu berasal dari Relawan Ora Mblenjani Ora Mbodoni (RAMBO) yang tersebar di 14 kecamatan di Rembang.

Koordinator RAMBO, Agus Sugiyanto mengatakan bahwa Pakdhe Harno- Mas Bayu merupakan pasangan yg sangat ideal. Mereka bisasaling melengkapi.

"Gagasan mereka sangat cemerlang untuk merubah Rembang sangat nampak sekali. Insyaalloh Rembang Maju, Rembang Lebih baik," katanya saat deklarasi relawan RAMBO, Rabu (26/8) kemarin.

Menurut Agus, keduanya sosok cerdas yang njawani hal itu tampak ketika memberi arahan ke para relawan. Sehingga kami percaya Rembang akan maju dan lebih berkembang dengan sentuhan beliau berdua. "Rembang banyak masalah yang harus ditemukan jawabannya. Jawabannya ada di Harno-Bayu untuk Rembang lebih baik," tukasnya.

Agus menyebutkan,  Pakdhe panggilan akrab Harno,  merupakan sosok ekonom. Kondisi saat ini sangat diperlukan sosok seperti Pakdhe harno untuk membangun Rembang di tengah ekonomi yang karut marut.

"Kami yakin dan percaya hanya  Padhe Harno yang dapat memberikan solusinya. Mas Bayu pun meski muda, kami percaya beliau ini akan mudah untuk mengatur dan menentukan strategi membangun Rembang.

Relawan RAMBO lainnya, Jumali menambahkan, kedua sosok Harno-Bayu merupakan pilihan terbaik masyarakat Rembang saat ini. Kedua sosok ini, memiliki komitmen yang kuat untuk memajukan Rembang. Apalagi slogannya jelas #NetepiJanji,OraMbodoni yang merupakan antitesa dari penguasa Rembang saat ini.

"Rakyat itu butuh bukti, bukan sekedar janji A-Z. Insyaalloh Harno-Bayu pemimpin yang komitmen," tandasnya. (gus)

Pemain Luar Kudus Dirapid Test

Thursday, August 27, 2020 Add Comment

SELEKSI PEMAIN: Puluhan pemain mendengarkan arahan dari tim pelatih Persiku saat mengikuti seleksi pemain di Stadion Wergu Wetan Kudus.

KUDUS - Untuk mencegah terjadinya penularan virus korona, tim Manajer Persiku Kudus memperkatat penerapan protokol kesehatan di lingkungan Stadion Kudus saat menggelar seleksi Pemain Persiku. Bahkan pemain dari luar Kudus yang ikut seleksi, juga harus mengikuti rapid test terlebih dahulu.

Manajer Persiku Kudus, Sunarto mengatakan, pemain dari luar daerah yang mengikuti seleksi Persiku wajib membawa surat keterangan sehat dari daerah asalnya. Sebelum mengikuti seleksi, saat tiba di Stadion Wergu Wetan juga diwajibkan mengikuti rapid test.

‘’(rapid test) Tujuannya untuk mencegah terjadinya penularan virus korona di lokasi seleksi,’’ ujar Sunarto.

Selain rapid test, sambungnya, sebelum mengikuti seleksi semua pemain juga wajib memakai masker. Selain itu, cuci tangan dengan sabun di tempat yang telah disediakan sebelum memasuki halaman stadion.

‘’Semua yang berkaitan dengan protokol kesehatan, akan kami terapkan dengan ketat,’’ tegas dia.

Terpisah, Pelatih Kepala Persiku Kudus, Hartono Ruslan mengatakan, sudah ada 40 pemain yang masih mengikuti tahapan seleksi. Secara keseluruhan, skil dari para pemain yang mengikuti seleksi hampir sama dan merata.

‘’Jumlah ini akan kami susutkan kembali,’’ kata Hartono.

Dia menuturkan, baik pemain lokal maupun nonlokal, dinilai sama-sama telah menunjukkan performa terbaiknya selama mengikuti seleksi. Agar bisa lolos tahapan seleksi, setiap pemain harus terus meningkatkan performa dan kualitasnya.

‘’Mereka harus ada peningkatan performa di tiap seleksinya,’’ kata dia.

Hartono mengaku, tim pelatih masih akan mengundang sejumlah pemain nonlokal untuk mengikuti seleksi Persiku Kudus. Terutama mereka yang siap mengisi kuota pemain senior kesebelaran Persiku Kudus.

Lebih lanjut, tahapan seleksi ini ditargetkan rampung awal pekan depan. Sehingga kerangka tim Macan Muria bisa segera dibentuk dengan sempurna, dan sudah siap maju dalam even Liga 3 Jawa Tengah 2020 mendatang.

‘’Pekan depan target kami rampung seleksi,’’ jelas dia.

Sebelumnya, Manajemen Persiku Kudus bakal menggelar seleksi perdana di Stadion Wergu Wetan Kudus, Rabu (19/8) hari ini. Peserta seleksi pemain kesebelasan Macan Muria itu diprioritas pada pemain lokal, dari sekolah sepak bola (SSB) dibawah binaan Askab PSSI Kudus.

Manajer Persiku Kudus, Sunarto mengungkapkan, Manajemen Persiku Kudus sudah mengantongi izin pelaksanaan seleksi permain Persiku dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Kudus. Dengan syarat selama pelaksanaan harus menerapkan protokol kesehatan dan menghindari terjadinya kerumunan.

"Nanti pelaksanaannya digelar secara tertutup dan atau hanya sedikit penonton,’’ jelas Sunarto. (han)

Pendaftaran Banpres Ditutup Akhir Agustus

Thursday, August 27, 2020 Add Comment

PKL: Foto ilustrasi PKL di Jalan Budi Utomo Kudus turut Desa Jepang, Kecamatan Mejobo. 

KUDUS - Dinas Tenaga Kerja Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperinkop dan UKM) Kabupaten Kudus saat ini masih melakukan pendataan, untuk pelaku usaha penerima Bantuan Presiden (Banpres) sebesar Rp 2,4 juta. Data sementara yang tercatat, jumlah pelaku UKM di Kudus sebanyak 2.077 usaha.

Kepala Bidang Koperasi dan UMKM pada Disnaker Perinkop dan UKM, Rofiq Fachri mengatakan, jumlah pelaku usaha di Kudus yang menerima Banpres diperkirakan mencapai 23 ribu pelaku usaha dari total penerima Banpres seluruh Indonesia sebesar 12 juta pelaku usaha. Sedang tahapan pendaftarannya akan ditutup pada 31 Agustus 2020.

"Bantuan ini diberikan kepada pelaku usaha yang terdampak covid-19, seperti PKL, ojek online, ojek wisata, pelaku UKM dan jenis usaha lainnya,’’ jelas Rofiq.

Soal data, Rofiq menjelaskan, data penerima Banpers sumbernya tidak hanya dari Disnaker Perinkop dan UKM Kudus saja, tetapi ada dari Dinas Perhubungan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus.

"Kami sebagai coordinator pengajuan Banpres ke pusat,’’ tandasnya.

Sambung Rofiq, untuk mendapat Banpres tersebut, ada persyaratan yang harus dilengkapi oleh pelaku usaha. Diantaranya memiliki identitas diri seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), memiliki usaha dengan dibuktikan adanya surat izin usaha mikro kecil atau lembaga pengusul dan memiliki buku rekening usaha di bank umum.

"Jika ada yang tidak lolos, nanti akan kami akomodir pada (program) jaring pengaman ekonomi,’’ ujarnya.

Salah satu pelaku usaha, Ahmad Faridiansyah saat bertemu di kantor Disnaker Perinkop dan UKM Kudus baru-baru ini mengaku pendapatannya menurun akibat pandemi covid-19. Adapun usaha yang digelutinya yaitu di bidang konveksi pembuatan kaos.

"Sejak pandemic ini pendapatanya menurun,’’ jelas.

Disinggung soal Banpres, Warga Desa Terban, Kecamatan Jekulo itu mengaku mengetahui dari teman yang juga pelaku UKM. Setelah mendapat informasi tersebut, Ia langsung datang ke kantor Disnaker Perinkop dan UKM Kudus untuk mengajukan bantuan tersebut.

"Kalau bisa dapat bantuan, uangnya akan saya belanjakan untuk kebutuhan produksi. Pinginya kedepan juga ada inovasi baru karena sudah ada modal,’’ pungkasnya. (han)

Perbup untuk Tingkatkan Kedisiplinan Masyarakat

Thursday, August 27, 2020 Add Comment

HM Hartopo, Plt Bupati Kudus

KUDUS-Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo berharap adanya Peraturan Bupati (Perbup) Kudus Nomor 41 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Covid-19 itu, dapat meningkatkan kesadaran masyarakat. Sehingga kasus penyebaran virus korona di Kudus dapat ditekan.

"Harapannya bisa meningkatkan kesadaran masyarakat mencapai 80 persen lebih,’’ ujar Hartopo, Kamis (27/8).

Hartopo menilai, tingkat kepatuhan masyarakat dalam memakai masker saat ini masih dikisaran 50 persen sampai 60 persen saja. Dengan demikian, jika pemerintah melakukan tindakan tegas dengan memberikan sanksi kepada warga yang tidak memakai masker, mampu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk selalu memakai masker.

"Sanksi ini untuk membuat masyarakat tertib,’’ tegasnya.

Meski demikian, untuk penerapannya nanti akan dilaksanakan dengan melihat kondisi di lapangan. Apabila ada masyarakat yang melanggar dan diperingatkan membandel matau melawan, maka sanksi sosial maupun denda itu akan diberlakukan.

"Jika dia tidak punya uang, akan diberi sanksi sosial. Kalau masih tidak mau, nanti biar diangkut mobil tahanan milik Polres. Di isolasi disana (Mapolres),’’ kata Hartopo.

Saat ini, Pemkab Kudus tengah melakukan sosialisasi soal Perbup 41 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Covid-19 itu. Pelaksanaan sosialisasinya melalui media sosial dan pemasangan baliho di sejumlah lokasi strategis.

"Untuk operasi masker akan digelar mulai awal September. Forkompinda nanti siap membantu penertiban terhadap masyarakat yang tidak memakai masker,’’  tandasnya.

Diketahui, di dalam Perbup 41 Tahun 2020 itu, Pemkab Kudus akan memberikan sanksi kepada masyarakat atau tempat usaha yang melanggar protokol kesehatan di Kota Kretek.

Untuk pelanggar perorangan, hukuman yang diberikan berupa saksi sosial,  administratif hingga membayar denda sebesar Rp 50 ribu per orang. Sementara untuk pelaku usaha mikro yang tak menerapkan protokol kesehatan di tempat berjualannya didenda sebesar Rp 200 ribu.

Kemudian untuk pelaku usaha kecil yang melanggar protokol kesehatan akan didenda sebesar Rp 400 ribu. Sementara usaha menengah Rp 1 juta dan yang paling tinggi usaha besar Rp 5 juta. (han)

Tingkatkan Kesadaran Membayar Pajak

Thursday, August 27, 2020 Add Comment
BAGI-BAGI DOORPRIZE  : BPKAD Pati memberikan doorprize sepeda motor kepada pemenang undian Percepatan PBB-P2 Periode Pertama di Pendopo Kabupaten Pati, Kamis (26/8).

PATI - Untuk memacu desa-desa dan masyarakat agar tertib membayar pajak, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pati menggelar Gebyar Lunas PBB-P2 2020 dan Pemberian Doorprize Percepatan PBB-P2 Periode Pertama di Pendopo Kabupaten Pati, Kamis (26/8) kemarin.

Dalam pengundian doorprize tersebut, total ada 181 hadiah yang diberikan kepada kecamatan, desa, dan masyarakat yang sudah melunasi pajaknya sebelum tanggal yang ditentukan.

“Untuk pembagian doorprize pada tahap pertama ini ada 15 sepeda motor, 35 notebook, 21 televisi, 3 kulkas, dan 100 kipas angin,” ungkap Kepala BPKAD Pati, Turi Admoko usai acara.

Turi mengatakan, Pihaknya optimis mampu memenuhi target Pajak Bumi Bangunan Perkotaan dan Perdesaan (PBB-P2) tahun ini. Ini terlihat dari pencapaian pelunasan PBB-P2 di delapan dari dua puluh satu kecamatan, hingga Agustus ini, PBB-P2 sudah lunas seratus persen.

“Target untuk pagunya itu Rp 22 milyar tapi di APBD saya berikan target Rp 21,2 milyar. Mudah-mudahan bisa tercapai targetnya. Untuk tahun ini sampai 26 Agustus 2020, yang lunas sudah delapan kecamatan atau porsinya sudah mencapai 78%,” katanya.

Saat ini pihaknya pun terus memacu desa-desa dan kecamatan-kecamatan dalam pelunasan PBB-P2. Salah satunya dengan memotivasi dengan pemberian doorprize periode II di bulan Oktober atau November mendatang.

“Sambil di akhir tahun nanti sekalian dengan pajak yang lain. Kita merencanakan untuk memberikan reward kepada wajib pajak hotel dan wajib pajak restaurant. Sekarang ini kita itu punya alat perekam data transaksi di hotel dan di restaurant, nah setelah mereka membayar akan ditulis nama dan alamatnya kemudian akan kita undi di akhir tahun untuk kita berikan reward,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Pati Haryanto dalam sambutannya mangatakan. Walaupun PBB-P2 sudah dikelola selama 6 tahun. Namun permasalahan-permasalahan terkait pemungutan PBB-P2, kemudian pelaksanaan teknis terkait SPPT, dan utamanya adalah masih rendahnya  kesadaran masyarakat selaku wajib pajak untuk membayar pajak juga masih ada.

“ini memerlukan kiat-kiat khusus. Sehingga memerlukan terobosan khusus guna memberikan pemahaman kepada masyarakat agar dengan sadar mematuhi untuk membayar Pajak. Karena pada akhirnya uang Pajak akan kembali ke masyarakat lagi,” pungkasnya. (mel/gus)

Ponpes Yanbu’ul Quran Jadi Pilot Projek

Monday, August 24, 2020 Add Comment

CINDERAMATA: Kapolres Kudus AKBP Aditya Surya Dharma (kiri) menerima cinderamta berupa sebuah buku dari Pimpinan Ponpes Tahfidh Yanbu'ul Quran KH Ahmad Faiz.
KUDUS - ‎Pondok Pesantren Tahfidh Yanbu'ul Quran Kabupaten Kudus ditunjuk menjadi pilot projek untuk program Ponpes dan Wisata Tangguh Nusantara Candi 2020. Program tersebut untuk mencegah penularan wabah virus Corona di ponpes dan lokasi wisata di Kota Kudus.

Pimpinan Ponpes Tahfidh Yanbu'ul Quran, KH Ahmad Faiz mengatakan, untuk memutus rantai penularan virus korona di lingkungan ponpesnya, pihaknya mengaku telah memperhatikan protokol kesehatan secara ketat. Bahkan sudah menyiapkan ruang isolasi berkapasitas 200 orang untuk santrinya yang sakit.

‘’Sejak Juli 2020, sudah dilakukan skrining untuk santri yang baru datang,’’ jelasnya.

Kedatangan santri, kata Faiz juga dibatasi yakni 40 orang per hari. Selama di lingkungan pondok, juga diwajibkan memakai masker. Dianjurkan setiap santri memiliki 20 masker kain yang bisa dipakai berulang kali.

Lebih lanjut, santri yang mengikuti rapid test dan hasilnya non reaktif, baru diperbolehkan masuk ke lingkungan pondok. Sebaliknya, jika hasilnya reaktif diminta untuk balik dan singgah di rumah sampai sembuh.

‘’Selama pandemi, pihak keluarga juga tidak diperkenankan berkunjung,’’ tandasnya.

Diketahui, total santri yang mondok di Yanbu’ul Quran saat ini sebanyak 860 santri, 50 persennya berasal dari luar kota. Dan ada satu santri yang datang dari luar negeri. Sehingga pengasuh memperketat protokol kesehatan sesuai anjuran dari pemerintah.

Sementara Kapolres Kudus, AKBP Aditya Surya Dharma mengatakan, ‎Pondok Yanbu'ul Quran Kudus dinilai sudah mampu menerapkan protokol kesehatan yang baik, di tengah adaptasi kebisaan baru. Untuk itu pihaknya memberikan apresiasi kepada pengelola pondok setempat.

‘’Harapannya pondok pesantren lainnya bisa meniru dan mencontoh ponpes ini (Yanbu’ul Quran) terkait penerapan protokol kesehatan,’’ ujarnya.‎ (han/gus)

Pandemi Covid-19, IWAPI Rembang Dorong Gerakan Beli Produk Tetangga

Saturday, August 22, 2020 Add Comment

Ketua IWAPI Rembang, Vivit Dinarini saat menjadi pembicara dalan kegiatan dialog bertema "New Normal di Sra Pandemi" yabg  diadakan di Balai Desa Ngemplak Kecamatan Lasem, Rembang, Sabtu (22/8/2020).
REMBANG - Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Rembang mendorong gerakan membeli produk yang dijual oleh tetangga sendiri. Hal itu untuk menguatkan perekonomian masyarakat di tengah kondisi Pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Ketua IWAPI Rembang, Vivit Dinarini menyebut, gerakan membeli produk milik tetangga berfungsi agar siklus perekonomian tingkat masyarakat perkampungan terus berputar.

"Kami selama ini gencar mensosialisasikan gerakan membeli produk milik tetangga. Hal ini agar perputaran ekonomi masyarakat bisa terus berjalan dan tetap berada pada siklus di lokasi yang sama," katanya dalam dialog bertema new normal di era Pandemi, di Balai Desa Ngemplak Kecamatan Lasem, Rembang, Sabtu (22/8/2020).

Ia menilai, keberadaan warung, toko kelontong dan usaha mikro di wilayah perkampungan jumlahnya cukup memadahi. 

"Jumlahnya saya meyakini cukup banyak. Sehingga akan memadahi ketika produk itu dibeli oleh masyarakat sekitar wilayah itu sendiri. Perputaran uang terjadi disana, saling membelanjai produk milik tetangga, berbelanja di toko milik tetangga sendiri," terangnya.

Di sisi lain, Vivit mengaku IWAPI Rembang secara rutin melaksanakan bakti sosial kepada masyarakat sejak awal musim Pandemi Covid-19. 

"Sejauh ini sudah terlaksana, memberikan bantuan sembako kepada masyarakat membutuhkan. Kemudian setiap hari Jumat kami salurkan bantuan dalam wujud makanan masak untuk dibagi-bagikan. Dan semoga ini bisa secara berkelanjutan dilakukan," pungkasnya. (gus)

Polisi Harus Lebih Tertib Terapkan Prokes

Tuesday, August 18, 2020 Add Comment

PERKETAT PROKES: Penjagaan di pintu masuk Mapolres Pati diperketat dalam penerapan protokol kesehatan guna mencegah penularan virus Covid-19.

PATI - Polres Pati dalam dua hari terakhir ini membenahi diri dari dalam lembaganya, sebelum menerapkan Intruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 tahun 2020. Inpres itu tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19. Sebelum menerapkan, petugas Polres Pati lebih dulu menyimulasikan tata cara berprotokol kesehatan yang benar kepada seluruh anggotanya, mulai saat masuk sampai di ruang tempat kerja.

Polres Pati telah menyimulasikan penerapan protokol kesehatan dilingkungan internal bagi seluruh anggotanya. Simulasi itu mulai di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), tempat-tempat pelayanan masyarakat, serta di seluruh ruangan kerja setiap satuan yang ada di Polres Pati.

Kapolres Pati AKBP Arie Prasetya Syafaat mengatakan, sebelum menyosialisasikan dan menerapkan Inpres Nomor 6 tahun 2020 kepada masyarakat, pihaknya merasa perlu membenahi lebih dulu secara internal. “Pembenahan itu baik di lingkungan kerja, maupun aspek-aspek pelayanan masyarakat yang berkaitan dengan Polri seperti pelayanan SIM, SKCK, dan SPKT. Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, kita juga menerapkan protokol kesehatan ketat termasuk kepada anggota yang sedang bekerja dan melayani masyarakat,” kata Kapolres Pati.

Lebih lanjut AKBP Arie mengatakan, dalam penerapan aturan atau regulasi terkait penanganan Covid-19 ini, pihaknya akan memberikan sanksi bagi setiap anggotanya yang melanggar.

“Sanksi khusus tentunya ada, nanti sesuai dengan aturan ada petugas Propam yang akan mengawasi dan memberikan sanksi,” katanya.

Kapolres Pati menambahkan, setelah pembenahan internal sudah siap seluruhnya, Polres Pati bersama instansi lainnya bersama Kodim 0718 dan Pemkab Pati, segera menerapkan inpres tersebut kepada masyarakat. (gus) 

Turunkan Tensi Politik, Hafizd Bayu Sowan ke Gus Mus

Tuesday, August 18, 2020 Add Comment


PATI - Tensi politik jelang pelaksanaan Pilkada Rembang 9 Desember 2020 mulai meninggi. Khususnya, antar kubu pendukung sudah mulai saling serang di media sosial (medsos).

Menyikapi hal itu, Bupati dan Wakil Bupati Rembang Abdul Hafidz dan Bayu Andriyanto melakukan agenda sowan ke kediaman KH. Ahmad Mustofa Bisri, Leteh, Rembang, Selasa (18/8/2020). 

"Sebuah pemandangan yang luar biasa.  Kedua pemimpin terlihat  mesra, meskipun mereka akan bertarung di Pilkada,"kata ketua Gerakan Pemuda Nasdem Kabupaten Rembang, Achmad Tomy Zudianto,

Menurut Tomy, sikap yang ditunjukkan oleh kedua pemimpin ini (Hafidz-Bayu) patut diteladani. Khususnya bagi para pendukung keduanya agar tetap menghargai satu sama lain. Meskipun dalam posisi berbeda dukungan. 

"Itu lho liat pemimpin nya pada mesra dan rukun, gitu kok. Ngapain yang di bawah (pendukung) harus gontok-gontokan," tukasnya.

Pilkada Rembang bakal digelar 9 Desember 2020. Bupati dan Wakil Bupati Hafidz-Bayu dipastikan pecah kongsi. Informasi yang sudah berkembang, Abdul Hafidz dipastikan akan bertarung kembali sebagai bakal calon bupati. Hafidz diprediksi akan menggandeng Gus Haniez, yang saat ini menjabat sebagai Pembina PC GP Ansor Rembang. 

Sementara itu, Bayu Andriyanto, dipastikan akan maju lagi di Pilkada ini. Ia akan mendampingi politisi senior Partai Demokrat, Harno yang didapuk sebagai  bakal calon bupati. Akhir pekan lalu, Minggu (16/8/2020) Relawan Harno-Bayu (REHAB)  telah mendeklarasikan diri sebagai pendukung Harno-Bayu. (net)

Relawan Rehab Deklarasi Siap Dukung Harno-Bayu

Monday, August 17, 2020 Add Comment

DUKUNGAN : Relawan Harno Bayu, atau yang disingkat Rehab, secara resmi dideklarasikan di halaman Bhina Raharja, pada Minggu (16/8) malam. Tepat pada momen malam tirakatan HUT Kemerdekaan RI ke 75 tahun.

REMBANG - Relawan Harno Bayu, atau yang disingkat Rehab, secara resmi dideklarasikan di halaman Bhina Raharja, pada Minggu (16/8/2020) malam. Tepat pada momen malam tirakatan HUT Kemerdekaan RI ke 75 tahun.

Ketua Rehab, Sigid Ariyanto menyebut relawan yang dinahkodainya itu sepakat untuk mendukung pasangan Harno - Bayu pada Pilkada Rembang 2020 mendatang. 

"Kita dari kawan-kawan Rehab, yaitu relawan Harno Bayu terdiri dari berbagai komunitas yang ada di Rembang. Dan ini adalah non partai. Malam ini kami mengadakan yang pertama memperingati Hari ulang tahun Republik Indonesia ke 75 tahun. Sekaligus kita mengadakan deklarasi relawan Harno Bayu," terang Sigid kepada wartawan. 

Rehab, kata Sigid, merupakan tim relawan di luar partai. Merupakan gabungan dari berbagai komunitas. Pun, ia menyebut Rehab masih terbuka bagi para komunitas lain yang hendak bergabung.

"Kami membuka kedua tangan selebar-lebarnya untuk semuanya, komunitas, yang non partai. Untuk bersama, nyengkuyung pasangan Harno Bayu memenangkan Pilkada Rembang 2020," jelasnya.

Sigid yang juga merupakan seorang dalang, menyebut dalam kegiatan malam itu juga mementaskan cerita pewayangan. Mengangkat lakon Wahyu Topeng Waja. 

"Ini menceritakan, situasi negara Ngamerto yang sedang dilanda Pandemi dan dirajai oleh Prabu Puntadewa. Kemudian diskusi dengan ki Semar sebagai guru spiritualnya untuk mengatasi ini ada ide," paparnya.

"Disarankan oleh Ki Semar agar mencari pasangan sosok muda yang Trengginas. Akhirnya muncullah nama Gatotkaca. Karena apa, karena Gatotkaca ini lah yang akan mendapat Wahyu topeng Waja untuk menguatkan pergerakan Ngamarto agar ayem tentrem kembali," lanjutnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut Harno yang diusung sebagai Calon Bupati Rembang Pilkada mendatang, dan Bayu Andriyanto yang diusung sebagai calon wakil Bupati Rembang. 

"Terimakasih atas kerelaannya mendukung Harno Bayu," ucap singkat Harno dalam sambutannya. (gus)

Gus Mus " Sentil" Pemkab Rembang Lewat Video

Gus Mus " Sentil" Pemkab Rembang Lewat Video

Monday, August 17, 2020 Add Comment


REMBANG - Kyai kenamaan asal Rembang, K.H Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus, menyayangkan tidak adanya pemasangan bendera merah putih di kawasan Alun-alun Kabupaten Rembang. Padahal hari ini, Senin (17/8), adalah Peringatan Hari Kemerdekaan ke-75  Republik Indonesia.

Melalui rekaman video,  Gus Mus pun menyampaikan kekesalannya karena Pemerintah Kabupaten Rembang dianggap lalai dan lupa sehingga tidak memasang bendera di kawasan pusat Kota Rembang itu.

Sambil berjalan santai dengan mengenakan masker, Gus Mus "menyentil" Pemerintah dan DPRD Kabupaten malaui rekaman video yang diambil melalui ponselnya.

"Hari ini 17 Agustus 2020. Hari ini hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Ada yang aneh menurut saya, di Alun-alun Kota Rembang tidak ada satupun bendera merah putih dikibarkan," keluh Gus Mus dalam videonya.

Dia pun lanjut mempertanyakan kepada pihak Pemerintah Kabupaten Rembang mulai dari Bupati hingga DPRD Rembang,  apakah mereka lupa atau tidak mempunyai bendera sehingga tidak ada bendera merah putih berkibar di alun-alun.

"Apa karena sibuk memikirkan pilkada," sentil Gus Mus sembari menutup pesan videonya

Video berdurasi kurang lebih 1 menit itupun langsung beredar cepat melalui group-group whatsaap dan platform media sosial lainya.

Setelah sempat viral, tidak berselang lama, para santri pun langsung bergerak untuk memasang bendera di area Alun-alun Rembang.

Koordinator Obrolan Santri, Ahmad Bisri Dzalieq menyebut, pihaknya bersama sejumlah santri langsung mendatangi Alun-alun Kota Rembang. Mereka langsung memasang puluhan bendera di berbagai sisi Alun-alun kota Rembang.

"Kami atas inisiatif rekan dan sahabat santri, merespons adanya video dari Mbah Mus (Gus Mus). Tak berselang lama dari video itu diunggah oleh beliau (Gus Mus), kami langsung ke lokasi. Langsung pasang saja," jelasnya. (gus)


Dewan Rembang Minta Program Pinjaman Lunak Dibatalkan

Friday, August 14, 2020 Add Comment


REMBANG - Kalangan Anggota DPRD Kabupaten Rembang menyoroti soal anggaran sebesar Rp 7,3l miliar yang sedianya akan dialokasikan untuk upaya menjaga ketahanan pangan selama masa pandemi Covid-19.

Uang sejumlah tersebut diambilkan dari APBD Kabupaten Rembang dan dikelola oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM untuk menjalankan program bantuan modal dengan bunga lunak yang ditujukan bagi para pengusaha di Kabupaten Rembang yang terdampak pandemi Covid-19.

Meski mempunyai tujuan untuk membantu para pelaku usaha, namun pihak dewan mempunyai sudut pandang yang berbeda. Karena program pinjaman dengan bunga lunak itu rawan macet.

Pendapat tersebut seperti diungkapkan Gunasih, Anggota Komisi II DPRD Rembang. Menurutnya program bantuan itu harus dikaji kembali bahkan jika perlu dibatalkan.

Dia membandingkan bank-bank umum yang melakukan keringanan angsuran, sebaliknya pemkab justru menyalurkan pinjaman.

“Saat rapat pembahasan dengan Komisi II, sudah kami rekomendasikan untuk tidak dilaksanakan. Kami khawatir macet, karena ini bukan persoalan mereka nggak bisa buat barang atau kurang modal. Tapi di mana-mana pasar lesu, nggak ada yang beli,” ujar Gunasih, Selasa (11/8).

Gunasih juga menyoroti dana sosialisasi dan edukasi Covid-19 sekitar Rp 100 juta, karena mestinya sosialisasi dilaksanakan dulu-dulu. Tidak tepat kalau baru dilaksanakan sekarang. 

“Saat ini pandemi Covid-19 kan sudah bulan ke lima. Saya kira masyarakat nggak perlu sosialisasi lagi. Mereka sudah paham, sudah mengertilah,“ imbuhnya.

Lebih lanjut politisi Partai Demokrat asal Sluke ini menyarankan, alokasi dana semacam itu lebih baik dialihkan untuk memenuhi kebutuhan prioritas, yang anggarannya akan habis Desember mendatang. Misalnya memenuhi alat pelindung diri (APD), masker, maupun hand sanitizer.

Alternatif lain, dimasukkan ke dana tak tersangka yang sudah habis terpakai, sehingga ketika sewaktu-waktu dibutuhkan, pemkab tinggal mengambil.

“Kita nggak berharap Covid-19 terus berlanjut. Tapi jika terjadi ledakan penderita, pemkab mau ambil anggaran dari mana? Kan mendingan dana tak tersangka diisi. Kalau nggak ada bencana, biasanya diisi Rp 1 miliar. Jika sampai Desember nggak kepakai, nggak apa-apa. Kan bisa digunakan untuk tahun berikutnya,” pungkasnya.

Sementara itu, menanggapi usulan dari anggota dewan, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM Kabupaten Rembang Akhsanudin  dirimya memastikan, program kegiatan dengan anggaran Rp 7,3 miliar tetap akan dijalankan sesuai rencana awal, guna meringankan beban pelaku usaha.

“Sebenarnya kita sudah siap, cuma kemarin itu pembahasan Peraturan Bupati (Perbup)-nya tertunda, karena Pak PJ Sekda menjalani isolasi,” terang Aksanudin.

Dia merinci, dana Rp 7,3 miliar meliputi dua kegiatan. Pertama, pinjaman lunak bagi pengusaha logistik pangan senilai Rp 2,3 miliar akan disalurkan melalui Bank Rembang. Kedua, pinjaman lunak bagi usaha mikro Rp 5 miliar akan disalurkan lewat BPR BKK Lasem.

“Mohon bersabar, karena petunjuk teknis harus detil. Pembahasan ini nunggu Pak Muallif, Asisten Pemerintahan sekaligus PJ Sekda,” imbuh Akhsanudin.

Dia menyebut kalau Agustus selesai pembahasan, diharapkan akhir Agustus atau awal September mendatang, kucuran pinjaman lunak ini dapat disalurkan. (net)