Pembukaan Taman Budaya Belum Jelas

Wednesday, June 17, 2020
DITUTUP: Gedung Kesenian Taman Budaya Kudus hingga kini masih ditutup, untuk mencegah penularn Covid-19.
KUDUS - Pengelola Taman Budaya Kudus masih menunggu keputusan dari Pemkab Kudus terkait pembukaan kembali gedung kesenian tersebut. Mengingat sampai sekarang kasus positif Covid-19 di Kota Kretek terus meningkat. Perkembangan kasus itu pun berdampak pada persiapan penerapan tatanan baru atau new normal.

Kepala Kepala UPTD Taman Budaya Kudus, Kasman Sutiyono menuturkan, sampai saat ini belum ada kepastian kapan Taman Budaya Kudus dibuka kembali. Pihaknya masih menunggu Surat Edaran (SE) dari Pemkab Kudus melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus terkait hal itu.

"Kami belum tahu kapan boleh dibuka kembali karena kasus Covid-19 di Kudus masih terus bertambah,’’ ujar Kasman baru-baru ini.

Dia memaparkan, sejak ditutup per Maret 2020 lalu hingga Juni ini, tercatat sebanyak 24 even yang rencana digelar di Taman Budaya Kudus terpaksa dibatalkan. Saat ini, masih ada catatatn dua even yang rencana akan digelar di gedung kesenian itu pada bulan Juli 2020 mendatang.

"Kalau pemerintah belum memberikan izin, kemungkinan besar juga akan dibatalkan,’’ tandasnya.  

Kasman menuturkan, Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Taman Budaya Kudus 2020 sebesar Rp 120 juta, lebih besar dari target 2019 yakni Rp 116 juta. Namun hingga kini realisasi PAD tahun ini baru tercapai 10 persen atau sebesar Rp 10 juta.

"Pemasukan itu dari even yang digelar pada Januari-Februari 2020. Mulai Maret hingga Juni ini tidak pemasukan sama sekali karena semua even dibatalkan,’’ jelasnya.  

Melihat data realisasi pendapatan itu, sambungnya, Pemkab Kudus akhirnya memutuskan menurunkan target PAD di Taman Budaya sekitar 60 persen menjadi Rp 48 juta.

"Kalau pemerintah sudah mengizinkan kembali, kami optimis bisa memenuhi target pendapatan itu,’’ ujarnya.

Diketahui, gedung kesenian Taman Budaya Kudus berdiri diatas tanah seluas 11.000 meter persegi. Gedung utama difasilitas umum tersebut, dapat menampung sekitar 500 orang.

Pihaknya menambahkan, target PAD di Museum Kretek Kudus juga diturunkan dari Rp 900 juta menjadi Rp 400 juta. Saat ini target PAD tersebut baru terealisasi sebesar Rp 140 juta. Adapun pendapatan yang diperoleh di Museum Kretek, per bulan diketahui antara Rp 40 juta hingga Rp 60 juta.

"Target PAD Museum Kretek sebelumnya juga dinaikkan. Tahun 2019 sebesar Rp 900 juta menjadi Rp 1,2 miliar lebih,’’ jelas Kasman yang juga kepala UPTD Museum Kretek.

Untuk menyambut tatan baru, pihakya mengaku sudah melakukan simulasi pada Minggu (14/6). Rencananya, sebelum dibuka kembali akan melakukan sosialisai kepada warga yang tinggal di sekitar lokasi wisata Museum Kretek. Namun untuk kepastian kapan dibuka, juga masih menunggu SE dari Disbudpar Kudus.

"Tetapi sebelum itu akan kembali melakukan simulasi. Renacanya dua pekan lagi,’’ pungkasnya. (han/gus)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »