PATI - Desa Langse, Kecamatan Margerejo Kabupaten Pati kini sedang menuju desa
mandiri energi berbasis biogas. Dengan energi dari biogas itu, nanti akan
dimaksimalkan kebermanfaatannya bagi masyarakat luas.
Hal itu diungkapkan, Kepala Desa Langse Amrudin. Dirinya menjelaskan, walaupun
masih ada kekurangan. Namun pihaknya sangat optimis program ini bisa berjalan.
“Dari berbagai aspek memang kami masih kurang. Tapi bioreaktor ini bisa
menghidupkan genset non listrik dan non solar. Maka jika nantinya akan dibuat banyak,
tentunya sangat bermanfaat. Karena masyarakat tidak lagi bergantung pada
listrik yang ada,” jelasnya belum lama ini.
Dengan energi genset, lanjut Amrudin, energinya dapat disimpan dengan aki
kering. Dengan sistem ini, air akan tercukupi, dan listrik untuk penerangan
jalan juga tersedia. Daerah yang tidak terjamah listrik, nantinya bisa dijamah
dengan energi potensial ini.
“Jadi kemandirian energi saat ini masih dalam teori dan praktik empiris,
benar-benar bisa dibanggakan,” imbuhnya.
Sejauh ini Desa Langse sudah didatangi oleh beberapa daerah untuk melakukan
studi banding. Seperti halnya Boyolali, Karanganyar dan juga Rembang. Hal itu
tentunya akan menjadikan semangat tersendiri untuk warga Desa Langse dalam
rangka memaksimalkan segala potensi yang dimiliki.
“Sudah ada 23 tiang yang kami aliri energi, masing-masing berjarak 50 meter.
Tapi belum kita alirkan pada perumahan warga. Saya sangat berharap dari dinas
terkait menyetujui bioreaktor, agar nantinya jika ini sukses, mampu ditiru oleh
desa-desa lain,” ujarnya.
Dari hal energi, Desa Langse secara tidak langsung juga mengedukasi warga untuk
tidak membuang kotoran hewan sembarangan. Karena selain energi listrik,
nantinya juga akan dibuat pupuk cair maupun padat yang dapat menguntungkan para
petani lokal. (mel/gus)
EmoticonEmoticon