PATI - Piahak Perum
Bulog Sub Divre II Pati menyiapkan 80 ton gula pasir untuk kebutuhan
masyarakat di eks-Karesiden Pati selama bulan Ramadan
Hal itu menyusul pada awal April lalu harga gula pasir melambung tingi.
Kepala
Bulog Pati Yonas haryadi Kurniawan mengatakan, sebelum bulan Ramadan
kemarin, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pabrik gula yang ada di
eks-Karesidenan Pati. Hasilnya, mereka siap untuk menyuplai kebutuhan
gula selama bulan Ramadan.
”Kita stok 80 ton selama sebulan
penuh. Untuk harganya, masyarakat tidak perlu hawatir. Harga tetap di
bawah Harga Eceran tertinggi (HET) yakni Rp 12.500 per kilogramnya,”
kata Yonas, Rabu (29/4).
Lebih dari itu, pihaknya bersama dengan
instansi terkait juga sudah melakukan operasi pasar terkait harga gula
yang sebelumnya merajai pasaran. Hasilnya, harga gula di sejumlah pasar
tradisional sudah mulai stabil.
”Operasi itu sengaja kami lakukan
untuk menjaga stabilitas harga gula. Selain itu juga untuk mencegah
adanya oknum yang mencoba menimbun gula pasir,” imbuhnya.
Dia
juga berharap agar masyarakat tidak perlu menimbun gula pasir. Harga
salah satu kebutuhan pokok itu memang sempat tinggi lantaran permintaan
cukup banyak, sementara produksi berkurang.
Terpisah, Kepala
Pasar Puri Kartono mengatakan, untuk saat ini harga gula sudah kembali
stabil setelah adanya operasi pasar yang dilakukan oleh pihak terkait.
Dari
pantauan yang dilakukan, harga gula pasir paling tinggi di pasaran
sekitar Rp 13.000 per kilogram. Menurutnya, harga ini merupakan harga
umum lantaran sebelumnya mencapai Rp 17.000 hingga Rp 19.000 per
kilogramnya.
”Harga gula sudah mulai stabil. Setiap ada kenaikan
atau penurunan harga barang, kami akan langsung mencatat dan melakukan
pendataan. Khusus Ramadan ini, semua harga sembako kami usahakan tetap
stabil,” terangnya. (gus)
EmoticonEmoticon