Belasan Pekerja di Kudus Kena PHK

Tuesday, April 21, 2020
BURUH ROKOK: Foto ilustrasi buruh rokok PR Kembang Arum Kaliwungu, Kudus tengah melinting rokok jenis sigaret kretek tangan (SKT).
KUDUS - Sebanyak 17 tenaga kerja di PT. Produktif Citra Sukses (PCS) Kudus tepaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karena tidak jadi peroduksi akibat pandemi corona virus diseases 2019 (Covid-19). Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Kudus, Bambang Tri Waluyo, Senin (20/4).

"Karena tidak jadi produksi dan tidak ada kegiatan perushaan akibat corona, 17 pekerja di PT PCS mem-PHK tenaga kerjanya,’’ kata Bambang.

Meski demikian, pihak perusahaan tetap diminta memberikan pesangon kepada tenaga kerjanya yang di PHK tersebut sesuai ketentuan yang berlaku,’’Tetap memberikan pesangon, meski tidak jadi berdiri,’’ tandansya.

Selain itu kata Bambang, di Kudus tercatat ada 2024 pekerja yang di rumahkan karena perusahaannya berhenti produksi. Selain itu, sebagai upaya perusahaan memutus rantai penyebaran virus corona yang sudah mewabah di tanah air. 

Ribuan pekerja itu, sambungnya, berasal dari delapan perusahaan yang ada di Kota Kretek yakni Game Fantasia ADA Kudus, Blackstone Café, PT Kudos Istana Furniture, PT Maju Jaya Furindo, CV Mubarokfood, PR Sukun, Hotel Salam Asri dan Hartono Istana Teknologi.

"Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi kami, pekerja yang di rumahkan tetap mendapat uang tunggu 50 persen dari gaji pokoknya. Pemberina uang tunggu itu hasil rembuk Bipartit,’’ imbuh Bambang.

Sementara pabrik rokok PT Djarum, sampai saat ini belum merumahkan karyawannya. Pihak perusahaan hanya memberlakukan physical distancing, misalnya menambah shift kerja dan menerapkan protokol kesehatan seperti mengecek suhu badan buruh sebelum masuk pabrik.

Kalau suhu tubuhnya mencapai 37 derajat celcius lebih, sambung Bambang, akan dipulangkan dan diminta mengisolasi mandiri selama 14 hari di rumah. Sedang supir yang dikirim ke luar kota, saat kembali ke pabrik akan dicek kembali suhu tubuhnya dan diberi vitamin. 

"Dan semua perusahaan di Kudus sudah melakukan protokol kesehatan. Ini semua sudah kami antisipasi sebelum pagebluk,’’ ungkapnya.

Terpisah, Owner CV Mubarokfood Cipta Delicia, Muhammad Hilmy membenarkan pihaknya sudah merumahkan sejumlah pekerjanya. Wabah corona ini sangat berdampak pada roda perusahaannya, terutama pada lini marketing. Menyusul dibeberapa daerah tujuan wisatawan, telah menerapkan lockdown.

‘’Pelanggan kami seperti pusat oleh-oleh banyak yang tutup karena ada kebijakan penutupan destinasi wisata oleh pemerintah,’’ tandasnya.

Meski demikian, Hilmy mengaku mempunyai alternatif lain yang digunakan untuk efisiensi biaya overhead pabrik (BOP) sehingga roda perusahaannya tetap jalan. Alternatif yang dilakukan yakni mengoptimalkan penjualan produk jenangnya melalui toko dalam jaringan (daring) atau online secara masif.  

Selain itu, sambungnya, juga berlakukan layanan delivery untuk wilayah dalam kota. Kemudian showroom Jenang Mubarokfood tetap buka dengan tetap menerapkan standar protap penanganan Covid-19.

"Pelanggan luar kota yang memesan banyak, kita memakai jasa ekspedisi untuk mengurangi aktivitas sales bepergian keluar kota,’’ pungkasnya. (han/gus)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »