Rapat Bahas Corona, Pak RW Pingsan Lalu Meninggal

Thursday, April 30, 2020 Add Comment

REMBANG - Situasi rapat audiensi yang berlangsung di Gedung serbaguna Desa Sumberjo Kecamatan Rembang kota pada Kamis (30/4) mendadak geger. Pasalnya, salah seorang peserta rapat ketika menyampaikan pendapat, mendadak pingsan hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia. 

Korban adalah Haryadi (64), menjabat sebagai kepala RW 03 Desa Sumberjo Kecamatan kota Rembang. 

Kapolsek Rembang kota AKP Didik menjelaskan, kejadian awalnya korban mengikuti rapat audiensi tersebut nampak tanpa gejala sakit. Namun, ketika korban menyuarakan pendapat di hadapan para peserta rapat, korban tiba-tiba lemas hingga pingsan. 

"Saat rapat tiba-tiba korban ini menyampaikan pendapat dan tiba-tiba lemas kemudian pingsan dan dibawa ke rumah sakit umum akhirnya meninggal dunia," paparnya Didik saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (30/4).

Didik menyebut, korban meninggal ditengarai akibat serangan jantung yang dialami korban. Ia pun memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. 

"Jadi dalam rapat tidak ada sesuatu yang kekerasan, baik fisik atau psikis tidak ada. Jadi ini mungkin murni karena kondisi kesehatan yang bersangkutan ini yang punya riwayat sakit jantung ini dalam kondisi tidak fit akhirnya mungkin saat rapat dan akhirnya meninggal dunia itu," jelasnya. 

"Anaknya yang kita temui menyebut memang (korban) sudah menderita penyakit jantung lama. Dari keterangan saksi juga kebetulan ada adiknya, adik dari korban tadi juga tahu pasti tidak ada hal-hal yang memunculkan kekerasan atau yang lain tidak ada. Jadi betul-betul murni karena tiba-tiba sakit saat rapat itu," lanjutnya. 

Adapun dalam rapat audiensi tersebut membahas tentang alokasi pelaksanaan penyaluran bantuan kepada warga terdampak pandemi COVID-19 dari dermawan. Diikuti oleh seluruh ketua RT di lingkup RW 03, kepala Desa dan perangkatnya. 

Dari surat yang dibuat sebelumnya oleh korban selaku ketua RW, meminta agar pihak Desa mempertimbangkan data warga kurang mampu yang layak mendapatkan prioritas bantuan. Sebab pada penyaluran bantuan sebelumnya, banyak warga RW 03 kurang mampu yang tidak mendapatkan bantuan. (sov)

Antisipasi Pemudik, Wakapolda Jateng Utamakan Pendekatan Humanis

Thursday, April 30, 2020 Add Comment
PENGECEKAN: Kunjungan Wakapolda Jawa Tengah Brigjen Pol. Ahmad Lutfi di Kabupaten Rembang, kemarin, guna mengecek pos pengamanan dalam  rangka pencegahan covid-19.
REMBANG - Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Jawa Tengah, Brigjen. Pol. Ahmad Luthfi melakukan pengecekan di pos pam perbatasan Provinsi Jawa Tengah - Jawa Timur, tepatnya di Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang, Kamis (30/4).

Kunjungan Wakapolda Jateng dan rombongan dilakukan dalam rangka Ops Ketupat Candi 2020 dan pencegahan Corona Virus Disease (Covid)-19. 

Dalam kunjungan tersebut Wakapolda di dampingi oleh Dirsabhara Polda Jateng Kombes Pol Herry Purnomo dan Kabid Propam Kombes Pol Mukiy,.

Kedatangan Wakapolda disambut oleh Kapolres Rembang AKBP Dolly A. Primanto, Dandim 0720/Rembang Letkol Arh Andi Budi Sulistianto, Bupati Rembang Abdul Hafidz, dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang dr Ali Shofi’i.

Kepada petugas gabungan yang melaksanakan tugas di pos pam, Wakapolda berpesan dalam melaksanakan tugas, terutama dalam antisipasi pemudik. Pihaknya tekankan agar mengutamakan tindakan persuasif humanis. Yaitu mengedepankan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat terkait larangan mudik dari pemerintah, dengan tujuan untuk memutus penyebaran covid-19. 

Kapolda juga meminta anggota memberikan pelayanan terbaik, agar masyarakat mengerti sehingga timbul empati kepada petugas dan melaksanakan himbauan dari petugas pos pam. 

“Cara bertindak yang bisa kita lakukan adalah preventif menghimbau para pemudik untuk kembali, kepada jajaran lalu lintas saya ingin amankan dulu personil kita, lihat dulu masyarakat kita, apakah mereka pakai APD (masker, sarung tangan dll) baru kita dekati dengan SOP kesehatan, amankan anggota dulu baru kita lakukan himbauan pada masyarakat.” kata Wakapolda Jateng.

Dalam kunjungannya tersebut, Wakapolda Jateng melakukan pengecekan pos pam beserta fasilitas perlengkapannya, termasuk keberadaan panel data, dan kesiapan petugas dalam melakukan penyekatan di wilayah perbatasan. Selain memantau dan melakukan pengecekan situasi di perbatasan, Wakapolda juga menyerahkan paket sembako dan makanan kepada petugas Pos Pam terpadu di perbatasan Jawa Tengah - Jawa Timur tersebut.

Kapolres Rembang AKBP Dolly A. Primanto, mengungkapkan pihaknya beserta jajaran akan melaksanakan petunjuk dari Wakapolda. "Terutama dalam antisipasi pemudik, sehingga dapat mencegah penyebaran covid-19," katanya.

Kapolres juga menyampaikan, sampai dengan tanggal 24 April 2020 sudah ada 60 kendaraan pemudik yang diminta putar balik. (sov)

Sebelum Ramadhan, 800 Ribu Orang Sudah Masuk ke Jateng

Wednesday, April 29, 2020 Add Comment

BREBES - Sebanyak 700 ribu orang sudah masuk ke Jawa Tengah sebelum ada kebijakan larangan mudik lebaran tahun 2020 dari pemerintah. Sedangkan saat pelaksanaan operasi ketupat candi 2020, sudah ada kurang lebih 100 ribu orang pemudik yang masuk dan dipaksakan kembali keluar Jawa Tengah.

Hal tersebut disampaikan oleh Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel saat melakukan pemantauan di jalan Tol Pejagan, wilayah Brebes, Rabu (29/4) sore. Rycko mengatakan kegiatan yang dilakukan ini adalah peningkatan pelayanan masyarakat dalam kegiatan operasi ketupat candi 2020.

“Kegiatan ini kita melakukan pemantauan di titik-titik pemantauan lalulintas sekaligus yang kita gunakan juga titik-titik penyekatan arus mudik yang masuk ke Jawa tengah tahun 2020,” ungkapnya dilokasi pemantauan, Rabu (29/4) kemarin.

Lanjut Rycko mengatakan, pemantauan ini dilaksanakan untuk kesiapan menyambut kegiatan bulan ramadhan dan lebaran tahun 2020. Menurut Rycko, operasi ketupat Candi 20020 kali ini berbeda dengan tahun tahun sebelumnya. Kalau tahun sebelumnya, melakukan pemantauan terhadap masuknya arus mudik dan pengamanan di pusat-pusat keramaian termasuk tempat ibadah.

“Seperti kita ketahui saat ini kita masih dilanda Pandemic virus Korona, yang terjadi diseluruh belahan dunia termasuk di Jateng. Untuk tahun ini berbeda, pemantauan kita bukan memantau kelancaran arus mudik, tetapi sebaliknya. Kita melakukan penyekatan terhadap arus mudik.

“Ini dilakukan karena pemerintah pusat ingin melakukan kegiatan yang sungguh-sungguh dalam memutus mata rantai penyebaran virus Korona diseluruh wilayah indonesia termasuk Jawa tengah,” lanjutnya.

Sehingga upaya dalam rangka memutus penyebaran dan penularan virus Korona, yang dilakukan kepolisian adalah mengurangi kegiatan pergerakan manusia. Termasuk juga harus menjaga jarak, untuk tetap tinggal dirumah dan menjaga kesehatan.

Lanjut Rycko mengatakan, berdasarkan hal tersebut maka pemerintah mengambil keputusan untuk melarang mudik lebaran 2020, dan diberlakukan sejak terhitung mulai tanggal 24 April yang lalu. Sehingga berdasarkan atas kebijakan pemerintah tersebut maka pola Operasi berbeda dengan sebelumnya.

“Dari pemantauan kelancaran arus mudik menjadi proses penyekatan arus mudik. Di Jawa tengah terdapat 13 titik start, 3 diantaranya berada di wilayah Pantura dan sisanya diwilayah selatan dan timur, untuk menyekat arus dari timur dan arus dari barat,” jelasnya.

Rycko membebekan, seperti diketahui sebelum memasuki bulan Ramadhan dan masyarakat yang telah mendahului masuk ke Jawa Tengah dan pulang ke rumah sudah hampir 700 lebih ribu. Mereka masuk ke Jateng sebelum operasi ketupat sebelum ada larangan mudik.

“Sudah 700 ribu masuk ke Jawa tengah, dan sudah dilakukan pemantauan di semua titik-titik pintu masuk di Jawa tengah. Stasisun, terminal. Semuanya telah dilakukan pencatatan berasama dengan pemerintah daerah, dan catatan itu sebagai ODP, dipantau selama 14 hari,” katanya.

“Kemudian memasuki operasi Ketupat, 24 April yang lalu, kurang lebih ada 100 ribu pemudik yang sudah masuk ke Jateng dan sudah kita lakukan pemantauan pemantauan dan kita lakukan balik kembali ke Jakarta. Hari ini kurang lebih ada 40 kendaraan kerena mudik,” bebernya.

Pada kegiatan ini, pihak kepolisian Polda Jateng dan jajaran terus melakukan penyekatan dan himbauan kepada masyarakat untuk tidak mudik. Meski demikian, pihaknya juga menghimbau kepada anggotanya untuk tetap mengedepankan sikap humanis.

“Kita beri tahu supaya sebaiknya ikuti hinbauan pemerintah tetap tinggal di tempat. Sayangi diri sendiri saya ngi orang lain, mari kita disiplin dalam rangka memutus mata rantai penularan dan penyebaran virus Korona ini,” jelasnya

Selain di Jalan tol, pihaknya juga memantau di jalur arteri dan menghentikan kendaraan yang masuk di jalan arteri, di Kecipir Lohsari Kabupaten Brebes. Setiap kendaraan baik roda dua maupun roda empat, untuk menunjukan identitas. Kendaran dari luar Jateng juga diperintahkan untuk putar balik.

“Kota juga menyediakan dapur umur untuk buka puasa. Setipa hari memasak 300 bungkus. Tedapat 11 titik dapur umu gabungan TNI polri dan sdikitnya 35 dapur imum yang stasioner di kantor,” pungkasnya.

94 Desa di Kudus Cairkan Dana Desa

Wednesday, April 29, 2020 Add Comment
Kepala Dinas PMD Kudus, Adi Sadhono
KUDUS - Sebanyak 94 desa dari 123 desa di Kabupaten Kudus, telah melakukan pencairan dana desa (DD) Tahap I Tahun Anggaran 2020. Sedang penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) sudah mendekati 100 persen.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Kudus, Adi Sadhono mengatakan, desa yang sudah mencairkan dana desa telah melakukan penyusunan dan penetapan APBDes.

‘’Itu Syarat pencairan DD tahap pertama,’’ kata Adi, Rabu (29/4).

Adi menambahkan, di tengah pandemi Covid-19, semua desa sudah melakukan perubahan APBDes. Perubahan anggaran itu untuk mendukung percepatan penanganan Covid-19, seperti penyemprotan disinfektan, penyediaan tempat cuci tangan hingga program bantuan langsung tunai (BLT) bagi warganya yang terdampak.

Sedang alokasi anggaran percepatan penanganan virus corona di tingkat desa yang bersumber dari DD, kata Adi telah diatur oleh pemerintah. Untuk pemdes yang menerima dana desa dibawah Rp 800 juta per tahun, alokasi untuk BLT maksimal 25 persen dari total dana desa tersebut.

‘’Bagi desa yang menerima DD Rp 800 juta sampai dengan Rp 1,2 miliar, alokasi BLT maksimal 30 persen. Sedang dana desa di atas Rp 1,2 miliar, alokasi BLT mencapai 35 persen,’’ paparnya.

Adapun teknis pemberian BLT, Adi menuturkan, pemerintah desa akan memberikan bantuan tersebut sebesar Rp 600 per bulan selama tiga bulan, terhitung mulai April hingga Juni 2020 mendatang.

‘’Uangnya akan ditranfer langsung kepada penerima BLT pada April, Mei dan Juni,’’ jelasnya.

Diketahui, alokasi dana yang akan ditransfer ke pemerintah desa di Kabupaten Kudus untuk mendukung pembangunan desa pada tahun anggaran 2020 mencapai Rp 257,71 miliar. Alokasi dana tersebut meliputi, alokasi dana desa (ADD), dana desa, bagi hasil pajak dan hasil retribusi.

Rinciannya, untuk dana desa sebesar Rp 149,08 miliar, ADD sebesar Rp 91,54 miliar, bagi hasil pajak sebesar Rp13,34 miliar dan dana bagi hasil retribusi sebesar Rp 3,75 miliar. (han/gus)

Kodim dan Polres Rembang Buka Dapur Umum

Wednesday, April 29, 2020 Add Comment

Tiap Selasa, Bagikan 1000 Nasi Bungkus ke 14 Kecamatan

MEMASAK: TNI-Polri di Kabupaten Rembang membuka dapur umum sejak Selasa (28/4) lalu.
REMBANG - Aparat TNI-Polri di Kabupaten Rembang membuka dapur umum sejak Selasa (28/4) lalu. Mereka memasak untuk dibagikan kepada warga tidak mampu, sebagai cara meringankan beban masyarakat yang terpukul akibat pandemi corona.

Suasana halaman Markas Kodim Rembang di pinggir jalur Pantura, depan obyek wisata Taman Kartini tak seperti biasanya. Di tempat tersebut, anggota TNI maupun polisi berbaur menjadi satu di dapur umum. Ada yang bertugas menyiapkan bumbu dan sayur, memasak nasi, menggoreng ayam, hingga membantu proses pengemasan.

Kapolres Rembang, AKBP Dolly A. Primanto menyatakan pada hari pertama dapur umum ditargetkan 1.000 porsi nasi bungkus, dengan menu sayur tumis kacang, mie dan ayam goreng. Setelah jadi, nasi bungkus disalurkan kepada warga tidak mampu, termasuk kaum buruh, tukang becak maupun kusir dokar.

“Sinergitas antara TNI-Polri sangat terasa di sini, bikin menu ayam goreng, tumis kacang. Kendaraan distribusi ke lokasi yang dipetakan sudah siap, do’akan semua lancar," kata Kapolres.

Menurut Kapolres, langkah tersebut untuk meringankan beban warga yang ingin berbuka puasa, setelah banyak masyarakat terpukul ekonominya akibat pandemi corona. Kedepan dapur umum ini akan beroperasi setiap hari Selasa, selama bulan suci Ramadan.

“Seminggu sekali, tiap Selasa. Minimal bisa membantu saudara-saudara kita, khususnya pada warga tidak mampu, mendapatkan ta’jil berbuka puasa, “ imbuhnya.

Sementara itu, Komandan Kodim Rembang, Letkol Andi Budi Sulistyanto mengatakan, pukul dua siang semua kegiatan memasak selesai. Setelah itu nasi bungkus di salurkan ke 15 titik, seluruh wilayah Kabupaten Rembang.

“Di tempat kita menyiapkan bahan baku, peralatan maupun tenaga personil, kita sinergikan dengan Polres Rembang. Jadi nasi bungkus ini nggak hanya untuk wilayah kota Rembang, tapi juga ke 14 kecamatan, “ terang Dandim.

Bupati Rembang, Abdul Hafidz ikut turun memantau kegiatan dapur umum tersebut. Bupati menyampaikan terima kasih atas kepedulian TNI-Polri membantu meringankan beban warga di tengah pandemi Covid-19 ini.

“Kami atas nama Pemkab Rembang, terima kasih kepada TNI-Polri yang selalu berbuat baik, tak henti-hentinya berupaya bagaimana masyarakat yang terdampak nggak bergejolak. Semua kegiatan diarahkan ke sana,“ tutur Hafidz.

Seorang tukang becak di Rembang, Saniman mendukung adanya dapur umum itu. Ia berharap nantinya bisa lebih digiatkan, tidak hanya seminggu sekali.

“Masalah paling pokok sekarang adalah makan. Yang penting itu, karena nyari duwit seperti kami ini sudah sangat susah. Justru penginnya kalau ada setiap hari dapur umum, malah alhamdulilah, “ kata Saniman.

Wilayah Kabupaten Rembang sendiri sejak tanggal 28 Maret lalu sudah ditetapkan berstatus kejadian luar biasa(KLB) Covid-19.(sov/gus) 

Jaga Harga, Bulog Siapkan 80 Ton Gula Pasir

Wednesday, April 29, 2020 Add Comment


PATI - Piahak Perum Bulog Sub Divre  II Pati menyiapkan 80 ton gula pasir untuk kebutuhan masyarakat di eks-Karesiden Pati selama bulan Ramadan 

Hal itu menyusul pada awal April lalu harga gula pasir melambung tingi.

Kepala Bulog Pati Yonas haryadi Kurniawan mengatakan, sebelum bulan Ramadan kemarin, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pabrik gula yang ada di eks-Karesidenan Pati. Hasilnya, mereka siap untuk menyuplai kebutuhan gula selama bulan Ramadan.


”Kita stok 80 ton selama sebulan penuh. Untuk harganya, masyarakat tidak perlu hawatir. Harga tetap di bawah Harga Eceran tertinggi (HET) yakni Rp 12.500 per kilogramnya,” kata Yonas, Rabu (29/4).

Lebih dari itu, pihaknya bersama dengan instansi terkait juga sudah melakukan operasi pasar terkait harga gula yang sebelumnya merajai pasaran. Hasilnya, harga gula di sejumlah pasar tradisional sudah mulai stabil.

”Operasi itu sengaja kami lakukan untuk menjaga stabilitas harga gula. Selain itu juga untuk mencegah adanya oknum yang mencoba menimbun gula pasir,” imbuhnya.

Dia juga berharap agar masyarakat tidak perlu menimbun gula pasir. Harga salah satu kebutuhan pokok itu memang sempat tinggi lantaran permintaan cukup banyak, sementara produksi berkurang.

Terpisah, Kepala Pasar Puri Kartono  mengatakan, untuk saat ini harga gula sudah kembali stabil setelah adanya operasi pasar yang dilakukan oleh pihak terkait.

Dari pantauan yang dilakukan, harga gula pasir paling tinggi di pasaran sekitar Rp 13.000 per kilogram. Menurutnya, harga ini merupakan harga umum lantaran sebelumnya mencapai Rp 17.000 hingga Rp 19.000 per kilogramnya.

”Harga gula sudah mulai stabil. Setiap ada kenaikan atau penurunan harga barang, kami akan langsung mencatat dan melakukan pendataan. Khusus Ramadan ini, semua harga sembako kami usahakan tetap stabil,” terangnya. (gus)

Bupati Haryanto Minta Sejumlah Pasar Ditata Ulang

Wednesday, April 29, 2020 Add Comment

PATI - Bupati Pati Haryanto, Wakil Bupati Pati Saiful Arifin (Safin) dan Sekda Pati Suharyono, serta para staf ahli dan asisten Sekda, hari ini, melaksanakan Rakor dan Evaluasi Penanganan Covid-19 secara daring melalui video teleconference di ruang Pati Command Center (PCC) Setda Kabupaten Pati.

Dalam kesempatan itu, Bupati Haryanto menuturkan bahwa di kabupaten Pati, yang agak sulit untuk menghindari kerumunan salah satunya adalah di pasar.

"Di beberapa daerah di Jawa Tengah pasar sudah ditata dengan baik agar physical distancing tetap diterapkan. Dan kepala Disperindag saya harapkan bisa menerapkannya di Kabupaten Pati", tutur Bupati.

Menanggapi hal itu, Kepala Disperindag Riyoso menyampaikan bahwa pihaknya sudah mengumpulkan kepala pasar untuk menindaklanjuti instruksi bupati tersebut.

"Dan kami sudah melakukan pemetaan. Untuk Pasar Puri kita bisa memanfaatkan halaman atau pelataran pasar, kemudian Pasar Trangkil bisa melakukan pelebaran. Dan beberapa pasar akan kita petakan lagi.  Sementara jika  pelebaran yang menggunakan ruas jalan kami akan bekerjasama dengan pihak Dishub", jelasnya.

Riyoso pun memohon untuk dapat bekerjasama dengan kepala Satpol PP agar ikut mengkondisikan supaya yang datang ke pasar wajib memakai masker.

"Kami juga butuh waktu beberapa hari untuk memetakan dan berkoordinasi dengan kepala pasar agar instruksi ini disesuaikan dengan kondisi pasar masing-masing. Bisa jadi jam jualan dibuat bergantian atau kalau bisa diperlebar agar nanti physical distancing bisa terjaga", papar Riyoso.

Haryanto pun menimpali penjelasan Kepala Disperindag dengan menyinggung soal Pasar Gowangsan.

"Kalau memungkinkan di Pasar Rogowangsan bisa memanfaatkan jalan nanti alurnya di putar saja, dan kalau pasar Puri saya setuju di pelataran karena pelataran cukup luas. Dan kami akan menyiapkan tempat cuci tangan di semua pasar", imbuhnya.

Bupati pun meminta agar instruksi tersebut dipetakan secara matang dulu  bekerjasama dengan TNI Polri. (mas/gus) 

Forkopimcam Diminta Urai Keramaian di Wilayah

Wednesday, April 29, 2020 Add Comment
Plt. Bupati Kudus, HM Hartopo
KUDUS - Pemberlakuan jam malam merupakan salah satu kebijakan Pemerintah Kabupaten Kudus mencegah meluasnya Covid-19. Meskipun masih belum maksimal, kebijakan tersebut mampu meminimalisir interaksi masyarakat di wilayah Kota Kudus.

Agar lebih maksimal, Plt. Bupati Kudus HM Hartopo mengajak Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) untuk ikut mengurai keramaian dan terus memantau kondusifitas wilayah masing-masing. Menyusul adanya solusi percepatan pencegahan Covid-19 dapat dilakukan dengan membatasi interaksi.

‘’Saya meminta Forkopimcam memantau dan terus mensosialisasikan physical distancing kepada masyarakat. Camat harus terus koordinasi dengan Kapolsek dan Danramil,’’ pinta Hartopo saat memimpin rapat di Ruang Rapat Lantai IV Gedung Setda Kudus belum lama ini.

Tidak hanya itu, Hartopo juga meminta jajaran Forkopimcam mensosialisasikan protokol kesehatan dan memberikan masker kepada penjual dan pembeli di tempat umum seperti pasar.

‘’Pasar sebagai pusat keramaian, jadi pengunjung dan pedagang harus diedukasi. Siapapun yang datang pasar tanpa masker tidak diperbolehkan masuk,’’ tegasnya.

Pada kesempatan itu, Hartopo juga mengenalkam program Satuan Tugas Jogo Tonggo yang digagas oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Satgas tersebut dimaksudkan agar seluruh lapisan masyarakat yakni karang taruna, dasa wisma, posyandu, linmas, organisasi masyarakat dan pemerintah desa ikut gotong-royong lawan Covid-19.

Pihaknya juga menyampaikan, program gubernur tersebut dinilai efektif karena masyarakat dapat mengetahui langsung lingkungan daerahnya. Untuk itu, dia mengimbau jajaran Forkopimda dapat menerapkan program Satgas Jogo Tonggo untuk mencegah persebaran Covid-19.

‘’Program Bapak Ganjar Pranowo ini baik untuk diaplikasikan karena memupuk kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya sendiri. Agar lebih peduli dengan pencegahan Covid-19,’’ pungkasnya. (kom/han/gus) 

Harga Ayam Pedaging Anjlok

Wednesday, April 29, 2020 Add Comment
MURAH: Harga ayam broiler pedaging dipasaran anjlok sejak pandemi Covid-19.
KUDUS - Usaha ayam pedaging di Kota Kretek terkena imbas pandemi covid-19. Sejak virus corona ini mewabah, harga ayam pedaging di Kudus anjlok hingga sampai Rp 6.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp 17.500 per kilogram hingga Rp 18.000 per kilogram. Kondisi demikian berlangsung sejak Maret lalu.

Salah seorang peternak ayam broiler asal Desa Gondosari Kecamatan Gebog, Hariyanto (44) mengungkapkan, sebelum ada wabah Covid-19 harga ayam broiler sempat anjlok di angka Rp 15.000 per kilogram. Penurunan harga itu dikarenakan tidak seimbangnya jumlah suplai dan permintaan. Mengingat jumlah produksi di awal tahun ini cukup tinggi.

‘’Sebelumnya kami berharap Maret kemarin beranjak naik hingga menjelang lebaran, tetapi malah jatuh kerna virus corona,’’ kata Haryanto, Rabu (29/4).

Dia menambahkan, pada awal April ini sebenarnya sudah ada kesepakatan dengan pemerintah, terkait peningkatan harga ayam broiler di angka Rp 12.000 per kilogram. Namun kesepakatan itu hanya bertahan dua pekan hingga pertengahan bulan ini.

Setelah itu, lanjut Haryanto, harganya turun kembali di angka Rp 8.000 per kilogram. Sejak Selasa (28/4) lusa kemarin, produsen inti berusaha mendongkrak harga ayam broiler ke angka Rp 10.000 per kilogram untuk bobot di atas dua kilogram dan tampaknya berhasil.

‘’Bahkan ayam broiler dengan berat 1,5 kilogram, harganya mencapai Rp 12.000 per kilogram karena stoknya mulai menipis,’’ paparnya.

Meski demikian, secara umum produsen inti mengalami kerugian cukup besar akibat terpuruknya harga ayam broiler sejak ada wabah Covid-19. Sedang petani plasma yang mengeluarkan biaya operasional, hanya dapat kembali modal saja dan dinilainya sudah cukup bagus.

Sehingga sebagian besar petani plasma memilih tiarap sampai kondisi pandemi Covid-19 berakhir dan harga ayam broiler pedaging berangsur normal. Pihaknya pun memperkirakan, stok ayam pedaging broiler sejak akhir Mei jelang lebaran hingga Juni, akan terjadi kekosongan stok ayam broiler pedaging di pasaran.

‘’Kalau itu benar terjadi, harga daging ayam jelang atau saat dan paska lebaran cukup tinggi,’’ pungkasnya.

Diketahui, populasi ayam pedaging di Kota Kudus cukup besar mencapai 10,155 juta. Dalam satu siklus panen sekitar 60 hari, dari sekitar 300 peternak ayam skala menengah hingga besar. Pangsa ternaknya tak hanya memenuhi pasar di Kudus, tetapi juga daerah lain seperti Kota Salatiga, Temanggung, Wonosobo, Jakarta, Surabaya, Kediri, Blitar, hingga Bali. (han/gus)

35 Ribu KK Diusulkan Dapat Bantuan JPS

Wednesday, April 29, 2020 Add Comment

PATI - Pemerintah Kabupaten Pati telah mengusulkan warganya kepada Pemerintah Pusat untuk mendapatkan bantuan jaring pengaman sosial. Ini menyusul kebijakan Pemerintah Pusat yang menetapkan Covid-19 sebagai bencana nasional non alam.

Warga terdampak penanganan dan pencegahan Covid-19, bakal menerima bantuan jaring pengaman sosial. Data ini di luar data warga penerima BLT, BPNT dan PKH.

Bupati Pati Haryanto yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pati mengatakan, pihaknya telah meneken usulan warganya ke Pemerintah Pusat untuk mendapat bantuan jaring pengaman sosial.

"Jaring pengaman sosial itu agar tidak terjadi data ganda (duplikasi), Kamis malam (23/4/2020) saya menandatangani yang kita kirim ke Pemerintah Pusat itu ada 35 ribu KK,” kata Bupati Haryanto.

Dengan adanya data baru tersebut, Haryanto agar bantuan jaring pengaman sosial bagi yang terdampak penanganan covid 19 tepat sasaran.

“Ini nanti biar datanya yang disampaikan meski agak lambat sedikit tapi tepat sasaran. Jangan yang menerima itu-itu saja. Saya dikomentari itu ‘sing entuk kok iku-iku wae’, jadi kita nggak mau semacam itu,” jelasnya.

Intruksi dari Pemerintah Pusat, kata Bupati Pati Haryato bantuan jaring pengaman sosial itu akan dihitung dari April-Juni, sehingga pelaksanaan di lapangan pada pertengahan Mei 2020. (gus)

Satu PDP Asal Kecamatan Pati Kota Dinyatakan Positif Covid-19

Wednesday, April 29, 2020 Add Comment
INFORMASI: Bupati Haryanto selaku Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Covid-19 memberikan update penanganan Covid-19 di Kabupaten Pati, Selasa (28/4).
PATI - Bupati Pati Haryanto selaku Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Covid-19 kembali memberikan update penanganan Covid-19 di Kabupaten Pati, Selasa (28/4) pukul 16.00, sesuai data yang dirangkum Dinas Kesehatan Kabupaten Pati.

Bupati menyampaikan bahwa ada satu PDP yang hasil swab-nya telah keluar dan hasilnya positif. Ia menjelaskan, pasien ini berasal dari Kecamatan Pati dan kini dirawat di RSUD RAA Soewondo.

"Bertambah satu pasien positif, sehingga pasien positif yang dirawat saat ini ada 6 orang," ungkap Bupati.

Sementara untuk jumlah PDP, Bupati mengatakan ada penambahan 2 pasien PDP.

"Jumlah PDP ada 13 orang. Tujuh pasien menjalani karantina mandiri, sedangkan 6 orang dirawat di beberapa rumah sakit rujukan," imbuhnya.

Untuk data ODP, Bupati menjelaskan belum ada perubahan data.
"Masih seperti data tadi pagi, 71 ODP masih menunggu masa inkubasi. Sedangkan 658 orang sudah melewati masa pemantauan, sehingga jumlah total ODP adalah 729 orang," jelas Bupati.

Menyikapi para pemudik yang berdatangan dari zona PSBB, Bupati mengimbau agar mereka melapor pada RT / RW untuk didata oleh kades maupun lurah.

"Yang sudah datang ke kampung halaman, keluarganya bisa melapor ke RT dan melakukan isolasi mandiri di rumah. Jangan dulu pergi- pergi keluar rumah, cukup beribadah di rumah demi kebaikan bersama," tegas Bupati.

Haryanto juga berharap agar masyarakat tetap waspada dengan keadaan saat ini. Ia meminta masyarakat tetap menjalani anjuran pencegahan penyebaran Covid-19 dengan selalu menerapkan physical distancing, memakai masker, menjaga kebersihan diri juga berusaha membatasi kegiatan di luar rumah. (mas/gus)

DPUTR Pati Tunda Proyek DAK dan Banprov, Anggaran Dialihkan untuk Penanganan Covid-19

Wednesday, April 29, 2020 Add Comment

PATI - Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati melakukan refocusing anggaran guna percepatan penanganan virus Covid-19. Imbasnya, sejumlah pekerjaan proyek fisik harus ditunda pelaksanaanya.

Kepala DPUTR Kabupaten Pati melalui Kasi Peningkatan Jalan Hasto Utomo mengatakan, penundaan proyek itu adalah yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Bantuan Provinsi (Banprov).

“Namun untuk yang dari anggaran APBD Pati tetap lanjut. Minggu kemarin bahkan sudah mulai masuk ke Unit Layanan Pengadaan (ULP),” terangnya.

Penundaan itu diakuinya memang untuk refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19. Total dana DAK tercatat sebanyak Rp 22 miliar sedangkan yang banprov diakuinya mencapai Rp 14,5 miliar.

“Terkait ditundanya sampai kapan kami masih menunggu info lebih lanjut. Harapannya kalau pandemi segera berakhir dan masih ada anggaran bisa dilanjutkan lewat perubahan anggaran. Namun jika sampai lama maupun anggarannya telah terpakai semua ada kemungkinan ditunda tahun depan,” jelasnya.

Lebih lanjut, di antara proyek yang terpaksa ditunda itu sendiri seperti jalan Pati - Gabus, jalan Jakenan - Jaken, jalan Bajomulyo - Juwana, Jalan Kayen - Gowa Pancur serta jalan Purwodadi - Klumpit.

“Kalau Jalan Pati - Gabus dan Jalan Jakenan - Jaken itu lantaran berasal dari DAK. Sementara tiga proyek jalan sisanya berasal dari Banprov,” tambahnya.

Sejumlah proyek itu memang diketahui memiliki anggaran yang cukup besar. Jalan Jakenan - Jaken misalnya dianggarkan Rp 14,6 miliar, jalan Pati - Gabus Rp 6,5 miliar, Jalan Bajomulyo - Juwana Rp 8 miliar, jalan Kayen - Goa Pancur Rp 5 miliar dan jalan Purwodadi - Klumpit Rp 1,5 miliar. (gus

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Landa Jawa Tengah Dua Hari

Wednesday, April 29, 2020 Add Comment

SEMARANG  - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan lebat disertai petir terjadi di sejumlah wilayah di Jawa Tengah pada dua hari ke depan.

“Hujan lebat disertai petir berpotensi terjadi hingga 30 April 2020,” kata Kepala BMKG Ahmad Yani Semarang Achadi Subarkah Raharjo di Semarang, Selasa.

Dia menjelaskan sebagian besar wilayah di Indonesia saat ini sudah memasuki pancaroba, di mana musim kemarau akan dimulai pada Mei 2020.

Hasil analisa BMKG, kata dia, terdapat dinamika atmosfer yang tidak stabil di wilayah Indonesia yang memicu potensi pertumbuhan awan hujan pada beberapa hari ke depan.

Ia menjelaskan kondisi tersebut dipicu fenomena Madden Julian Oscillation dan sirkulasi siklonik di sekitar Laut Jawa bagian barat dan perairan utara Maluku dan Papua Barat.

Aktivitas tersebut, lanjut dia, membentuk daerah belokan dan pertemuan angin.

Sejumlah wilayah yang akan dilanda hujan lebat disertai petir, meliputi Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Magelang, Temanggung, Pekalongan, Cilacap, Kebumen, Purworejo, Karanganyar, Brebes, Pemalang, Boyolali, dan Klaten. (fid/ant)

PSG Bakal Mengungsi Untuk Gelar Laga Kandang Liga Champions

Wednesday, April 29, 2020 Add Comment
LATIHAN:Para pemain Paris Saint-Germain melakukan latihan menjelang laga pekan ke-19 Liga Prancis 2019/20 menghadapi Amiens. (ANTARA/Twitter@PSG_English)
JAKARTA - Paris Saint-Germain berencana untuk mengungsi ke negara lain untuk menggelar laga kandang Liga Champions

Pasalnya Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe mengumumkan pelarangan ajang olahraga digelar hingga 1 September di negaranya sebagai pencegahan memburuknya pandemi COVID-19.

Liga Prancis diharapkan mengumumkan bagaimana nasib musim 2019/20 pada Mei nanti, tetapi UEFA berencana untuk melanjutkan Liga Champions dan Liga Europa.

“Kami menghargai kebijakan pemerintah Prancis. Tapi kami berencana tetap berkompetisi di Liga Champions sesuai kesepakatan UEFA, di mana pun dan kapanpun kami bertanding,” kata Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi beberapa jam selepas pengumuman pemerintah Prancis.

“Jika tak memungkinkan bertanding di Prancis, kami akan bermain di luar negeri, mencari tempat paling aman dan terbaik bagi para pemain serta staf kami,” ujarnya menambahkan.

PSG sejauh ini sudah mencapai babak perempat final Liga Champions dengan mengalahkan Borussia Dortmund 3-2 secara agregat, tetapi sejumlah pertandingan 16 besar bahkan belum dilangsungkan sebelum pandemi memaksa kompetisi ditangguhkan.(udi/ant)

Cita Citata Tak Ingin Tergesa-gesa Menyiapkan Pernikahan

Wednesday, April 29, 2020 Add Comment
Cita Citata
JAKARTA - Pedangdut Cita Citata mengatakan tidak ingin tergesa-gesa dalam menyiapkan rencana pernikahan dengan kekasihnya saat ini, Roy Geurts.

Cita Citata yang telah dilamar oleh Roy itu menyadari bahwa pernikahan adalah sesuatu yang sakral untuk dilakukan dan perlu adanya komunikasi yang baik dengan kedua pihak keluarga.

“Aku harus respect sama keluarganya di Belanda. Dia pengin melihat anaknya nikah karena sakral. Nah jadi harus cari solusinya dulu enggak bisa ambil keputusan sendiri. Karena menikah bukan hanya berdua, tapi ada keluarga kedua belah pihak. Jadi doakan aja,” kata Cita Citata di Jakarta, Selasa (28/4).

Terlebih saat ini tengah dalam suasana pandemi virus corona sehingga membuatnya harus sedikit menunda rencana pernikahan dalam waktu dekat.

“Menunda rencana bukan berarti menunda pernikahan. Inginnya dilaksanakan tetap. Nah melihat mengurus dokumennya susah dan ke lembaga negara, doakan aja cepat selesai dan ada solusinya,” ujarnya.

Cita Citata pun berharap usai wabah virus corona berakhir ia dapat segera memulai persiapan proses pernikahan.

“Ya masih cari win win solution. Jadi kita pengin cepat menikah karena ingin menghindari fitnah,” imbuhnya. (udi/ant)

TNI Siapkan Pasukan Hadapi Gejolak Sosial

Tuesday, April 28, 2020 Add Comment
KAPUSPEN TNI: Kapuspen TNI Mayjen TNI Sisriadi saat menjadi narasumber Webinar bertema "Mewujudkan Sinergi Berbagai Komponen Bangsa dalam Menghadapi Wabah COVID-19", di Jakarta, Selasa (28/4/2020). (Antara Foto/Syaiful Hakim)
JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyiapkan pasukan dalam menghadapi kemungkinan gejolak sosial yang bisa mengarah ke tindakan anarkis karena dampak dari pandemi COVID-19 yang berkepanjangan.

“TNI selalu berfikiran yang terburuk yang harus disiapkan terutama dalam kondisi krisis seperti sekarang ini,” kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Sisriadi dalam Webinar yang bertema “Mewujudkan Sinergi Berbagai Komponen Bangsa dalam Menghadapi Wabah COVID-19” yang digelar atas kerja sama Jakarta Defence Studies (JDS) dengan Universitas Pertahanan (Unhan), di Jakarta, Selasa.

Ia melihat kurva perkembangan COVID-19 di Indonesia memang ada sedikit laju penurunan penambahan jumlah kasus, tetapi pihaknya belum yakin akan terjadi penurunan karena saat ini masihh dalam jangka pendek.

“Kita masih harus siapkan kondisi terburuk yang bisa terjadi,” kata Sisriadi.

Persiapan yang dilakukan oleh TNI, kata jenderal bintang dua ini, TNI menyiapkan 109 rumah sakit TNI di tiga matra, baik darat, laut maupun udara.

“Sekarang dimulai peningkatan kapasitas kesehatan itu. Dan TNI telah mengajukan peningkatan anggaran di TNI dan Kemhan dengan meminta persetujuan dari anggota DPR,” katanya.

Menurut dia, kondisi terburuk di bidang keamanan masalah pandemi COVID-19 ini tak semata-mata masalah kesehatan, tetapi ada masalah ekonomi.

“Ketika masalah ekonomi yang menyentuh masyarakat pada akar rumput, ini berkaitan erat dengan masalah perut. Ketika masalah perut, maka bisa menjadi penyulut masalah keamanan yang lebih besar,” ujarnya.

Untuk antisipasi ini, TNI sudah membuat rencana kontijengsi, kemungkinan terburuk dibidang keamanan masyarakat.

“Kita juga menyiapkan pasukan untuk menghadapi gejolak sosial yang mungkin bisa berdampak ke arah anarkis. Sehingga dampak keamanan bisa diperkecil ketika lebih siap lebih awal,” ucap Sisriadi. (ant/udi)

Irma Darmawangsa Puasa di Tanah Suci

Tuesday, April 28, 2020 Add Comment
Irma Darmawangsa
JAKARTA - Penyanyi Irma Darmawangsa sempat menjalankan ibadah puasa di Tanah Suci pada tahun lalu. Lewat akun Instagram pribadinya, ia membagikan video pengalamannya saat berada di Masjid Nabawi, Arab Saudi.

Irma mengenang, perlakuan petugas masjid Nabawi sungguh-sungguh membuatnya merasa seperti tamu agung. Ia ikut berbuka puasa bersama dengan jamaah lain, menikmati hidangan di pelataran masjid.

Meskipun kini tak bisa kemana-mana, Irma tetap bersyukur bisa kembali bertemu bulan Ramadan tahun ini. Penyanyi yang pernah meraih nominasi AMI Award untuk penyanyi dan album dangdut ini mengakui suasana Ramadan menjadi berbeda akibat adanya pandemi Covid-19 dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

“Di bulan Ramadan ini, selama masa PSBB akibat pandemi Covid-19, saya dan keluarga menjalaninya dengan sukacita saja dan selalu bersyukur. Yang penting saya dan keluarga selalu diberikan kesehatan,” ujarnya.

Irma mengatakan, ia menjalani bulan Ramadan tahun ini dengan memperbanyak ibadah di rumah. Irma mengikuti anjuran pemerintah untuk mengurangi aktivitas di luar rumah

“Selagi di rumah, saya sama keluarga lebih banyak beribadah di bulan Ramadan ini. Kan kita bisa lebih khusyuk beribadah. Untuk tarawih pun saya akan berjamaah di rumah saja,” ujar Irma.

“Kita sementara ini enggak boleh tarawih di tempat ibadah di luar. Intinya semua kegiatan kita lakukan di rumah saja,” ujarnya.

Meski akan lebih banyak berada di rumah, Irma mengatakan, ia tetap menjaga kesehatan dengan mempraktikkan pola hidup bersih dan sehat agar dapat fokus beribadah selama bulan Ramadhan.

“Di rumah pun juga tetap menjaga kesehatan dengan rajin cuci tangan, minum suplemen, makan makanan bergizi. Intinya menjaga kesehatan diri sendiri,” tambah wanita kelahiran 36 tahun silam itu. (rep/ud)

Pekerja dari Warga Luar Kudus Dipantau

Tuesday, April 28, 2020 Add Comment
Plt Bupati Kudus, HM Hartopo
KUDUS - Plt Bupati Kudus HM Hartopo meminta perusahaan yang ada di Kota Kretek untuk memantau pekerjanya, khusunya yang berdomisili di luar wilayah dan selalu menerapkan protokol kesehatan. Tujuannya untuk mencegah penyebaran Covid-19 itu semakin luas di Kabupaten Kudus.

"Para pegawai juga harus selalu memakai masker, baik saat bekerja maupun sedang di luar pekerjaan,’’ ujar Hartopo.

Sambung Hartopo, pekerja yang berdomisili di luar Kota Kudus, agar tetap tinggal di Kudus sampai pandemi ini selesai. Kebijakan itu menindaklanjuti adanya laporan beberapa kasus Covid-19 di Kudus ternyata ada kontak atau interaksi dari luar wilayah.

"Kalau bisa diimbau untuk tidak nglaju (perpindahan penduduk yang dilakukan setiuap hari, red) . Karena bagaimanapun perusahaan dan Pemkab, tidak bisa mengamati interaksi pegawai yang berada di luar Kudus,’’ terangnya.

Hartopo mengakui, banyak anjuran dari sejumlah pihak agar Pemkab Kudus menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), menyusul trend kasus covid-19 di Kudus terus meningkat. Namun pihaknya belum dapat melaksanakan PSBB dengan mempertimbangkan mata pencaharian utama warga Kudus adalah buruh di perusahaan.

"Terus terang, Pak Gubernur Jateng menganjurkan agar Kudus melaksanakan PSBB. Namun, jika semua pabrik tutup maka mata pencaharian sebagian besar masyarakat Kudus bisa hilang,’’ tuturnya.

Sebagai gantinya, Hartopo menekankan setiap perusahaan selalu melakukan koordinasi dengan pemerintah dan memperketat protokol kesehatan pegawainya. Jika masih ada pekerja yang terpaksa harus nglaju, disarankan untuk menggunakan kendaraan pribadi atau fasilitas transportasi milik perusahaan guna membatasi interaksi pegawai dengan lingkungan sekitar.

"Kalau perusahaan masih memperbolehkan pegawai pulang ke luar wilayah, tolong difasilitasi dan dipantau. Agar interaksi dengan lingkungan bisa dibatasi,’’ pintanya.

Hartopo menambahkan, untuk mencegah penyebaran corona semakin meluas, Pemkab Kudus berencana akan memperluas jam malam agar kebijakan physical dan sosial distancing lebih efektif. Tempat usaha seperti cafe, warung dan UKM juga diminta tutup tepat pukul 20.00 WIB dan hanya melayani bungkus. Selain itu, juga akan menyiapkan kamar khusus di Hotel Griptha, untuk karantina tim medis.

"Pemkab Kudus akan terus berkoordinasi dengan hotel lain agar dapat dipakai tempat karantina tim medis,’’ pungkasnya. (han/gus)

Balita Berstatus PDP Meninggal

Tuesday, April 28, 2020 Add Comment
KUNJUNGAN LAPANGAN: Plt Bupati Kudus HM Hartopo didampingi Kepala Puskesmas Jekulo dr Emy Ruyana (tiga dari kanan) dan tim Gugus Tugas Covid-19 Kudus melakukan kunjungan di Puskesmas Jekulo.
KUDUS - Bayi perempuan berusia 40 hari asal Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus, dikabarkan meninggal dunia dengan status pasien dalam pengawasan (PDP). Kabar duka itu dibenarkan Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Kudus, dr Andini Aridewi saat melakukan kunjungan di Puskesmas Jekulo, Selasa (28/4) kemarin.

Dijelaskan, sebelum meninggal dunia, bayi tersebut sempat dirawat di Puskesmas Gondososari, selanjutnya dirujuk ke RSUD dr Loekmono Hadi Kudus pada Senin (27/4) untuk mendapat perawatan lebih lanjut. Saat dirujuk, PDP tersebut memiliki gejala sesak nafas.

"Orang tua bayi belum berstatus PDP. Saat ini masih dilakukan tracking dan hasilnya belum diketahui,’’ jelas Andini.

Lebih lanjut, kata Andini, pasien sudah dimakamkan sesuai protokol kesehatan pada Selasa (28/4) pagi kemarin. Namun pasien diketahui penyebab meninggalnya karena belum sempat dilakukan tes swab.

Terkait riwayat kontak, lanjutnya, bayi perempuan itu diduga pernah melakukan kontak dengan keluarga saat ada acara hajatan di rumahnya. Dengan demikian, untuk mengetahui secara pasti sumber penularannya, keluarga pasien dilakukan tracking.

"Semua ditracking hari ini,’’ ungkapnya.

Sementara Kepala Puskesmas Jekulo, dr Emy Ruyana mengatakan sebanyak tujuh tenaga kesehatan (Nakes) di Puskesmas Jekulo berstatus PDP. Ketujuh nakes tersebut sudah dilakukan tes swab sebanyak dua kali, pada Senin (27/4) lusa dan Selasa pagi kemarin oleh Balitbangkes.

"Hasilnya akan keluar lima hari lagi,’’ tuturnya.

Selain nakes Puskesmas Jekulo, kata Emy sejumlah nakes di puskesmas lain juga ada yang berstatus PDP, terdiri dari 2 nakes di Puskesmas Dawe, dua nakes di Puskesmas Undaan dan satu nakes yang bertugas di Puskesmas Rendeng.

"Total ada 12 nakes yang berstatus PDP dan sudah diswab dua kali,’’ terangnya.

Diketahui, berdasarkan catatan tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kudus, per 28 April pukul 10.00 WIB tercatat sebanyak 19 orang dinyatakan positif Covid-19. 11 orang masih dalam perawatan, lima sembuh pulang dan tiga pasien meninggal.

Sedang untuk jumlah PDP, sebanyak 18 pasien masih dirawat, tiga dirujuk, 35 pulang sehat dan 19 pasien meinggal dunia dengan penyakit penyerta. Adapun jumlah orang dalam pengawasan (ODP) di Kota Kudus tercata sebanyak 146 orang dan 149 lainnya selesai dipantau. (han/gus)

Warga Miskin dan Ratusan Anak Yatim Terima Batuan

Tuesday, April 28, 2020 Add Comment
SERAHKAN BANTUAN: Bupati Rembang Abdul Hafidz menyerahkan bantuan sosial kepada 775 warga miskin dan 229 anak yatim di wilayah Kecamatan Sluke.
REMBANG - Bupati Rembang Abdul Hafidz bersama Unit Pengelola Kegiatan Badan Kerjasama Antar Desa (UPK BKAD) Sluke menyerahkan bantuan sosial kepada 775 warga miskin dan 229 anak yatim di wilayah Kecamatan Sluke, yang berasal dari hasil dana surplus kegiatan tahun 2019.

Bertempat di Pendapa Kecamatan Sluke, Bupati berkesempatan menyerahkan secara simbolis bantuan beras 9 kg kepada penerima manfaat.

Bupati Hafidz mengaku mengapresiasi kerjasama semua pihak termasuk Kepala Desa yang telah mendukung kesuksesan UPK BKAD Sluke dalam mengelola dana di tahun 2019. Pasalnya sasaran bansos bisa dibilang sangat banyak, terlebih dimasa pandemi Covid-19 semacam ini pasti sangat membantu.

"Ini luar biasa, ada 775 yang akan disantuni berupa sembako dan anak yatim 229. Disamping itu masih membantu desa untuk penyemprotan dalam rangka penanggulangan penyebaran Covid-19," katanya.

Sedangkan terkait pendataan warga miskin untuk mendapatkan bantuan langsung tunai dari pemerintah, Pihaknya berpesan kepada Kades yang hadir jangan sampai ada warga yang memenuhi persyaratan tertinggal tidak didata.

Sementara itu Ketua BKAD Sluke, Dimyati menyebutkan santunan bagi keluarga tidak mampu per orang 9 kg beras. Sedangkan besaran santunan anak yatim masing- masing Rp. 150 ribu.

Terkait dukungan dalam melawan virus corona, mereka juga memberikan bantuan berupa penyemprotan disinfektan di semua Desa wilayah Kecamatan Sluke.

"Dengan adanya Covid-19 kelembagaan BKAD baru mampu membantu untuk penyemprotan. Kami anggarkan satu desa Rp. 1 juta, sehingga di Sluke sejumlah 14 desa jadi total Rp. 14 juta, " ungkapnya. 

Pihaknya berharap dukungan Kepala Desa dalam pengelolaan dana yang dikelola UPK BKAD untuk masyarakat. Pelaksaan kegiatan penyerahan Dana sosial tersebut hanya dihadiri oleh sejumlah perwakilan penerima manfaat dan Kepala Desa.

Dalam kesempatan itu Pemkab Rembang juga menyalurkan bantuan ribuan masker kain gratis ke wilayah Kecamatan Sluke. Masker di serahkan ke masing- masing Kades untuk kemudian dibagikan ke warga desa. (sov)

Ilmuwan Upayakan Jamu Indonesia Uji Klinis Untuk Corona

Tuesday, April 28, 2020 Add Comment

JAKARTA - Herbal atau jamu-jamu khas Indonesia berpotensi membantu kesembuhan pasien terinfeksi virus corona baru atau COVID-19 sehingga tak kalah dari obat herbal asal China yang belakangan disebut-sebut masuk ke rumah sakit rujukan COVID-19. Ilmuwan dan dokter saat ini mengupayakan agar jamu memasuki tahap uji klinis pada manusia.

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Inggrid Tania dalam diskusi via daring, Senin, mengatakan perizinan uji klinik di RS Darurat Wisma Atlet dan prosedur birokrasi masih dilakukan.

Menurut dia, pada pasien COVID-19, jamu bisa membantu ketika terjadi badai sitokin pada peradangan paru-paru berat. Namun ini baru sebatas testimoni pasien.

Menurut Tania, obat herbal China yang masuk ke rumah sakit rujukan COVID-19 beberapa waktu lalu sebenarnya belum diuji klinis pada manusia. Padahal obat ini sebenarnya berkhasiat sama seperti tanaman herbal di Indonesia antara lain untuk meredakan gejala seperti demam, meriang, batuk, pilek dan sakit tenggorokan misalnya empon-empon seperti yang rutin dikonsumsi Presiden Joko Widodo atau daun sirih. Lalu penelitian biofarmatika yang dilakukan UI dan IPB juga menyebutkan jambu biji, kulit jeruk, daun kelor, potensi antivirus dari sambiloto dan tanaman lainnya.

“Sebenarnya banyak herbal Indonesia yang berpotensi, karena penelitian sampai tingkat hewan coba sudah menunjukkan hasil yang demikian. Banyak sekali herbal yang berpotensi tapi kembali lagi perlu dibuktikan dengan uji klinik pada pasiennya langsung lewat prosedur penelitian baku, bukan sekadar uji coba pakai dan dikasih sekadar testimoni,” kata dia.

Dia lalu menyoroti efek pemberitaan tentang satgas DPR membagikan herbal China pada rumah sakit rujukan COVID-19 yang membuat masyarakat awam memburu obat-obat itu dan muncullah obat bermerek palsu. Ada kesan herbal China sangat efektif hingga dipakai di rumah sakit rujukan COVID-19.

“Ini kan sebenarnya secara ekonomi juga merubuhkan pasar dari jamu atau herbal Indonesia juga karena herbal China ini mendapat kesempatan dipakai di rumah sakit rujukan sementara jamu atau herbal Indonesia belum mendapatkan kesempatan tersebut,” kata dia.

Di sisi lain, para dokter yang bertugas di rumah sakit rujukan juga sempat bingung karena pada kemasan obat tidak tertulis komposisi obat, lokasi produksi. Di luar kemasan hanya tertera cara penggunaan dan dosisnya. (fid/ant)