Wartawan Diminta Perhatiakan Protokol Keselamatan Liputan

Sunday, March 29, 2020
Shutterstock
KUDUS - Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Muria Raya mengingatkan para jurnalis  supaya saat peliputan seputar isu virus corona atau covid-19 terlebih dahulu memperhatikan protokol keselamatan. Indra Winardi ketua IJTI Muria raya mengatakan profesi awak media cukup rentan tertular covid-19.

"Dalam proses pencarian berita, baik jurnalis televisi cetak atau online  berinteraksi dengan hampir seluruh lapisan. Tidak ada yang bisa menjamin, dalam setiap interaksi itu, mereka terbebas dari Covid 19," kata indra sabtu (28/3).

Sebaran covid 19 di Kota Kretek cukup masif di mana sudah ada 2 PDP yang meninggal di Kudus. dan yang terbaru Anggota  DPR RI asal Pati, Imam Suroso meninggal dunia akibat positif covid -19. Padahal sepekan sebelumnya ada 8 awak media yang meliput kegiatan Imam Suroso saat bagi bagi masker di Pasar Puri Pati. Sedangkan sebaran ODP dan PDP di wilayah Grobogan, Jepara, Blora, dan Rembang yang menjadi lingkup kerja Anggota IJTI Muria Raya juga mengalami peningkatan.

Sementara itu Hasanudin Seksi Advokasi IJTI Muria Raya  menilai penerapan bekerja dari rumah atau akrab dengan istilah work from home (WFH) tidak akan tepat buat jurnalis. Apalagi bagi jurnalis yang harus dituntut untuk mendapatkan gambar visualisasi . 

"Dalam beraktivitas, para jurnalis dihimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan tetap berpedoman pada protokol keselamatan. Saat wawancara, perhatikan jarak dengan narasumber. Hal ini untuk melindungi jurnalis sekaligus narasumber dari penyebaran corona," timpal Udin yang juga jurnalis Metro TV.

Indra  yang merupakan Jurnalis TRANSTV dan CNN Indonesia ini mengingatkan rekan-rekannya jurnalis agar selalu membawa hand sanitizer atau selalu cuci tangan dengan air mengalir pakai sabun saat masuk press room ataupun ketika  beraktivitas . 

"Tidak ada berita seharga nyawa. Apapun alasannya, keselamatan jauh lebih penting dari sebuah berita. Tidak ada gunanya berita bagus, kalau kita tak selamat,apalagi sampai justru menularkan kepada orang yang kita sayangi" kata Indra menambahkan.

Untuk itu Indra berharap agar jurnalis bisa untuk mengikuti rapid test, dan juga melakukan penyemprotan disinfektan di press room tempat awak media berkumpul meanggarap berita.

"Kami para pencari berita ini aktivitasnya banyak, orang yang ditemui juga heterogen , kami harap tim gugus tugas covid 19 bisa memfasilitasi rapid test covid 19 dan juga vaksin influenza, bukan hanya jurnalis televisi namun juga jurnalis online dan cetak" tutup Indra. 

Delapan Wartawan di Pati melakukan Rapid Tes

Sementara itu, Senin (30/3) hari ini,  delapan wartawan di Pati  yang diketahui mengikuti kegiatan bagi-bagi masker oleh almarhum Imam Suroso di Pasar Puri, pada Jumat (20/3) lalu itu, akan dilakukan rapid test untuk mengetehui kondisi kesehatan mereka. 

Pemeriksaan rapid test covid-19 akan dilakukan di Stadin Joyokusumo. Selain delapan wartawan, turut diperiksa juga sejumlah warga yang sempat kontak langsung dengan Imam Suroso. 
(gus)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »