![]() |
ilustrasi (freepik.com) |
Upaya yang dilakukan adalah dengan memperketat hilir mudik kendaraan umum pengangkut penumpang yang akan memasuki Kabupaten Kudus. Salah satunya dengan cara mendata para penumpang yang akan masuk dan menetap di Kudus.
Camat Jekulo, Wisnubroto Purnawarman Jayawardana mengatakan, tindakan ini dilakukan mengingat Kecamatan Jekulo merupakan salah satu daerah perbatasan. Sehingga pihaknya akan menyaring dan mendata semua rombongan yang datang dari luar Kudus.
“Kami maksimalkan pengetatan ini, supaya tidak kecolongan,” katanya.
Pihaknya pun hari ini mendata sebanyak 21 orang rombongan santri sebuah pondok pesantren dari Rembang, yang rencananya akan pulang ke rumah masing-masing di Kudus. “Total tadi ada lima kecamatan yang dituju masing-masing santri,” lanjutnya.
Penyemprotan disinfektan sebagai standar dasar pun telah dilakukan. Untuk setelahnya, mereka diminta untuk mengisi data diri guna disampaikan ke masing-masing puskesmas. Sehingga pemantauan bisa dilakukan dengan teliti.
“Sosialisasi terkait penanganan Covid-19 juga kami lakukan,” lanjutnya.
Selain memperketat pemantauan pada orang-orang yang baru memasuki Kudus, pihaknya juga mulai getol menertibkan acara –acara yang nekat digelar di tengah wabah. Hingga kini, lanjut Wisnu, pihaknya sudah menertibkan tiga lokasi yang digunakan untuk acara kerumunan.
“Kebanyakan memang resepsi pernikahan, padahal edukasi soal ini gencar kami sosialisasikan,” katanya.
Oleh karena itu, pihaknya pun kembali menginstruksikan warganya untuk tetap di rumah saja. Instruksi untuk tidak membuat kerumunan juga diminta bisa dipatuhi semua kalangan. Dengan begitu, penyebaran corona khususnya di Kecamatan Jekulo, Kudus bisa ditekan.
“Tetap jaga kesehatan, untuk orang-orang yang memang baru saja datang dari rantauan, mohon di rumah saja,” terangnya. (net/gus)
EmoticonEmoticon