UMK Buat Face Shield untuk Tenaga Medis

Monday, March 30, 2020
FACE SHIELD: UMK membuat face shield yang akan diberikan kepada tim medis di Kabupaten Kudus dan sekitarnya secara gratis.
KUDUS - Universitas Muria Kudus (UMK) Peduli membuat face shield yang akan diberikan gratis kepada tenaga medis di Kudus yang tengah melakukan penanganan pasien Corona Virus Disease (Covid-19). Selain itu, sejumlah mahasiswa juga membuat menyiapkan masker, coverall hazmat, cairan disinfektan dan peralatan lainnya yang berkaitan penanganan virus corona.

Ketua Unit Kesehatan, Keselamatan, Keamanan, dan Lingkungan (K3L) UMK, Andy Prasetyo Utomo mengatakan, pihaknya sudah melakukan penghimpunan dana, terutama dari civitas akademika UMK.

”Ada sumbangan pribadi yang masuk dan pemotongan gaji dosen serta karyawan sebanyak 2,5 persen,” kata Andy, Senin (30/3).

Namun dari diskusi yang dilakukan, bantuan yang diberikan tidak semua berupa uang, tapi berbentuk barang. Seperti disinfektan, alat pelindung diri (APD), coverall hazmat, masker, hingga face shield yang dibuat dosen dan karyawan Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik UMK yang bekerjasama dengan Cimeds UGM.

Bantuan berbentuk barang juga diakibatkan susahnya mendapatkan APD, sehingga pihaknya menilai akan lebih efektif jika bantuan berupa barang. Apalagi tenaga medis merupakan garda depan dalam penanganan virus corona.

‘’Kami juga bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), untuk mengecek barang yang dibuat atau diberikan sudah sesuai standar atau tidak,” imbuhnya.

Untuk face shield, lanjut Andy, yang dibuat sudah diberikan kepada IDI untuk dicek, dan hasilnya sudah sesuai standar. Sedang untuk pembuatan alat lainnya kerjasama dengan Cimeds UGM. Bantuan ini akan diberikan kepada beberapa rumah sakit yang ada di Kabupaten Kudus dan sekitarnya.

‘’Namun direncanakan diberikan kepada IDI Kudus, karena mereka yang mengetahui detail kebutuhan masing-masing rumah sakit,’’ ujarnya.

Sementara itu, Dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik, UMK Sugeng Selamet menambahkan, untuk pembuatan face shield tahap pertama ini memang kerjasama dengan Cimeds UGM. Sementara untuk tahap kedua, jika memang masih dibutuhkan tentu bisa dibuat sendiri atau UMK Peduli.

‘’Dalam pembuatannya, untuk desain ada pengembangan. Dari sebelumnya tidak adanya engsel, saat ini sudah dibuatkan engsel,’’ katanya.

Dengan demikian, face shield tersebut bisa dibuka tutup sesuai kebutuhan pengguna. Namun demikian, pihaknya lebih mengutamakan alat yang dibuat itu sesuai dengan standar.

Face shield yang dibuat menggunakan plastik mika dengan ketebalan 0,3 milimeter. Untuk panjangnya 32 sentimeter dan lebarnya 38 sentimeter,’’ paparnya.

Plastik mika, kata Sugeng, harus sesuai standar yakni cukup bening agar tidak mengganggu penglihatan tenaga medis saat penanganan. Pembuatan face shield dilakukan sesuai kemampuan, karena tenaga juga terbatas. Pihaknya memilih membuat barang tersebut karena melihat kondisi saat ini, alat medis itu sulit didapatkan.

‘’Sehingga kalauun ada uang belum tentu ada barangnya,’’ pungkasnya. (han/gus)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »