![]() |
Moch Noor Efendi, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Pati |
Ia menilai, santernya informasi tidak benar khuusnya yang beredar di dunia maya harus diputus matarantainya. Mengingat, hoaks hanya memperkeruh keadaan dan menambah kepanikan di tengah pagebluk.
“Saat ini kita tidak hanya melawan covid-19, tapi juga hoaks. Hoaks adalah virus laten yang semakin memperburuk kondisi, khususnya psikis masyarakat,” ujar Noor Efendi.
Karena itu, Dia meminta, agar masyarakat menahan diri untuk tidak berlomba-lomba tampil sebagai orang yang merasa paling tahu, paling memiliki data dan paling cepat mendapatkan kabar untuk kemudian tanpa pikir panjang meneruskannya di platform medsos.
“Karena tidak semua kabar yang beredar di medsos terverifikasi akurasinya. Lebih baik menahan diri untuk tidak mudah mengabarkan atau share informasi yang belum tentu pasti kebenarannya,” jelasnya.
Ia berharap, agar masyarakat cerdas dalam merespon segala informasi, terutama di media sosial, apalagi disaat pendemi virus korona seperti sekarang ini. Sehingga dapat menurunkan stres yang dipicu dari banyaknya kabar bohong.
“Jika kondisi psikis tertekan maka bisa jadi menurunkan daya tahan tubuh. Itu semakin menyulitkan kondisi Orang Dalam Pemantauan (ODP) maupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Karena itu, mari stop memproduksi dan menyebarkan hoaks,” pintanya.
Ditambahkan, pihaknya mendukung secara penuh langkah Polri untuk memerangi hoaks. Sekaligus menindak tegas mereka yang membuat atau menyebarkan berita bohong sesuai ketentuan yang berlaku. (gus)
EmoticonEmoticon