BURUH GILING: Foto ilustrasi buruh giling rokok di perusahan rokok di Kabupaten Kudus. |
KUDUS - Seiring mewabahnya Corona Virus Disease atau Covid-19 di Indonesia, sejumlah perusahan mulai menghentikan kegiatan produksinya. Alasannya, pemerintah mengeluarkan kebijakan agar masyarakat melakukan social distancing atau jaga jarak guna mencegah penyebaran virus corona.
Koordinator Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Kudus, Slamet Machmudi menuturkan, penghentian aktivitas produksi di perusahaan tidak dapat dilakukan serta merta. Sebelum itu, manajemen perusahaan harus memiliki mekanisme kompensasi, bahkan untuk alasan antisipasi penyebaran virus corona.
‘’Jadi ekonomi masyarakat tidak terganggu dengan adanya penghentian produksi sebagai antisipasi penyebaran corona,’’ ujar Machmudi lusa kemarin.
Dia menilai, berbagai antisipasi yang dilakukan pemerintah untuk menghentikan penyebaran virus di tanah air harus didukung. Namun kelangsungan hidup pekerja harus diperhitungkan, jika pemerintah akan melaksanakan kebijakan lockdown.
‘’Harus dicari solusi yang tepat, agar tidak merugikan pekerja dan pengusaha,’’ katanya.
Menurutnya, antisipasi penyebaran Covid-19 tidak cukup hanya dengan merumahkan pekerja saja. Standar kebersihan di lingkungan kerja juga perlu di galakkan.
"Kebersihan di lingkungan kerja bisa menjadi salah satu alternatif yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran virus,’’ tandasnya.
Sementara Pemerhati Persoalan Hukum dan Perburuhan, Amat Soleh mengatakan, pemerintah harus memikirkan nasib para buruh, menyusul sejumlah perusahaan mulai menghentikan aktivitas produksinya karena peningkatan penyebaran corona.
‘’Jika pemerintah tidak segera mengambil kebijakan dan perusahaan terpaksa menghentikan produksinya, tentu pekerja dan keluarganya akan mengalami kesulitan ekonomi,’’ ungkapnya.
Dia menambahkan, semua tidak tahu penyebaran virus corona ini segera selesai atau dampaknya justru semakin meluas. Maka segala kemungkinan bisa terjadi seperti pemberlakuan lockdown. Namun hingga saat ini pemerintah menjamin tidak akan memberlakukan penutupan wilayah
‘’Saatnya pemerintah dan perusahaan membahas kemungkinan itu. Seandainya tidak ada kebijakan penghentian aktivitas produksi, tentu tidak menjadi masalah,’’ jelasnya.
Meski demikian, pihaknya berharap pemerintah tidak memberlakukan lockdown melihat kondisi negara ini belum siap, jika harus menanggung beban ekonomi masyarakat,’’Jangan sampai hal itu terjadi, dan kita belum siap,’’ pungkasnya. (han/gus)
EmoticonEmoticon