Hartopo Apresiasi Perusahaan Terapkan Protokol Kesehatan

Wednesday, March 25, 2020
RAKOR PENANGANAN CORONA: Pemkab Kudus bersama perusahaan menggelar rapat koordinasi bersama perusahaan di ruang Pringgitan Pendapa Kabupaten Kudus.
KUDUS - Berbagai upaya terus dilakukan guna melakukan penanganan COVID-19 yang kini mewabah di Indonesia. Pemkab Kudus pun telah membentuk Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 menindaklanjuti instrusi pemerintah pusat.

Sejumlah kegiatan pencegahan seperti penyemprotan disinfektan, penyediaan hand sanitizer diberbagai fasilitas umum juga dilakukan. Sosialisasi kepada masyarakat juga terus dilakukan melalui Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Puskesmas dan Pemerintah Desa (Pemdes) juga terus dilaksanakan.

Plt Bupati Kudus HM Hartopo mengatakan, berbagai upaya sudah dilakukan, termasuk menggandeng perusahaan di Kudus untuk bersama memerangi virus ini. Dalam rapat koordinasi yang berlangsung di Pringgitan Pendapa Kabupaten Kudus, bersama para pengusaha, Selasa (24/3). Masing-masing perusahaan mengaku telah menerapkan protokol kesehatan bagi karyawan.

‘’Upaya yang dilakukan perusahaan di Kudus, utamanya dalam penerapan protokol kesehatan bagi karyawan kami apresiasi. Langkah pencegahan ini memang sudah semestinya dilakukan,’’ ujar Hartopo.

Pada kesempatan itu, pihaknya meminta perusahaan untuk membantu penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis. Mengingat, saat ini terjadi kelangkaan. Pihaknya juga meminta perusahaan untuk bertanggung jawab terhap kesehatan pekerjanya.

Apabila terdapat karyawan yang mengalami gejala virus COVID-19, pinta Hartopo, perusahaan harus menyiapkan langkah konkret. Misalnya meminta karyawan tersebut istirahat di rumah dan segera melakukan pemeriksaan di RSUD dr Loekmono Hadi apabila kondisnya semakin parah sehingga langsung mendapat perawatan.

‘’Kami berharap pandemi global ini tidak menjangkit Kudus,’’ harapnya.

Manager Corporate PT. Djarum, Purwono Nugroho menjelaskan, PT. Djarum tetap memperkerjakan karyawannya. Namun, bagi karyawan kantor diberlakukan pergantian jam kerja. Sementara untuk karyawan pabrik di brak, belum memungkinkan untuk diliburkan atau diberlakukan jam kerja shift.

‘’Akan tetapi protokol kesehatan seperti pengecekan suhu tubuh karyawan, adanya hand sanitizer, penyemprotan disinfektan pada kendaraan distribusi, dan social distancing diterapkan secara ketat,’’ paparnya.

Terkait permintaan APD, Purwono mengaku akan segera memenuhi kebutuhan tenaga medis, termasuk APD. Setelah rapat ini, pihaknya akan mencari vendor yang menyediakan alat medis yang dibutuhkan tenaga kesehatan di Kota Kretek.

‘’Terkait APD, kita akan usahakan untuk mencari vendor dan kita siap bantu Pemkab Kudus,’’ tegasnya.

Hal itu juga diungkapkan CSR Manager PT. Nojorono, T. Sugiyanto yakni protokol kesehatan juga diberlakukan di seluruh kantor maupun pabrik milik PT Nojorono. Jadwal libur karyawan juga belum dapat dilakukan secara menyeluruh. Mengingat, masih ada produksi yang harus dikerjakan langsung.

‘’Pada prinsipnya, kami sama dengan perusahaan lain, protokol kesehatan kita lakukan secara menyeluruh dan ketat. Terkait bantuan kepada Pemkab Kudus, kami siap membantu tinggal diinvetarisir saja kebutuhannya,’’ pungkasnya. (hum/han)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »