HM Hartopo, Plt Bupati Kudus |
KUDUS - Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo menegaskan bakal memangkas sejumlah anggaran proyek publik pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bersumber dari APBD, untuk penanganan dan pencegahan virus corona. Kebijakan itu diambil melihat kesiapan Alat Pelindung Diri (APD) dan alat lainnya pada sejumlah rumah sakit di Kudus sangat minim.
"Tenaga medis di rumah sakit juga belum siap, sehingga dipastikan tidak bisa optimal saat menangani pasien suspect Covid-19,’’ kata Hartopo saat ditemui di Pendapa Kabupaten Kudus lusa kemarin.
Kebijakan ini, katanya, sudah disampaikan ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo belum lama ini. Menurutnya, pergeseran anggaran belanja pada dinas yang dirasa tidak masuk skala prioritas perlu dilakukan. Untuk itu, dia meminta kepala OPD untuk mengevaluasi anggaran belanja untuk dialihkan untuk penanganan corona.
"Saya perkirakan dana yang dibutuhkan Rp 1 miliar,’’ tandasnya.
Disinggung soal kesiapan RSUD dr Loekmono Hadi Kudus untuk penanganan Covid-19, Hartopo menegaskan sampai saat ini belum siap. Melihat sarana dan prasarana atau fasilitas medis di rumah sakit plat merah itu belum memadahi. Termasuk tim tenaga medisnya.
Fasilitas yang tersedia sekarang, lanjutnya, baru ada satu ruang isolasi dengan kapasitas dua tempat tidur pasien.Pihak manajemen RSUD saat ini tengah melakukan penambahan ruang isolasi dengan kapasitas 11 tempat tidur, tapi ruangan itu dinilai masih mengkhawatirkan.
"Peralatan masih sangat terbatas, stok APD semakin menipis. VTM dan alat swapper untuk mengambil sampel lendir pasien masih jauh dari cukup,’’ paparnya.
Hartopo mengakui, dalam menangani virus corona di Kota Kudus, pihaknya sudah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan perusahaan swasta. Perusahaan tersebut pun sudah siap menggelontorkan dana sesuai permintaan Pemkab Kudus.
"Hanya saja yang menjadi kendala saat ini penyedianya maupun ketersediaan barangnya yang sulit,’’ jelasnya. (han/gus)
EmoticonEmoticon