![]() |
AKRAB: Sesepuh warga Sedulur Sikep dari Desa Klopoduwur duduk bersama jajaran direksi PT Semen Gresik pada pagelaran wayang kulit, di area Pabrik Rembang. |
REMBANG - Sesepuh sedulur sikep ikut menyemarakkan pagelaran wayang kulit dalam rangka HUT ke-6 PT Semen Gresik dengan lakon "Gatotkaca Wisuda" yang dihadiri Direksi dan Komisaris PT Semen Gresik, jajaran Forkompinda kepala desa, tokoh masyarakat serta warga dari desa sekitar perusahaan, baik wilayah Kabupaten Rembang maupun Blora, Senin (3/2) malam.
Pagelaran wayang kulit dengan dalang Ki Sigit Ariyanto asal Rembang diiringi Angklung Lorenza Blora ini merupakan salah satu wujud komitmen Semen Gresik dalam pelestarian budaya dan kearifan lokal.
Rombongan sesepuh Sedulur Sikep dipimpin Mbah Lasiyo asal Desa Klopoduwur Kecamatab Banjarejo, Blora. Turut mendampingi Mbah Lasiyo, sebanyak 19 warga sedulur sikep lainnya.
Direktur Keuangan dan SDM PT Semen Gresik Muchammad Supriyadi, pagelaran wayang merupakan komitmen perusahaan untuk tumbuh dan berkembang bersama masyarakat serta berkontribusi positif bagi daerah. Yakni dengan melestarikan budaya dan kearifan lokal lewat pagelaran wayang kulit sudah berulangkali digelar Semen Gresik.
"Sinden Agnes Serfozo asal Hungaria sengaja kita undang karena Semen Gresik ingin menyisipkan pesan jika bule saja peduli dengan budaya dan kearifan lokal. Maka mestinya kita lebih dari itu," katanya.
Dari sisi anggaran, sejak tahun 2014, Semen Gresik sudah mengucurkan anggaran untuk progam CSR sebesar Rp 92,8 miliar. Bentuk kegiatan mulai dari pemberdayaan desa, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, air bersih, pelestarian alam, sosial keagamaan dan lain sebagainya.
"Progam pemberdayaan menjadi salah satu prioritas. Kita berharap, lewat upaya ini desa sekitar Semen Gresik lebih mandiri dan memiliki daya saing. Ujung dari proses itu juga berdampak positif untuk perekonomian dan sektor-sektor lain di desa tersebut," tandas Supriyadi.
Sekda Rembang Subakti mengapresiasi pagelaran wayang kulit yang digelar Semen Gresik. Pihaknya berharap upaya serupa khususnya pemberdayaan Bumdes juga bisa dilaksanakan di desa lain, tidak hanya sekitar perusahaan.
"Saya berharap setelah bumdes, Semen Gresik juga melakukan pemberdayaan UMKM. Sinergi antara Bumdes dan UMKM itu akan mendongkrak perekonomian dan sektor lain di desa," paparnya.
Sementara itu, Mbah Lasiyo mengatakan selain bermanfaat nguri-nguri budaya, pagelaran wayang kulit Semen Gresik juga bisa mempererat persaudaraan antarsesama. Ia berpesan agar Semen Gresik tetap komitmen dengan berbagai hal yang membawa kemanfaatan.
"Mugi-mugi saget ngempalaken balung pisah. Sahinggo kito saget paseduluran ingkang sae kaleh sanak sedulur. Kulo doaken Semen Gresik tansah jaya lan saget ngugem," pungkasnya. (sov/gus)
EmoticonEmoticon