PULL TAKSI ONLINE: Pull taksi online Kudus di Jalan Ahmad Yani, sebagai tempat menunggu penumpang dan nongkrong supir taksi onlie termasuk korban. |
KUDUS - Pihak kepolisian telah membentuk tim gabungan yang terdiri anggota dari Polres Kudus, Polres Jepara dan Polda Jateng, untuk mengungkap pelaku pembunuhan sopir grab car Tri Ardianto warga Desa Gondangmanis Kecamatan Bae Kudus yang ditemukan tewas pada Kamis (6/2) pagi di aliran sungai SWD II turut Desa Bugo Kecamatan Welahan, Jepara.
Hal itu diungkapkan Kapolres Kudus AKPB Catur Gatot Efendi melalui Kasatreskrim Polres Kudus AKP Rismanto saat dikonfirmasi, Jumat (7/2). Menurutnya kasus pembunuhan dengan korban supir grab itu, masih dalam proses penyelidikan.
"Sekarang masih dalam penyelidikan oleh tim gabungan antara personil Kudus, Jepara dan Polda Jateng,’’ jelasnya.
Diakuinya, sampai saat ini pihaknya belum menemukan titik terang siapa pelaku yang tega membunuh supir grab car tersebut. Untuk itu, tim gabungan berencana akan menggelar hasil pemeriksaan yang dilakukan tim di lapangan. Selain itu, akan berkoordinasi antara tim gabungan, agar hasil penyelidikan dapat disinkronkan.
"Dari Polres Jepara juga telah melakukan olah TKP ulang di lokasi penemuan mayat,’’ jelasnya.
Rismanto menambahkan, pihaknya mengaku sudah membuka data aplikasi Grab, untuk mengetahui data konsumen yang melakukan order terakhir kepada korban. Diketahui, korban terakhir kali mengantarkan konsumen ke Hotel Poroliman, yang berlokasi di Jalan Bhakti nomor 5, Kudus.
"Sudah kami periksa dan meminta keterangan, tetapi pemesan atau pengorder terakhir bukan pelakunya,’’ tandasnya.
Lebih lanjut, usai mengantarkan penumpang di hotel Proliman, korban kembali lagi ke tempat menunggu penumpang atau pull taksi online di Jalan Ahmad Yani Kudus, tepatnya di sebelah sub Terminal timur mall Hypermat Kudus Extention Mall (KEM), Selasa (4/2).
"Setelah mengantarkan penumpang di hotel Proliman, korban kembali ke pull (tempat menunggu penumpang, red),’’ ungkapnya.
Terpisah, salah seorang tukang ojek Kasiman (50) saat diwawacara mengatakan, sebelum mengantarkan penumpangnya, korban mendapat telepon untuk mengantarkan seseorang. Namun dirinya tidak mengetahui siapa yang menelpon korban dan diminta mengantarkan kemana.
"Setelah dapat telepon, katanya (korban) ada carteran terus langsung pergi. Tidak tahu kemana,’’ tuturnya.
Kesaksian lain, diungkapkan warga perumahan Mountain View Residence (MVR) Ardian Pratomo. Diketahui, sebelum ditemukan tewas, korban bersama dua penumpang sempat memutar kendaraannya di lokasi perumahan tersebut. Dari pihak Polres Kudus juga sudah melakukan olah TKP di tempat itu.
"Kemarin kedatangan kepolisian untuk memeriksa Vila MVR karena vila disini biasanya juga disewakan untuk penginapan. Kemarin hanya mengecek buku tamu karena tidak ada CCTV,’’ jelasnya.
Dia menambahkan, menurut cerita satpam, korban mendatangi lokasi itu bersama dua penumpang. Namun karena hanya sekilas, satpam di sana juga sudah tidak ingat wajahnya.
"Katanya satpam, mereka mau nyewa vila, tapi karena harga tidak cocok terus putar balik,’’ kata Ardian.
Sebelumnya diberitakan, seorang supir grab car warga Desa Gondangmanis Kecamatan Bae Kudus menjadi korban pembunuhan. Sedang jenazahnya ditemukan di aliran sungai SWD II turut Desa Bugo Kecamatan Welahan, Jepara, Kamis (6/2) pagi.
Adapun mobil merek Honda Jazz bernopol K 8441 WB milik korban yang digunakan untuk mengantarkan dua penumpang itu, sampai saaat ini belum ditemukan. (han/gus)
EmoticonEmoticon