Tanggul Sungai Piji Jebol Lagi

Thursday, February 20, 2020
BERSIHKAN SAMPAH: Tim relawan BPBD, TNI-Polri, aparatur desa dan masyarakat berusaha membersihkan sampah yang menyangkut di tiang jembata 3 Desa Kesambi, Mejobo Kudus.
KUDUS - Tanggul Sungai Piji antara jembatan 2 dan jembatan 3 turut Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Kudus kembali jebol pada Kamis, (20/2) sekitar pukul 07.00 WIB kemarin. Kejadian tanggul jebol kali ini merupakan kedua kali, pada musim penghujan tahun ini.      

Akibat kejadian itu, ratusan rumah warga di desa setempat kembali terendam banjir, dengan ketinggian bervariasi. Paling parah terlihat di wilayah RT 1, RT 2 dan RT 3 RW 5 ketinggian air mencapai 1,5 meter. Sehingga sejumlah warga yang tergolong lanjut usia (Lansia) dan anak-anak harus dievakuasi dari rumahnya.

Kepala Desa Kesambi, Muhammad Masri mengatakan, debit air Sungai Piji mulai terlihat naik sekitar pukul 24.00 WIB namun pada pukul 02.00 WIB dini hari air mulai surut. Namun sekitar pukul 06.30 WIB debit air kembali naik dan pukul 07.00 WIB tanggulnya jebol.

‘’Jebolnya tanggul ini karena banyak sampah bambu yang meyangkut di jembatan 3, yang masih ada tiang penyangganya,’’ jelas Masri disela-sela melakukan pembersihan sungai.

Dia menambahkan, panjang tanggul yang jebol kali ini diperkirakan kurang lebih mencapai 15 meter. Sedang dampak dari tanggul jebol tersebut, data sementara ada 150 rumah warga di wilayah RW 5, RW 6 dan RW 7 terandam banjir. Beberapa orang yang tergolong lansia dan anak-anak, juga sudah dievakuasi di kantor Balai Desa, Masjid dan rumah warga yang dinilai aman.  

‘’Kami sudah siapkan tempat pengungsian di kantor Balai Desa,’’ imbuhnya.

Pihaknya menegaskan, pemerintah harus segera melakukan normalisasi di Sungai Piji tersebut, karena jika terjadi jebol dampaknya langsung ke pemukiman warga. Selain itu, segera merobohkan dan membangun kembali jembatan yang tidak menggunakan tiang penyangga.

‘’Tiang penyangga jembatan ini menjadi penyebab utama tanggul Sungai Piji jebol,’’ tandasnya.

Terpisah, Ali Farizi warga Desa Kesambi yang rumahnya dekat dengan lokasi kejadian mengaku melihat tanggul Sungai Piji bergoyang, sebelum terjadi ambrol dan air sungai melimpas ke pemukiman.

‘’Kejadian sekitar pukul 07.00 pagi. Saya melihat tanggulnya goyang, terus air langsung deras ke pemukiman,’’ terangnya.

Warga lain, Sapari menambahkan, banjir kali ini merupakan yang cukup parah. Biasanya, banjir hanya menggenangi pekarangan rumahnya saja. Namun kali ini air memasuki rumah miliknya dan warga lainnya.

’’Ini termasuk parah, airnya sangat tinggi sampai dada orang dewasa,’’ ucapnya.

Pantauan di lapangan, di jembatan 3 Desa Kesambi memang terlihat banyak sampah bambu yang menyumbat aliran sungai. Tim relawan BPBD Kudus, TNI-Polri, paratur desa dan masyarakat desa setempat berusaha membersihkan sampah bambu yang menyumbat di jembatan tersebut tapi tidak bisa.

Sekedar diketahui, puluhan rumah warga di Desa Kesambi Kecamatan Mejobo Kudus terendam banjir pada Minggu (12/1) pukul 01.30 WIB. Banjir tersebut disebabkan tanggul bagian timur Jembatan 3 Sungai Piji di desa setempat jebol sepanjang 30 meter.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Kudus, Bergas Catursasi Penanggungan mengatakan, banjir ini disebabkan debit air Sungai Piji meningkat. Meningkatkan debit air itu disebabkan intensitas curah hujan yang mengguguyur Kota Kudus pada Minggu pukul 16.00 WIB hingga 01.30 WIB.

‘’Rumah warga yang terdampak di Dukuh Wetan Kali RT 02 RW 05 karena ketinggilan limpasan kurang lebih 60 sentimeter. Lima rumah diantaranya kemasukan air setinggi 20 sentimeter,” jelasnya. (han/gus)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »