![]() |
EVAKUASI: Hingga Kamis (27/2) siang, para pekerja PLN masih berusaha mengevakuasi menara SUTT yang menimpa rumah warga di Desa Kabongan Kidul Kecamatan Rembang. |
REMBANG - Pihak Kepolisian Resor Rembang masih menyelidiki penyebab kejadian robohnya menara Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) milik PT PLN, di Desa Kabongan Kidul Kecamatan Rembang Kota. Meski belum bisa menyimpulkan, polisi mencium adanya unsur kelalaian manusia.
Runtuhnya menara bermuata listrik di areal tanah bekas sawah, pada Selasa (25/2) tersebut menimpa rumah warga sehingga menyebabkan dua orang korban luka.
Sesaat setelah insiden, jaringan listrik di sebagian wilayah Kabupaten Rembang, Pati, dan Blora mengalami padam total. Akibatnya, aktivitas puluhan ribu warga terganggu hingga hampir 24 jam.
Kepala Kepolisian Resor Rembang AKBP Dolly A Primanto, melalui Kepala Satuan Reserse Kriminal AKP Bambang Sugito Kamis (27/2) menyatakan, baru dua orang saksi yang dimintai keterangan. Selain kedua saksi yang merupakan warga tempat kejadian, pihaknya berencana memanggil pihak pemilik menara listrik.
"Sudah ada 2 orang yang kami periksa. Nantinya akan kami periksa juga dari pihak penanggungjawab tower dan juga penyedia jasa lahan bangunan disana," terangnya.
Untuk mengetahui penyebab insiden, Bambang mengaku harus menunggu tim forensik dari Polda Jawa Tengah yang akan melakukan investigasi. Termasuk untuk mengetahui adanya kelalaian, maupun kesalahan spek bangunan.
"Untuk memastikan sebab dari runtuhnya dan robohnya tower itu, kami sudah hubungi pihak laboratorium forensik ahli konstruksi agar melakukan penyelidikan," tukasnya.
Pihaknya juga menyelidiki adanya pendirian bangunan di sekitar menara, yang seharusnya dibatasi pada jarak radius tertentu. Sementara bangunan menara listrik, kata dia, sudah ada sebelum dibangun pemukiman.
"Duluan tower berdirinya. Tapi nanti akan kami lakukan pendalaman lagi. Terbukti ada sebuah pidana atau tidak, tolong bersabar," tandasnya.
Sementara itu, Susilo, warga di sekitar lokasi menuturkan, kurang lebih enam bulan sebelum kejadian, menara SUTT milik PT PLN sudah dalam keadaan miring. "Itu sudah miring cukup lama. Ya miringnya ke arah utara itu ke arah rumahnya pak Lilik (pemilik rumah) itu," bebernya.
General Manager PLN UID Jateng DIY Feby Joko Priharto mengaku akan melakukan investigasi lebih lanjut guna menyelidiki secara pasti penyebab robohnya tower tersebut.
"Selama ini tanah itu kan kering, selama satu minggu ini curah hujan lebat, membuat tanah basah. Analisa kami, daya ikat dari tanah ini berkurang, jadi gembur. (sov/gus)
EmoticonEmoticon