![]() |
PROMOSI: Beragam potensi produk pertanian asli Rembang dinilai masih minim pencitraan sehingga kurang dikenal oleh masyarakat. |
REMBANG - Sebanyak 55 peserra dari perwakilan 14 kecamatan se-Kabupaten Rembang menyemarakkan Rembang Expo Agro 2020 yang digelar di lingkungan kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang selama tiga hari, sejak Sabtu (22/2) lalu.
Pada pameran tersebut, berbagai macam hasil pertanian asli Rembang diperkenalkan kepada masyatakat.
Kepala Dinas Pertanian dan ketahanan pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang Suratmin mengatakan acara Rembang Expo Agro 2020 mengusung tema "Menggali potensi lokal menyongsong pertanian maju dan mandiri". Pameran digelar sebagai upaya memperkenalkan beragam produk pertanian unggulan lokal Rembang.
Pihaknya menyadari produk yang selama ini berpotensi untuk dikembangkan masih minim promosi.
"Sehingga dibutuhkan acara Rembang Expo Agro untuk mempromosikan produk unggulan tersebut demi mengairahkan pertanian di pedesaan yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan para petani," ujar Suratmin.
Bupati Abdul Hafidz yang membuka kegiatan mengatakan, selain nelayan, mayoritas penduduk di Kabupaten Rembang bermata pencaharian sebagai petani. Karena itu Pemkab Rembang berupaya menciptakan masyarakat Rembang yang sejahtera, yaitu dengan mewujudkan kedaulatan pangan dan kapasitas ekonomi rumah tangga berbasis pertanian.
Ia pun mengatakan, pemberdayaan potensi pertanian harus ditingkatkan. Baik di bidang pertanian, perkebunan, kehutanan dan peternakan, yaitu dengan cara mempromosikan potensi dan hasil pertanian, perkebunan dan peternakan. Selain itu juga dengan memberikan motivasi para petani dan pelaku usaha tani untuk lebih meningkatkan usaha agrobisnis serta memperluas jaringan.
Menurutnya, memantapkan kemitraan dengan dunia usaha untuk mengembangkan akses pasar global juga sangat penting. Misalnya dengan memamerkan berbagai komoditas yang merupakan produk unggulan.
"Beberapa produk unggulan yang ada di Kabupaten Rembang komoditas tanaman pangan padi, jagung, dan kedelai ini sudah menjadi paten. Kemudian komoditas holtikultura yang terdiri dari duruan dan mangga. Mangga ini sudah paten, tapi harus dikembangkan terus," jelasnya. (sov/gus)
EmoticonEmoticon