![]() |
RAKOR KEBENCANAAN: Plt Bupati Kudus HM Hartopo memberikan arahan terkait penanggulangan bencana kepada OPD yang hadir dalam rapat koordinasi kebencanaan di Command Center Pemkab Kudus. |
KUDUS - Pemkab Kudus berkomitmen akan menanggulangi bencana yang terjadi di Kabupaten Kudus, terutama masalah bencana banjir yang hingga kini masih melanda tiga kecamatan yakni Kecamatan Mejobo, Jati dan Kaliwungu. Banjir itu disebabkan tingginya curah hujan serta adanya sampah dan tebalnya sedimentasi di sungai.
Plt Bupati Kudus HM Hartopo mengatakan, bencana alam ini dari sikap dari perilaku masyarakat yang membuang sampah sembarangan, terutama di sungai. Untuk itu pihaknya meminta persoalan tersebut segera diatasi, karena berdampak pada kawasan hilir.
‘’Saya minta camat untuk segera mensosialisasikan dan memberi sanksi agar masyarakat jera untuk buang sampah di sungai,’’ tegas Hartopo saat memimpin Rapat Koordinasi Penanganan Banjir di Kabupaten Kudus baru-baru ini.
Dia pun mengaku sudah mengecek lokasi terdampak banjir di Kecamatan Kaliwungu dan Undaan. Daerah yang kebanjiran itu persoalannya sama yakni terkait sampah dan sedimentasi. Khusus persoalan sampah, camat diminta segera mengendalikan perilaku masyarakat melalui kegiatan sosialisasi atau kegiatan lainnya.
Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan PKPLH, lanjutnya, agar dapat menganggarkan pembelian alat khusus untuk mengambil sampah di sungai. Alat itu sangat penting di miliki Pemkab Kudus agar pembersihan sampah di sungai dapat berjalan optimal dan cepat.
‘’Kalau bisa dianggarkan, tolong segera dianggarkan. Jadi kerjanya cepat dan maksimal,’’ ujarnya.
Sedangkan untuk mengatasi banjir di Kecamatan Kaliwungi, pihaknya memiliki gagasan untuk membuat embung di wilayah setempat. Meski ukurannya kecil, embung itu dapat menampung air saat terhadi hujan dengan intensitas tinggi. Dengan demikian, air hujan atau limpasan dari sungai tidak cepat meluber ke pemukiman warga.
Sementara itu, untuk mengatasi masalah sedimentasi yang terjadi di beberapa sungai di Kudus, Hartopo akan berkoordinasi dengan BBWS Pemali Juana selaku penanggung jawab sungai. Pada kesempatan itu, Dia juga akan berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah agar normalisasi sungai dapat segera berjalan.
‘’Untuk mengatasi sungai ini, kita perlu koordinasi dengan BBWS. Tapi, dalam kondisi darurat, Gubernur sudah kasih lampu hijau agar dilakukan normalisasi,’’ jelasnya.
Hartopo menambahkan, upaya lain yang dilakukan Pemkab Kudus untuk menanganai bencana di Kudus, pihaknya berencana akan menganggarkan dana khusus kedaruratan bencana. Mengingat, sampai saat ini belum ada anggaran kebencanaan yang siap digunakan.
Oleh karena itu, Hartopo mendukung penuh rencana tersebut sebagai wujud komitmennya terhadap mitigasi bencana. Menurutnya, mitigasi bencana sangat penting untuk edukasi masyarakat.
‘’Yang dilakukan ketika bencana datang pertama kali adalah kesiapsiagaan atau mitigasi. Mitigasi ini penting agar masyarakat tahu setelah terjadi bencana berbuat apa. Yang kedua, tentunya pendanaan terkait kebencanaan sehingga kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi meski sedang dilanda bencana,’’ pungkasnya. (han/gus)
EmoticonEmoticon