![]() |
OBATI WARGA: Petugas dari Puskesmas Jati mengobati warga Desa Jati Wetan yang terdampak banjir. |
KUDUS - Infeksi penyakit Saluran Pernafasan Atas (ISPA) dan gatal-gatal mulai dikeluhkan oleh warga terdampak banjir di wilayah Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. Keluhan itu langsung ditindak lanjuti BLUD UPT Puskesmas Jati dengan melakukan kontrol dan pengobatan gratis ke sejumlah lokasi banjir di wilayah kerjanya.
Kepala Puskesmas Jati, Ahmad Muhammad mengatakan, Puskesmas Jati bekerjasama dengan Pemerintah Kecamatan Jati, Polres, TNI, PKK dan Pemerintah Desa Jati Wetan terus melakukan pengobatan masal di Dukuh Tanggulangin, Desa Jati Wetan maupun Dukuh Goleng, Desa Pasuruan Lor.
‘’Kami gelar secara bergilir. Kemarin di dukuh Goleng, selanjutnya di dukuh Tanggulangin begitu seterusnya,’’ kata Ahmad disela-sela melakukan pengobatan di Desa Jati Wetan.
Tidak hanya pengobatan masal, lanjutnya, pihaknya juga melakukan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada ibu hamil dan balita, serta melakukan konseling dan penyuluhan kesehatan yang dilakukan oleh TP PKK. Sedang jadwal pengobatan dimulai pukul 08.00 WIB di rumah milik ketua rukun tetangga (RT).
’’Kami sengaja gandeng tim PKK untuk membantu melakukan penyuluhan dan edukasi kesehatan kepada masyarakat terdampak banjir,’’ imbuhnya.
Menurutnya, bencana banjir seperti saat ini rentan terjadi infeksi sejumlah penyakit. Sebagian besar warga yang melakukan pemeriksaan kesehatan mengaku mengalami ISPA, pegal linu dan gatal-gatal pada tubuhnya.
Misalnya di RT 4 RW 3 Desa Jati Wetan, dari 89 warga yang dicek kesehatannya. 23 orang mengidap ISPA, 20 orang mengalami pegal linu, 18 orang gatal-gatal, 10 orang sakit kepala, 9 orang hipertensi, 8 orang diare.
‘’Dan ada satu warga yang mengalami gangguan pada mulut dan giginya,’’ ungkapnya.
Dia menjelaskan, penyebab warga alami ISPA dan gatal-gatal karena mereka masih bertahan di lokasi banjir. Seringnya terpapar dengan air banjir ditambah dengan kondisi kelembaban udara yang tinggi, menjadikan mereka gampang terinfeksi penyakit.
Rencananya, lanjut Ahmad, pihaknya akan terus menyusuri lokasi banjir untuk melakukan pengobatan gratis. Agar infeksi penyakit yang dikeluhkan masyarakat bisa segera diobati. Bahkan, jika ditemukan warga yang membutuhkan penanganan kesehatan secara intensif, bisa langsung dirujuk ke RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus.
‘’Sampai saat ini belum ada warga yang di rujuk,’’ tandasnya.
Terpusah, Camat Jati, Andreas Wahyu mengatakan saat ini di Kecamatan Jati ada dua dukuh yang terendam banjir, yakni dukuh Tanggulangin Desa Jati Wetan dan Dukuh Goleng Desa Pasuruan Lor. Untuk di Dukuh Tanggulangin ada sekitar 80 rumah yang terendam banjir dengan ketinggian air antara 10-30 sentimeter.
‘’Untuk di Dukuh Goleng Desa Pasuruan Lor ada 30 rumah yang terendam banjir dengan ketinggian bervariasi,’’ pungkasnya. (han/gus)
EmoticonEmoticon