PATI - Sensus penduduk via online yang digelar Badan Pusat Statistik (BPS) sejak 15 Fabruari lalu ternyata belum banyak diketahui masyarakat Pati. Selain baru mendengar, mereka juga tak tahu bagaimana cara melakukan sensus tersebut.
Seperti halnya Kamat (45) warga Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu mengaku, belum tahu terkait sensus penduduk tersebut. Hanya, dia sangat mendukung adanya sensus tersebut.
“Tidak tahu (sensus online). Orang tua seperti saya ini kan tidak tahu teknologi, apalagi disuruh daftar online, ya nggak bisa,” katanya, Senin (17/2).
Dia lebih memilih di sensus secara offline, yakni dengan didatangi para petugas. Pertimbangannya, petugas bisa mengetahui secara langaung kondisi keluarganya.
“Kalau langsung, petugas kan bisa melihat kondisi yang sesungguhnya. Saya juga tidak keberatan memberikan keterangan,” imbuhnya.
Tidak hanya kalangan tua, bahkan banyak juga para pemuda juga banyak yang tidak tahu adanya sensus penduduk online ini.
“Saya malah baru tahu ini. Kalau ada yang online, malah melebih enak. Tapi datanya terlindungi atau tidak? Kalau misalnya upload NIK, KTP kan juga harus terjaga kerahasiaan,” terang Yanto (20) warga Kecamatan Kayen.
Dirinya berharap pihak BPS Kabupaten Pati bisa menyosialisasikan sensus penduduk secara online ini secara menyeluruh. Dalam artian, supaya masyarakat desa juga tahu dan bisa mendaftarkan secara online.
“Saya sih belum pernah dapat sosialisasi. Semoga saja dari BPS sosialisasinya sampai ke desa-desa terpencil. Kalau orang tua tidak bisa online, setidaknya anak-anak mereka kan masih bisa mendaftarkan secara online,” harap Yanto. (gus)
EmoticonEmoticon