Tiga Juta Pohon untuk Hijaukan Pegunungan Kendeng

Tuesday, December 03, 2019
PATI - Rapat koordinasi revitalisasi kawasan Kendeng dengan tema "Mewujudkan Kawasan Kendeng yang Makmur dan Ijo Royo Royo" diselenggarakan di Hotel New Merdeka, Senin (2/12) lalu.

Sekretaris Daerah Kabupaten Pati Suharyono yang mewakili Bupati Pati mengungkapkan apresiasinya atas penyelenggaraan kegiatan ini.

Sekda pun menjelaskan, bahwa Kabupaten Pati dibagi menjadi dua, dengan pembatasnya yaitu Sungai Juwana.

"Memang keadaannya berbeda, di mana Pati utara memiliki kondisi tanah yang cukup subur sedangkan Pati selatan mayoritas kebanyakan bertanah padas, utamanya Pegunungan Kendeng," tuturnya.

Menurut Suharyono, sering menjadi masalah di Kabupaten Pati, salah satunya karena sering meluapnya Sungai Juwana yang mengakibatkan banjir. Hal tersebut disebabkan karena Sungai Juwana merupakan tampungan, di mana tampungan dari beberapa anak sungai yang ada, baik dari Pegunungan Kendeng dan Muria. Di mana jumlah anak sungai sekitar 27 sampai 28 anak sungai, yang semuanya tertumpu kepada Sungai Juwana.

"Saat terjadi hujan yang lebat di Pegunungan Kendeng maupun di Pegunungan Muria, selama tidak bisa ditampung oleh Sungai Juwana tersebut maka terjadi banjir," jelas Sekda di hadapan para peserta rakor.

Sekda pun menerangkan, telah mengusulkan kepada pemerintah pusat, sebagai pihak yang berwenang yakni balai besar Sungai Juwana.

"Untuk saat ini sudah direspon, di mana tahun 2019 ini mendapatkan Rp 50 miliar. Sedangkan nanti di tahun 2020 mendapatkan Rp 100 miliar untuk normalisasi Sungai Juwana," imbuh mantan Kepala DPUTR itu.

Tak cukup itu, Suharyono juga mengutarakan permasalahan lain di Pegunungan Kendeng, yaitu kondisi pegunungan yang sudah gundul dan perlunya revitalisasi.

"Gundulnya pegunungan tersebut, kami sering menerima informasi terjadinya banjir bandang. Banjir tersebut ini tak lain disebabkan oleh air yang jatuh dari atas langsung turun ke bawah tanpa tertahan oleh pepohonan. Oleh karena itu, kita perlu mengambil langkah untuk menghijaukan Pegunungan Kendeng agar saat terjadi hujan air dapat bertahan di pohon-pohon tersebut," ucapnya.

Sekda pun mengajak kepada seluruh instansi terkait pemikiran bersama, cara menanam dan menghijaukan kembali Pegunungan Kendeng. Pihaknya mengungkapkan, diperkirakan untuk penanganan awal sekitar 1.400 hektare atau menanam sekitar Rp 3 juta pohon. Memasuki musim hujan. Ia optimis bibit pohon yang ditanam dapat tumbuh dengan baik.

"Mengapa kita pikirkan bersama, karena Pegunungan Kendeng memang kita harus selamatkan bersama," tandasnya.

Dalam hal ini Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Provinsi Jateng Sudaryanto menambahkan, dari luasan 12.900 hektare Pegunungan Kendeng, 5 ribu hektare di antaranya dalam kondisi kritis. Pada tahun ini, 1.400 hektare di wilayah Kendeng Utara akan dihijaukan.

"Bersama Bapak Doni Monardo (Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana-red.), kami sudah lihat dari helikopter. Memang kondisinya sangat gundul. Karena itu Pak Doni meminta untuk segera ditangani," terangnya.

Sesuai tema, lanjutnya, akan dilaksanakan program penghijauan yang juga secara ekonomis memberi kesejahteraan pada masyarakat setempat.

"Yang jelas kita mikirnya bukan cuma hari ini makan apa, melainkan generasi kita berikutnya itu harus bagaimana," tegasnya.

Sudaryanto berharap, dengan penghijauan, sedikit demi sedikit bencana banjir akan teratasi.

Ia juga mengatakan, dalam program penyelamatan Pegunungan Kendeng, pihaknya juga merencanakan agar kawasan Kendeng menjadi tujuan wisata, baik itu wisata alam, agrowisata, maupun wisata religi. (mas/gus/lis)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »