SAMPEL DARAH: Tim medis DKK Kudus mengambil sampel darah buruh rokok pabrik Nojorono brak Mejobo. |
KUDUS - Program bulan skrening kesehatan yang digagas Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kudus bersama Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) dan Dinas Ketenagakerjaan Perindustrian Koperasi dan UKM (Disnakerperinkop dan UKM) Kudus, saat ini baru mencapai 2.500 an orang yang sudah diskrinig dari target 20.000 orang tahun ini.
Hal itu diungkapkan Koordinator KPAD Kudus, Eny Mardiyanti saat melaksanakan kegiatan skrening kesehatan di brak Mejobo pabrik rokok Nojorono. Dikatakan, program bulan pemeriksaan kesehatan guna memutus mata rantai penularan HIV ini, bisa tuntas pada Maret 2020 berikut hasil pemeriksaannya.
‘’Saat ini baru 2.500 an orang yang sudah dilakukan pemeriksaan, dan hasilnya ditargetkan bisa selesai semua pada Maret 2020,” jelas Eny kepada Jateng Pos Biro Pati.
Dia menambahkan, tren penemuan kasus HIV/AIDS di Kudus setiap tahunnya mengalami peningkatan, dan saat ditemukan sebagian besar penderita telah memasuki fase AIDS. Menurutnya, keterlambatan ini yang kemudian membuat penanganannya tidak bisa berjalan secara maksimal.
Dengan demikian, KPAD bersama Pemkab Kudus melalui DKK setempat berusaha menggalakkan deteksi dini dengan melakukan pemeriksaan kesehatan guna memutus penularan HIV. Sehingga kualitas hidup penderita penyakit menular tersebut tetap baik.
‘’Saya minta dukungan semua pihak untuk bersedia melakukan skrining. Dengan skrining ini, diharapkan target zero infeksi baru, zero diskriminasi dan zero stigma dapat tercapai,” ujarnya.
Sementara Kepala DKK Kudus Joko Dwi Putranto melalui Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) DKK Kudus, Nuryanto mengatakan, kegiatan skrining kesehatan serentak ini dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) dan Hari AIDS Sedunia (HAS). Adapun lokasi pemeriksaan pada Selasa pagi kemarin, dibagi menjadi ada tiga tempat yaitu di Nikorama Mejobo, Pusat dan Menur.
‘’Di Nikorama Mejobo sasarannya 1.500 buruh roko, di Pusat 150 buruh dan Nikorama Menur sasarannya 370 buruh rokok,” paparnya.
Dia menjelaskan, kegiatan pemeriksaan kesehatan secara serentak sudah dilakukan sebanyak tiga kali, sejak dibuka pada 12 November lalu di Pendapa Kabupaten Kudus dengan sasaran 141 peserta. Kemudian dilanjutkan di brak Djarum Garung Lor dengan sasaran 600 buruh.
‘’Sampai saat ini, total baru 2.761 buruh yang sudah diskrining dari target 2019 sebanyak 20 ribu buruh,” terangnya.
Dia menegaskan, tes kesehatan ini tindak lanjut dari temuan 99 kasus HIV/AIDS baru di Kudus pada tahun 2019. Sedang total temuan kasus HIV sejak 2010 sampai 2019 terhitung sebanyak 997 kasus. Hal ini tentu seperti fenomena gunung es, yang menjadi visualisasi penanganan HIV/AIDS selama ini. Sehingga harus dituntaskan dengan kegiatan screening.
‘’Melalui screening masal ini, kami optimis dapat menjaring penderita HIV/AIDS untuk segera mendapatkan pengobatan. Semakin banyak yang terdeteksi akan semakin bagus karena sudah banyak penderita yang terobati,’’ pungkasnya. (han)
EmoticonEmoticon