Proyek River Tourism Direalisasikan Awal 2020

Thursday, December 26, 2019
NORMALISASI SUNGAI GELIS: Normalisasi dan penataan bantaran Sungai Gelis mulai dilakukan, mengingat proyek river tourism akan dimulai pada awal 2020.
KUDUS - Pemkab Kudus bakal memulai proyek river tourism di kawasan bantaran Sungai Gelis Kudus pada awal tahun 2020 mendatang. Penataan lokasi dan sosialisasi kepada masyarakat terdampak, juga segera dilakukan pemkab setempat melalui Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kudus.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus, Hartopo mengatakan, penataan bantaran Sungai Gelis akan dilakukan secepatnya, menyusul adanya kucuran dana dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana sebesar Rp 100 miliar. Pemukiman liar yang masih berada di lokasi, juga akan segera di relokasi di rumah sosial Hadipolo.

"Secepatnya akan saya koordinasikan dengan pihak terkait, agar tidak terjadi kesalahpahaman antara masyarakat, pemerintah daerah dan pihak BBWS,” ujar Hartopo saat ditemui di Pendapa Kabupaten Kudus, Kamis (26/12).

Diketahui, tahap awal untuk memulai proyek wisata sungai di Kota Kretek itu, yakni melakukan normalisasi sungai dengan anggaran sebesar Rp 10 miliar. Hal itu dilakukan karena penampang basah sungai di beberapa titik Sungai Gelis, dinilai terlalu sempit.

Dia menambahkan, program pembangunan wisata sungai itu juga mendapat dukungan dari perusahaan rokok di Kudus. Untuk itu, tahapan pelaksanaan proyek tersebut harus dilaksanakan sebagaimana mestinya. Pada tahapan pertama adalah fokus pada pengembalian fungsi Sungai Gelis.

"Tahun berikutnya mulai dilakukan pengembangan bantaran sungai, seperti menambah fasilitas agar bisa menjadi tempat wisata dengan total anggaran Rp 100 miliar,” paparnya.

Terpisah, Kepala Dinas PKPLH Kabupaten Kudus, Agung Karyanto mengatakan, untuk penataan Sungai Gelis baru akan dikoordinasikan dengan pihak BBWS Pemali Juana. Kemudian melakukan audiensi dengan masyarakat yang bermukim di sekitar bantaran sungai tersebut.

Kami akan koordinasikan dulu dengan pihak BBWS,” katanya.

Menurutnya, audiensi dengan warga harus melibatkan BBWS yang memiliki wewenang pengelolaan sungai. Dengan demikian, langkah audiensi dengan balai besar wilayah sungai secepatnya akan dilakukan, agar proyek river tourism bisa segera dimulai pada awal 2020.

"Secepatnya akan koordinasikan dengan BBWS,” tegasnya. (han/lis)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »