PIPA SUMUR AIR BERSIH: Asisten II Sekretaris Daerah Kabupaten Kudus Ali Rifai meninjau pipa sumur air bersih di Desa Karangrowo, Undaan Kudus. |
KUDUS - Direktorat Jenderal (Dirjen) Cipta Karya mengucurkan dana untuk Kabupaten Kudus sebesar Rp 6 miliar, guna pembangunan sumur air bersih sebanyak tujuh titik dan empat sambungan perpipaan yang tersebar di sejumlah desa di Kota Kudus.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Tata Bangunan dan Drainase (Kabid TBD) pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Kudus, Harry Wibowo, saat meninjau pembangunan sumur air bersih di Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan bersama Asisten II Sekretaris Daerah Kabupaten Kudus Ali Rifai, Selasa (3/12) kemarin.
‘’Tahun ini dari Dirjen Cipta Karya mengucurkan dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp 6 miliar, untuk pembangunan 7 sumur dan empat perpipaan,” jelas Harry di lokasi.
Selain DAK, lanjutnya, Pemkab Kudus juga mengucurkan dana pendamping sebesar Rp 1,4 Miliar yang bersumber dari APBD perubahan 2019 dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Dana pendamping itu untuk pembangunan satu sumur beserta tower dan tiga titik tandon air.
‘’Untuk satu paket sumur dan tandon air anggarannya Rp 800 juta. Sisanya untuk membangun tiga tower masing-masing Rp 200 juta,” paparnya.
Berdasarkan pantauan di lapanga, lanjut Harry, air dari sumur tersebut hasilnyua cukup bagus dan bisa dimanfaatkan untuk air minum oleh masyarakat. Seperti di Desa Jati Wetan dan Jati Kulon Kecamatan Jati. Sedangkan untuk Desa Karangrowo, untuk sementara ini airnya masih payau.
‘’Dengan semangat anggota LKM-BKM selaku pengelola, diupayakan bisa normal dengan melakukan pengurasan sumur selama 1 sampai 2 jam,” jelasnya.
Adapun kedalam sumur, katanya, setiap titik bervariasi. Untuk sumur di Desa Karangrowo, Jati Wetan dan Jati Kulon, kedalamannya mencapai 80 meter. Sedangkan sumur air bersih di Desa Kandangmas Kecamatan Jekulo kedalamannya mencapai 120 meter.
Pihaknya berharap, pada musim kemarau nanti masyarakat tidak lagi kekurangan air bersih. Mengingat volume air mencapai 1,5 liter per detik dan diperkirakan mampu menyaluri 50 sambungan rumah pada musim panas atau maksimal 300 meter. Sehingga tim dari LKM-BKM bisa mengembangkan sambungan perpipaannya dengan memanfaatkan dana desa.
‘’Untuk biaya pemakaian per meternya, merupakan kesepakatan antar pamakai,” ungkapnya.
Dia menambahkan, agar sumur tersebut bisa menyaluri seluruh rumah di desa tersebut, idealnya harus ada 2 sampai 3 titik sumur air bersih di setiap desa,”Ya tergantung kondisi, idealnya 2 sampai 3 titik sumur air bersih di setiap desa baru bisa menyaluri semua rumah,” ujarnya. (han)
EmoticonEmoticon