![]() |
SANITASI: Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Kabupaten Rembang tahun 2019 ini digelar di enam desa yang masjh terdapat wilayah perkampungan kumuh. |
REMBANG - Bupati Rembang Abdul Hafidz meresmikan hasil program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) tahun 2019 di Kabupaten Rembang, Kamis (26/12).
Tahun ini program Kotaku dilaksanakan di enam Desa, yakni Tanjungsari, Padaran, Tritunggal Kecamatan Rembang dan Babagan , Gedongmulyo, Sumbergirang Kecamatan Lasem.
Bupati dalam kesempatan itu meminta pelaksana Kotaku dan pemerintah desa selalu berkoordinasi. Agar pembangunan di desa yang menjadi sasaran Kotaku bisa terarah. Yakni dalam hal pembuatan saluran, pengolahan sampah dan setelah pembangunan dirasa sudah lengkap, program itu bisa untuk membuat sesuatu yang bisa mempercantik desa.
"Program itu bisa juga untuk mempercantik desa, untuk buat hiasan-hiasan di desa biar masyarakat senang tetapi itu terakhir. Yang terpenting dulu bagaimana saluran dari hulu sampai hilir ini bisa terencana dengan baik, mulai dari rumahnya warga ditampung dalam satu saluran dan hilirnya bisa membuang bahkan bisa mengolah jadi kotoran itu bisa diolah malah lebih baik, " pintanya.
Besarnya dana desa, kata Hafidz, membuat Program Kotaku harus lebih terencana dan bersinegi untuk mempercepat suskesnya program. Sehingga tidak ada perilaku yang mengganggu jalannya program kota tanpa kumuh.
Sementara itu menurut Sujono, Asisten Kota Mandiri Kotaku Rembang mengungkapkan, target program tahun 2019 adalah mengurangi wilayah kumuh seluas 73,17 hektare.
Sejak 2016 hingga tahun ini wilayah kumuh berkurang 100,04 hektare dari target 119 hektare. "Masih ada 19 hektar yang perlu dituntaskan yakni di Desa Gegunung Kulon, gegunung wetan, Kabongan Lor dan Sukoharjo Kecamatan Rembang," katanya.
Adapun anggaran program Kotaku tahun 2019 di enam desa menelan Rp 6,5 miliar. Dana tersebut digunakan untuk pembuatan drainase, pengelolaan sampah dan jalan beton. (sov/lis)
EmoticonEmoticon