Gerhana Matahari Tampak Sebagian

Thursday, December 26, 2019
MELIHAT GERHANA MATAHARI: Sejumlah warga Kudus terlihat antusias melihat fenomena gerhana matahari di halaman Masjid Agung Kudus, menggunakan teleskop maupun kacamata khusus.
KUDUS - Warga Kudus terlihat antusias menyaksikan fenomena gerhana matahari sebagian, di halaman Masjid Agung Kudus, Kamis (26/12) siang kemarin. Untuk melihat penampakan gerhana matahari itu, warga menggunakan teleskop atau kacamata khusus yang dilengkapi filter milik Lembaga Falakiyyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Kudus.

Warga yang ingin melihat fenomena langka tersebut, telah memenuhi halaman Masjid Agung Kudus menjelang waktu salat dzuhur hingga pukul 13.00 WIB. Mengingat puncak gerhana matahari pada pukul 12.50 WIB dan praktik pengamatan gerhana akan ditutup pada pukul 14.30 WIB.

Ketua LFNU Kudus, Azhar Lathif Nasiran mengatakan, pengamatan dilakukan mulai pukul 10.57 WIB hingga pukul 14.30 WIB di halaman Masjid Agung Kudus. Kegiatan ini bekerja sama dengan Ma’had Aly Taswiquth Thullab Salafiyyah (TBS) dan pengurus Masjid Agung Kudus. Fenomena gerhana matahari yang tampak di Kudus hanya sebagian, sekitar 60 sampai 80 persen.

"Kalau tampak gerhana matahari cincin, bisa diamati dari daerah lain,” ujar Azhar.

Dia menjelaskan, secara hisab, gerhana matahari cincin mulai muncul pada 10.57 WIB, dan saat dilakukan praktik pengamatan waktunya tepat karena didukung dengan cuaca yang cerah. Sedang puncaknya sampai pada pukul 12.50 WIB setelah salat dzuhur.

Tahun ini, lanjut Azhar, fenomena gerhana matahari yang bisa dilihat di Kudus hanya kali ini dan sebelumnya terjadi fenomena gerhana bulan. Sedang untuk tahun 2020, diperkirakan akan terjadi gerhana matahari sebanyak dua sampai tiga kali kejadian, namun tidak bisa dilihat di sekitar Kabupaten Kudus.

"Untuk yang bisa diamati di Kudus hanya kali ini. Kejadian pada 2020 bisa diamati di daerah lain,” tandasnya.

Dia mengimbau, masyarakat yang ingin melihat fenomena gerhana matahari secara langsung, bisa menggunakan teleskop atau kacamaya yang dilengkapi filter untuk menghindari mata sakit atau kerusakan di bola mata,’’Kalau ingin mengamati jangan melihat secara langsung. Harus menggunakan kacamata yang ada filternya, agar matanya terjaga dan tidak sakit,” ujarnya.

Salah seorang warga Kudus, Afriani Susanti mengaku senang bisa melihat fenomena gerhana matahari itu secara langsung di halaman Masjid Agung Kudus. Bahkan dia bisa mengenalkan kejadian tersebut kepada anaknya,”Tadi pakai kacamata. Senang bisa melihat karena memang jarang sekali terjadi dan bisa melihat secara langsung,” imbuhnya. (han/lis)


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »