![]() |
RUSAK: Puluhan rumah di Desa Temulus, Kecamatan Mejobo rusak, akibat bencana puting beliung Selasa sore lusa. |
KUDUS - Puluhan rumah di tiga kecamatan, yakni Desa Temulus dan Kirig Kecamatan Mejobo, Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan dan Desa Bulung Kulon, Kecamatan Jekulo rusak diterjang puting beliung, Selasa (12/11) sore lusa kemarin. Beruntung akibat bencana tersebut tidak menimbulkan korban jiwa di empat desa tersebut.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalakhar BPBD) Kabupaten Kudus, Bergas Catursasi Penanggungan mengatakan, peristiwa angin kencang yang merusak puluhan rumah dan sejumlah fasilitas umum serta sekolah itu terjadi pada Selasa sore sekitar pukul 14.30 WIB.
‘’Berdasarkan yang yang masuk, total rumah yang terdampak bencana puting beliung sebanyak 136 unit rumah di empat desa tersebut,” ungkap Bergas kemarin petang.
Secara rinci, kata Bergas, rumah yang terdampak puting beliung di Desa Temulus sebanyak 81 unit, dengan jumlah kerusakan 12.980 genteng, 338 kerpus, atap asbes ukuran 192 meter persegi dan kayu reng 75 picis. Kemudian di Desa Kirig, rumah yang terdampak sebanyak 35 unit, dengan jumlah kerusakan 1.995 genteng, kandang ayam dan atap Workshop Otomotif Balai Latihan Kerja Komunitas.
Sedangkan di Desa Karangrowo, lanjutnya, rumah yang terdampak 8 unit, dengan jumlah kerusakan, 1.230 genteng dan 100 kerpus serta atap galvalum. Adapun di Desa Bulung Kulon, rumah yang terdampak 12 unit dengan jumlah kerusakan 1.450 genteng, 100 kerpus dan atal galvalum.
‘’Sedangkan total kerugian di empat desa tersebut, sebesar Rp 403,052 juta,” paparnya.
Camat Mejobo, Harso Widodo saat dikonfirmasi mengungkapkan, peristiwa bencana puting beliung itu terjadi secara tiba-tiba pada pukul 14.30 WIB. Bermula dari suara gemuruh disertai angin kencang dari arah utara menuju selatan.
‘’Setelah dilakukan pengecekan oleh warga, ternyata sebagian atap rumah milik warga terlihat beterbangan,” jelasnya.
Setelah angin kecang itu berhenti, lanjut Harso, warga langsung melakuakn gotong royong memperbaiki rumah warga yang gentengnya merosot. Dia juga memastikan, peristiwa tersebut tidak membuat warga mengungsi di daerah lain.
‘’Para warga tidak ada yang mengungsi dengan kejadian ini,” tandasnya.
Sementara itu, salah satu warga Desa Temulus RT 1 RW 6, Sumanto (43) membenarkan adanya peristiwa puting beliung tersebut. Angin kencang disertai hujan itu tiba-tiba datang dan membuat semua warga setempat panik. Akibatnya, atap rumah dan warungnya rusak. Perabot warung seperti mangkok, kompor gas dan lainnya juga rusak. Salah satu tabung gasnya juga ada yang bocor.
‘’Beruntung belum ada orangnya (pembeli), karena baru persiapan mau jualan. Sekarang warung saya sudah roboh,’’ imbuhnya. (han/lis)
EmoticonEmoticon