REMBANG - Sebanyak 237 Desa di Kabupaten Rembang akan menggelar pilkades, Rabu (6/11). Sebanyak 2.000 personil dari kepolisian gabungan dari Polres Rembang, Pati, Blora, Kudus dan Demak dikerahkan guna melakukan pengamanan.
Kapolres Rembang AKBP Dolly Primanto mengatakan, 11 desa pelaksana pilkades disinyalir rawan terjadi konflik. Hal tersebut berkaca pada pelaksanaan pilkades tahun 2013. Namun ia berharap, tahun ini seluruh desa pelaksana pilkades tetap aman.
“Pemetaan ada beberapa kecamatan dan desa yang rawan. Ada 11 Desa yang sementara ini, ya semoga ini kategori aman semua. Rawannya ini muncul berdasarkan kita mempelajari dari kejadian di 2013, mudah-mudahan ini jadi spion saja ya,” terang Dolly usai kegiatan Apel Pasukan di Alun-alun Rembang Selasa (5/11) kemarin.
Dalam pengamanan pilkades, ia menyebut personil tidak akan dibekali dengan senjata api.
“Kita siapkan 2.000 personil baik dari Polri, TNI, dibantu Linmas dan elemen masyarakat juga. Ada Polres eks wil Pati, dari Blora, Kudus, Demak, Pati. Tanpa senpi, ini semua pure hanya alat tongkat dan alsus saja. Karena sebagai pendekatan yang humanis begitu ya,” jelasnya.
Dari 237 desa di wilayah Kabupaten Rembang yang melaksanakan pilkades serentak. Dalam proses tahapannya, ada beberapa Desa yang sempat berpolemik.
Sampai saat ini, masih ada satu Desa yang tahapan pilkadesnya digugat sampai di Pengadilan Tinggi Urusan Negara (PTUN), yakni Desa Menoro Kecamatan Sedan. Meski demikian, Desa tersebut tetap akan melaksanakan Pilkades serentak besok.
“Memang ada satu yang masih proses PTUN, tapi PTUN itu tidak bisa menghentikan tahapan. Sehingga Pilkades 237 Desa tetap akan melaksanakan. Di Menoro, hanya satu itu saja. Itupun belum pasti. Sehingga saya sampaikan 99 persen sudah berjalan dengan baik,” kata Bupati Rembang Abdul Hafidz. (sov/lis)
EmoticonEmoticon